Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":32375,"date":"2020-01-14T12:02:00","date_gmt":"2020-01-14T05:02:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=32375"},"modified":"2020-01-14T13:43:11","modified_gmt":"2020-01-14T06:43:11","slug":"bagaimana-hukum-kencing-berdiri-begini-tatakrama-buang-hajat-cowok-wajib-baca","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-hukum-kencing-berdiri-begini-tatakrama-buang-hajat-cowok-wajib-baca\/","title":{"rendered":"Bagaimana Hukum Kencing Berdiri? Begini Tatakrama Buang Hajat, Cowok Wajib Baca"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Islam mengatur semua sendi kehidupan. Termasuk makan, tidur, hingga buang hajat. Ketika hendak membuang hajat atau\u00a0buang air kecil\u00a0pun. Meski terkesan sepele, buang hajat\u00a0atau kencing rupanya mendapat perhatian dari agama.\u00a0Lantas, bagaimana jika kencing dilakukan dengan berdiri? apakah ada\u00a0 aturan atau tatakrama ketika buang air kecil?.<\/p>\n\n\n\n
Pada dasarnya, buang air kecil di dalam Islam harus dilakukan dengan tuntas hingga tetesan terakhir. Hal ini dilakukan agar air kencing tidak mengenai pakaian dan anggota tubuh. Rasulullah saw bahkan pernah mengingatkan para sahabatnya agar menuntaskan dan membersihkan diri dari kencing.\u00a0<\/p>\n\n\n\n
Karena itu, setelah kencing, dianjurkan untuk memastikan bahwa air kencing sudah tuntas sampai habis. Hal itu dapat dilakukan di antaranya dengan berdehem. dengan berdehem akan menekan bagian saluran pembuangan air kencing. Selain berdeham, juga dapat dilakukan dengan cara mengurut batang kemaluannya.<\/p>\n\n\n\n
Selanjutnya, salah satu adab atau tatakrama dalam buang hajat adalah melakukannya dengan cara duduk, baik ketika membuang air kecil ataupun air besar. Buang hajat dengan cara berdiri adalah pekerti yang tidak baik dan tidak dibenarkan oleh syariat. <\/p>\n\n\n\n
Dalam hal ini Sayyidah \u2018Aisyah menjelaskan: \u201cDiriwayatkan dari \u2018Aisyah radliyallahu \u2018anha beliau berkata, \u2018Barangsiapa yang berkata bahwa Rasulullah buang air kecil dengan berdiri, maka jangan kalian benarkan. Rasulullah tidak pernah kencing kecuali dengan duduk\u2019.\u201d (HR. An-Nasa\u2019i<\/a>).<\/p>\n\n\n\n