Pecihitam.org<\/strong> \u2013 Baru-baru ini Plt Gubernur Banda Aceh mengeluarkan surat edaran larangan mengadakan pengajian selain itiqad Ahlussunnah Waljamaah, yang bersumber dari hukum mazhab Imam Syafii. <\/p>\n\n\n\n Surat edaran larangan tersebut tercantum dalam surat edaran bernomor 450\/21770 yang\ndikeluarkan pada 13 Desember 2019 dan ditandatangani oleh Plt Gubernur Aceh\nNova Iriansyah.<\/p>\n\n\n\n Menanggapii surat edaran itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota\nBanda Aceh Tgk Rusli Daud menyebutkan jajaranya mendukung penuh keputusan Plt Gubernur Aceh yang mengeluarkan surat edaran\ntersebut dimana salah satu poinya adalah melarang\ndiadakan pengajian\/kajian selain dari I\u2019tiqad Ahlussunnah Waljamaah dan Mazhab\nSyafi\u2019yah di Aceh.<\/p>\n\n\n\n \u201cKami mendukung penuh hal tersebut. Surat\nedaran tersebut setelah kami kaji bahwa tidak mengharamkan mazhab yang lain dan\nitu yang harus digaris bawahi. Kita jangan sampai terjebak dengan isu-isu yang\ntidak benar, sehingga menjurus kepada perdebatan,\u201d ujar Tgk Rusli, dikutip\ndari Mediaaceh.co, Kamis, 2 Januari 2020.<\/p>\n\n\n\n Surat edaran tersebut, kata Tgk Rusli,\ndikeluarkan untuk menindaklanjuti\nrekomendasi rapat koordinasi ulama dan umara pada tanggal 4 Desember lalu di\nBanda Aceh.<\/p>\n\n\n\n \u201cMenurut saya\ndasar surat edaran tersebut sudah sangat kuat, Pemerintah Aceh didukung penuh\noleh ulama se-Aceh sebelum mengeluarkan surat tersebut. Ulama dan pemerintah\nsudah bersatu dalam menangkal gerakan yang dapat menjurus kepada pendangkalan\naqidah. Kami Nahdlatul Ulama yang bermanhaj Ahlussunnah wal jamaah sangat\nmendukung surat edaran tersebut,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n Dayah Thalibul\nHuda Malikussaleh, Lamjame, Banda Aceh ini menjelaskan, ada gejala fenomena sosial\nyang harus segera di respon oleh pemerintah, untuk mencegah pendangkalan aqidah\nterlalu jauh. <\/p>\n\n\n\n \u201cKaum milenial\ndi Aceh memerlukan penguatan aqidah yang mengacu kepada aqidah Ahlusunah\nWaljamaah, sehingga generasi mendatang tidak kehilangan identitas keislamanya,\u201d\nterangnya.<\/p>\n\n\n\n Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh jajaran MPU Banda Aceh\nuntuk melakukan pengawasan, pembinaan dan\nkewaspadaan terhadap ajaran sesat yang mulai meresahkan masyarakat. <\/p>\n\n\n\n \u201cMemisahkan atau membenturkan antara syariat dan haqikat dan budaya kita\nadalah hal yang harus segera kita cegah dan waspadai,\u201d tegas\nTgk Rusli.<\/p>\n\n\n\n \u201cSudah saatnya\nkita wajib patuh dan taat kepada pemimpin selama tidak mengajak kita kepada\nmaksiat, agama kita mengajarkan demikian sebagaimana dalam Alquran,\u201d pungkasnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org \u2013 Baru-baru ini Plt Gubernur Banda Aceh mengeluarkan surat edaran larangan mengadakan pengajian selain itiqad Ahlussunnah Waljamaah, yang bersumber dari hukum mazhab Imam Syafii. Surat edaran larangan tersebut tercantum dalam surat edaran bernomor 450\/21770 yang dikeluarkan pada 13 Desember 2019 dan ditandatangani oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Menanggapii surat edaran itu, Ketua Pengurus […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":29564,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[8678,8677,8429],"yoast_head":"\n