Pecihitam.org<\/strong> – Ahlussunnah wal jamaah yang merupakan aliran paling banyak pengikutnya dalam islam, lebih dari 90% penduduk di dunia yang beragama islam mengikuti ajaran Ahlusunnah wal jama\u2019ah. Tauhid ahlussunnah wal jamaah menggunakan dua dalil sebagai sumber hukum, yaitu dalil naqli dan dalil aqli.<\/p>\n\n\n\n

Dalil naqli yaitu dalil yang berada dalam Al-Qur\u2019an dan Sunnah, sementara dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal fikiran. Seperti yang kita ketahui bahwa ada kelompok atau madzhab yang bernama Atsar yang mengatasnamakan dirinya sebagai bagian dari Ahlusunnah wal jama\u2019ah, madzhab ini hanya berpegang pada dalil naqli saja atau hanya berpegang pada Al-Qur\u2019an dan Hadits saja.<\/p>\n\n\n\n

Yang membuat mereka kebingungan jika menemukan permasalahan-permasalahan baru yang tidak terdapat dalam Al-qur\u2019an dan Hadits. Dari hal itulah terkadang mereka menyalahkan kelompok lain yang berbeda pendapat dengan mereka, karena mereka menganggap apa yang dilakukan tidak terdapat di dalam Al-Qur\u2019an dan Hadits secara tekstual. <\/p>\n\n\n\n

Mereka tidak berani menafsiri ayat-ayat Al-Qur\u2019an terutama ayat-ayat mutasyabihat. Dari madzhab ini lahirlah seorang imam yang bernama Muhammad bin Abdul Wahab<\/a><\/strong>, beliau lahir di Najed pada tahun 1703 M.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan kebalikan dari madzhab atsar yaitu madzhab mu\u2019tazilah. Para pengikut Muktazilah hanya mengedepankan dalil aqlinya dan mengenyampingkan dalil naqli, mereka menafsiri Al-Qur\u2019an dan Hadits sesuai dengan akal mereka sendiri. Dan ketika ada nash yang tidak sesuai dengan akal mereka justru mereka meninggalkan nashnya, dan berpegang pada akal mereka.<\/p>\n\n\n\n

Adapun Ahlussunnah wal jamaah mempunyai pemikiran bahwa dalil naqli dan aqli sama-sama pentingnya, keduanya tidak bisa ditinggalkan. Dengan mengedepankan dalil naqli yaitu Al-Qur\u2019an dan Sunnah dan tidak meninggalkan dalil aqli atau akal. Inilah yang digagas oleh Imam Abu Hasan Al Asy\u2019ari<\/a><\/strong> dan Abu Manshur Al Maturidi dalam akidah\/tauhid ahlusunnah wal jama\u2019ah.<\/p>\n\n\n\n

Dalam madzhab ahlusunnah wal jamaah segala perkara hukum dinisbatkan pada Al-Qur\u2019an, Hadits, Ijma\u2019 dan Qiyas. Fatwa apapun dari ulama yang tidak dinisbatkan dari empat hal itu maka wajib untuk kita tolak.<\/p>\n\n\n\n

Karena ahlusunnah wal jama\u2019ah mengdepankan dalil naqli dari pada dalil aqli, jika diibaratkan bahwa dalil naqli itu sebuah smartphone maka dalil aqli adalah sinyalnya, maka keduanya sama-sama pentingnya namun ada salah satu yang harus didahulukan.<\/p>\n\n\n\n

Agama bukanlah akal manusia, juga akal manusia bukanlah sebuah agama, namun bagaimana mungkin agama dapat berjalan tanpa adanya akal dan bagaimana akal bisa baik tanpa agama. Maka dari itu dari beberapa golongan atau firqah Islam, kita memilih mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy\u2019ari dan Abu Mansur Al-Maturidi karena jelas dalam ilmu dan ajaran ketauhidan atau aqidah.<\/p>\n\n\n\n

Ajaran Imam Asy’ari dan Abu Mansur Al Maturidi hampir mirip hanya berbeda istilah saja atau dalam hal-hal kecil. Dan ajaran tauhid yang paling mendasar dan masyhur dari Ahlussunnah wal Jamaah adalah tentang pembagian sifat-sifat Allah dan Rasulullah.<\/p>\n\n\n\n

Sifat-sifat\nAllah dan Rasulullah di bedakan menjadi lima puluh, dengan 20 sifat wajib\nAllah, dua puluh sifat mustahil Allah, 1 sifat jaiz Allah. Empat terdapat pada\nsifat wajib Rasulullah, empat sifat mustahil Rasul dan satu sifat jaiz\nRasulullah.<\/p>\n\n\n\n

Ajaran ini juga masyhur dengan sifat dua puluh ketika dinisbatkan kepada Allah. Meskipun dahulunya Imam Asy\u2019ari dari golongan Mu\u2019tazilah tetapi beliau menghilangkan\u00a0 paham-paham mu\u2019tazilah dari dirinya.<\/p>\n\n\n\n

Seperti mendahulukan akal dari pada dalil, menganggap Al Qur\u2019an sebagai makhluk, menganggap fasik orang yang berbuat dosa besar, dan menyatakan Allah bertempat. Akhirnya beliau menghancurkan teologi itu dengan mendirikan paham Ahlusunnah wal jama\u2019ah.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Ahlussunnah wal jamaah yang merupakan aliran paling banyak pengikutnya dalam islam, lebih dari 90% penduduk di dunia yang beragama islam mengikuti ajaran Ahlusunnah wal jama\u2019ah. Tauhid ahlussunnah wal jamaah menggunakan dua dalil sebagai sumber hukum, yaitu dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli yaitu dalil yang berada dalam Al-Qur\u2019an dan Sunnah, sementara dalil […]<\/p>\n","protected":false},"author":46,"featured_media":31437,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6190],"tags":[8944,8945],"yoast_head":"\n