Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":31244,"date":"2020-01-15T07:00:00","date_gmt":"2020-01-15T00:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=31244"},"modified":"2020-01-15T02:24:20","modified_gmt":"2020-01-14T19:24:20","slug":"bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/","title":{"rendered":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati?"},"content":{"rendered":"\n

PECIHITAM.ORG –<\/strong> Banyak hewan yang telurnya halal dimakan, di antaranya ayam dan bebek. Telur-telur hewan tersebut biasa dikonsumsi atau dijual setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Oleh karenanya, telur tersebut keluar dalam keadaan cangkangnya yang keras, tidak lembek. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati, sucikah atau najis?<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana diketahui bahwa tekstur telur hewan ada yang keras, ada juga yang lembek (cangkangnya belum kuat dan keras), terutama pada hewan mati. Hal ini wajar, saat telur telah mengeras maka ia telah mendapatkan nutrisi dan kekuatan pada cangkang sebelum sang hewan mati. Sebaliknya, jika telur lembek maka ia belum mendapatkannya dari hewan tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Berdasarkan paparan tersebut, bagaimana hukum telur yang terdapat dalam tubuh hewan yang telah mati?<\/p>\n\n\n\n

Imam Ibnu Hajar al Haitami<\/a> dalam kitab Tuhfatul Muhtaj<\/em> juz 1 halaman 298 menjelaskannya sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\ufeed\ufe91\ufef4\ufebe \u0627\ufedf\ufee4\ufef4\ufe98\ufe94 \ufe87\ufee5 \ufe97\ufebc\ufee0\ufe90 \ufec3\ufe8e\ufeeb\ufeae \ufeed\ufe87\ufefb \ufed3\ufee8\ufea0\ufeb2<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Telur hewan yang telah mati jika cangkangnya telah mengeras maka hukumnya suci. Namun jika cangkangnya lembek\/tidak keras maka hukumnya najis. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Pernyataan Imam Ibnu Hajar tersebut diperkuat Imam Syirazi<\/a> dalam al Muhadzdzab<\/em> miliknya juz 1 halaman 29. Ia mengutarakan hal berikut ini:<\/p>\n\n\n\n

\ufeed\ufe83\ufee3\ufe8e \u0627\ufedf\ufee0\ufe92\ufee6 \ufed3\ufef2 \ufebf\ufeae\ufec9 \u0627\ufedf\ufeb8\ufe8e\ufe93 \u0627\ufedf\ufee4\ufef4\ufe98\ufe94 \ufed3\ufeec\ufeee \ufee7\ufea0\ufeb2 \ufef7\ufee7\ufeea \ufee3\ufefc\ufed5 \ufedf\ufee0\ufee8\ufea0\ufe8e\ufeb3\ufe94 \ufed3\ufeec\ufeee \ufedb\ufe8e\ufedf\ufee0\ufe92\ufee6 \ufed3\ufef2 \ufe87\ufee7\ufe8e\u0621 \ufee7\ufea0\ufeb2 \ufeed\ufe83\ufee3\ufe8e \u0627\ufedf\ufe92\ufef4\ufebe \ufed3\ufef2 \ufe9f\ufeee\ufed1 \u0627\ufedf\ufeaa\ufe9f\ufe8e\ufe9f\ufe94 \u0627\ufedf\ufee4\ufef4\ufe98\ufe94 \ufed3\ufe88\ufee5 \ufedf\ufee2 \ufef3\ufe98\ufebc\ufee0\ufe90 \ufed7\ufeb8\ufeae\ufee9 \ufed3\ufeec\ufeee \ufedb\ufe8e\ufedf\ufee0\ufe92\ufee6 \ufeed\ufe87\ufee5 \ufe97\ufebc\ufee0\ufe90 \ufed7\ufeb8\ufeae\ufe93 \ufedf\ufee2 \ufef3\ufee8\ufea0\ufeb2 \ufedb\ufee4\ufe8e \ufedf\ufeee \ufeed\ufed7\ufecc\ufe96 \ufe91\ufef4\ufec0\ufe94 \ufed3\ufef2 \ufeb7\ufef2\u0621 \ufee7\ufea0\ufeb2<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Susu yang dalam tubuh kambing yang telah mati hukumnya najis karena bersentuhan dengan najis. Hal ini sebagaimana susu yang dituangkan pada wadah yang najis. Adapun telur yang terdapat di dalam perut ayam yang telah mati, jika cangkangnya tidak keras maka hukumnya sama seperti susu yang terdapat dalam tubuh hewan yang telah mati (najis). Namun jika cangkangnya keras maka telur tersebut tidaklah najis. Seperti halnya ketika ia disimpan pada sesuatu yang najis.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Kemudian dalam al-Iqna<\/em> juz 1 halaman 89 juga dijelaskan sebagaimana ketentuan di atas:<\/p>\n\n\n\n

\ufeed\u0627\ufedf\ufe92\ufef4\ufebe \u0627\ufedf\ufee4\ufe84\ufea7\ufeee\ufeab \ufee3\ufee6 \ufea3\ufef4\ufeee\u0627\ufee5 \ufec3\ufe8e\ufeeb\ufeae \ufeed\ufedf\ufeee \ufee3\ufee6 \ufecf\ufef4\ufeae \ufee3\ufe84\ufedb\ufeee\ufedd \ufec3\ufe8e\ufeeb\ufeae \ufeed\ufedb\ufeac\u0627 \u0627\ufedf\ufee4\ufe84\ufea7\ufeee\ufeab \ufee3\ufee6 \ufee3\ufef4\ufe98\ufe94 \ufe87\ufee5 \ufe97\ufebc\ufee0\ufe90 <\/strong><\/p>\n\n\n\n


