Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":29770,"date":"2020-01-05T21:38:56","date_gmt":"2020-01-05T14:38:56","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=29770"},"modified":"2020-01-05T21:38:57","modified_gmt":"2020-01-05T14:38:57","slug":"latas-belakang-perjanjian-hudaibiyah-antara-kaum-muslimin-dan-quraisy","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/latas-belakang-perjanjian-hudaibiyah-antara-kaum-muslimin-dan-quraisy\/","title":{"rendered":"Latas Belakang Perjanjian Hudaibiyah antara Kaum Muslimin dan Quraisy"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Beberapa tahun setelah melakukan hijrah ke Madinah, Rasulullah Saw beserta pengikutnya ingin kembali ke Makkah untuk berziarah ke Masjidil Haram dan melaksanakan Umroh. Rasulullah Saw menegaskan bahwa kaum muslimin juga memiliki hak untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci tersebut, sebab Masjidil Haram bukanlah milik suatu kabilah, sehingga tidak ada yang berhak melarang pihak lain untuk berziarah di sana.<\/p>\n\n\n\n
Rasulullah Saw akhirnya mengajak kaum muslimin Madinah dan orang-orang Arab Badui untuk berangkat umroh ke Makkah. Sebelum berangkat beliau mengumumkan bahwa beliau hanya berniat melaksanakan ibadah umrah, dan bukan untuk mengobarkan peperangan.<\/p>\n\n\n\n
Rasulullah bersama 1500 orang berangkat ke Makkah pada bulan Zulqa\u2019idah tahun ke-6 Hijriyah atau tanggal 6 Maret 629 M untuk menunaikan ibadah umrah. Mereka berjalan ke Baitul Atiq (Ka\u2019bah) sambil mengumandangkan talbiyah.<\/p>\n\n\n\n
Rasululullah Saw akhirnya mengalihkan perjalanan lewat Hudaibiyah, yaitu suatu tempat yang teduh dan bermata air. Sesampainya di sana beliau di datangi oleh utusan kaum kafir Quraisy sebanyak empat orang. Keempat utusan mereka adalah Budail bib Warqa\u2019, Markaz bin Hafz, Halis bin Al Qamah dan Urwah bin Mas\u2019ud. Mereka bertanya tentang maksud dan tujuan Rasulullah dan pengikutnya datang ke Makkah.<\/p>\n\n\n\n
Kemudian Rasulullah Saw pun mengutus Usman bin Affan untuk menjelaskan apa maksud kedatangan Rasulullah Saw beserta pengikutnya, tetapi mereka tidak percaya, bahkan menahan dan ingin membunuh Usman bin Affan. <\/p>\n\n\n\n
Mendengar berita tersebut kaum Muslimin menyatakan sumpah setia dan bertekad menghadapi kaum kafir Qurays dengan segala jiwa dan raganya. Sumpah setia ini di sebut dengan Baitur Ridwan (Pembaiatan Ridha Ilahi).<\/p>\n\n\n\n
Sumpah setia ini di dengar oleh kaum kafir Quraisy, mereka merasa gentar dan membebaskan Usman bin Affan. Mereka mengirimkan Suhail bin Amr untuk mengadakan perundingan dengan Rasulullah Saw. Ali bin Abi Thalib di perintah untuk menuliskan isi perjanjian yang kemudian di kenal sebagai Perjanjian Hudaibiyah.<\/p>\n\n\n\n
Adapun isi Perjanjian Huadibiyah tersebut antara lain yaitu:<\/p>\n\n\n\n
Kaum muslimin menunda pelaksannakan umrah sampai tahun depan dan boleh tinggal di Makkah selama 3 hari.<\/li>
Tidak saling menyerang atau mengadakan pertempuran selama 10 tahun.<\/li>
Kedua belah pihak di bolehkan untuk mengadakan persekutuan dan perjanjian.<\/li>
Orang muslim yang ingin kembali ke Makkah harus se-izin walinya, apabila tidak se-izin walinya maka harus di kembalikan ke Makkah. Tetapi sebaliknya jika kaum muslimin yang kembali kafir maka tidak dapat di kembalikan kepada Rasulullah Saw. <\/li><\/ol>\n\n\n\n
Perjanjian itu di tulis sebanyak 2 lembar oleh Ali bin Abi Thalib dan di serahkan kepada dua belah pihak, setelah di tanda tangani oleh Suhail bin Amr dan Raulullah Saw. Secara lahiriah, perjanjian ini sangat merugikan kaum muslimin, tetapi sebenarnya mengandung hikmah yang sangat luar biasa bagi perkembangan islam.<\/p>\n\n\n\n
Setelah adanya Perjanjian Hudaibiyah, dakwah Rasulullah Saw semakin meluas tanpa mendapatkan halangan. Jumlah pengikut Rasulullah Saw juga semakin bertambah banyak. Bahkan Rasulullah Saw mendapat kesempatan berdakwah ke berbagai daerah dengan mengirimkan utusan kepada Raja Heraclius, Raja Persia, Mukaukis (Gubernur Mesir), dan Raja Gassan.<\/p>\n\n\n\n
Namun, ada juga sebagian yang menolak dakwah Rasulullah Saw, seperti raja Gassan yang membunuh utusan Rasulullah Saw yaitu Haris bin Umar, yang datang dengan damai. Selain itu raja Gassan juga mengancam akan menyerang kota Madinah.<\/p>\n\n\n\n