Artinya: Telur yang diambil dari dalam perut hewan suci yang tidak halal dimakan hukumnya adalah suci. Begitu juga telur yang diambil dari bangkai hewan, jika teksturnya keras. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa telur yang diambil\/keluar dari hewan yang telah mati, maka hukumnya terdapat dua. Pertama, najis apabila tekstur cangkangnya lembek. Kedua, suci jika tekstur cangkangnya telah keras. Hal ini sebagaimana susu pada hewan yang mati maka hukumnya najis. Logikanya seperti susu yang dituangkan pada wadah yang najis. <\/p>\n\n\n\n

Begitu pula jika telur tersebut keras namun di dalamnya berwarna darah, telur ini tetap dihukumi suci selama telurnya belum rusak.<\/p>\n\n\n\n

Berikut ungkapan Syekh Bakri Syatha dalam I\u2019anah<\/em> juz 1 halaman 101:<\/p>\n\n\n\n

\ufed7\ufeee\ufedf\ufeea: \ufeed\ufea9\ufee1 \ufe91\ufef4\ufec0\ufe94 \ufe83\ufef1 \ufeed\u0627\ufeb3\ufe98\ufe9c\ufee8\ufeee\u0627 \ufea9\ufee1 \ufe91\ufef4\ufec0\ufe94. \ufeed\ufed7\ufeee\ufedf\ufeea: \ufedf\ufee2 \ufe97\ufed4\ufeb4\ufeaa \ufe83\ufef1 \ufedf\ufee2 \ufe97\ufebc\ufeae \ufee3\ufeac\ufead\ufe93 \ufe91\ufea4\ufef4\ufe9a \ufefb \ufe97\ufebc\ufee0\ufea2 \ufedf\ufee0\ufe98\ufed4\ufeae\ufea5\u060c \ufed3\ufe88\ufee5 \ufed3\ufeb4\ufeaa\ufe95 \ufed3\ufeec\ufeee \ufee7\ufea0\ufeb2<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: Para ulama mengecualikan telur yang berdarah. Maksudnya telur yang rusak yaitu sekira-kira tidak menetas meskipun dengan dieraminya (endog kacingcalang\/eddog burung: Sunda). Jika rusak, maka hukumnya najis<\/em>. <\/p>\n\n\n\n

Demikian pembahasan mengenai telur yang diambil dari hewan yang telah mati, semoga bermanfaat. Wallaahu a\u2019lam bishshawaab. <\/em><\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PECIHITAM.ORG – Banyak hewan yang telurnya halal dimakan, di antaranya ayam dan bebek. Telur-telur hewan tersebut biasa dikonsumsi atau dijual setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Oleh karenanya, telur tersebut keluar dalam keadaan cangkangnya yang keras, tidak lembek. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati, sucikah atau najis? Sebagaimana […]<\/p>\n","protected":false},"author":31,"featured_media":32555,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,7],"tags":[9152,9151],"yoast_head":"\nBagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-15T00:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-01-14T19:24:20+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Azis Arifin\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Azis Arifin\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\"},\"author\":{\"name\":\"Azis Arifin\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9\"},\"headline\":\"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati?\",\"datePublished\":\"2020-01-15T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-14T19:24:20+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\"},\"wordCount\":425,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Hukum Mengkonsumsi Telur dari Hewan Mati\",\"Telur dari Hewan Mati\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\",\"name\":\"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-01-15T00:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-14T19:24:20+00:00\",\"description\":\"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9\",\"name\":\"Azis Arifin\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g\",\"caption\":\"Azis Arifin\"},\"description\":\"Alumni Ponpes Assyafe'iyyah Purwakarta, Jawa Barat | Lulusan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/azizarif\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org","description":"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org","og_description":"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-01-15T00:00:00+00:00","article_modified_time":"2020-01-14T19:24:20+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Azis Arifin","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Azis Arifin","Est. reading time":"2 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/"},"author":{"name":"Azis Arifin","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9"},"headline":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati?","datePublished":"2020-01-15T00:00:00+00:00","dateModified":"2020-01-14T19:24:20+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/"},"wordCount":425,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg","keywords":["Hukum Mengkonsumsi Telur dari Hewan Mati","Telur dari Hewan Mati"],"articleSection":["Fiqih","Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/","name":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg","datePublished":"2020-01-15T00:00:00+00:00","dateModified":"2020-01-14T19:24:20+00:00","description":"Telur hewan biasa dikonsumsi setelah keluar dari perut hewan yang masih hidup. Namun bagaimana jika telur tersebut diambil dari hewan yang telah mati?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Bagaimana-Hukum-Telur-yang-Diambil-dari-Tubuh-Hewan-yang-Mati-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-telur-yang-diambil-dari-tubuh-hewan-yang-mati\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Bagaimana Hukum Telur yang Diambil dari Tubuh Hewan yang Mati?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/f9de192c81eb683dce5893bbd75f77a9","name":"Azis Arifin","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/8210d08d80b5f367650638597e3d99af?s=96&r=g","caption":"Azis Arifin"},"description":"Alumni Ponpes Assyafe'iyyah Purwakarta, Jawa Barat | Lulusan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/azizarif\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/31244"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/31"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=31244"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/31244\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/32555"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=31244"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=31244"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=31244"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}