Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":32416,"date":"2020-01-14T15:20:11","date_gmt":"2020-01-14T08:20:11","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=32416"},"modified":"2020-01-14T15:20:11","modified_gmt":"2020-01-14T08:20:11","slug":"karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/","title":{"rendered":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org –<\/strong> Di Indonesia, berbicara mengenai agama merupakan hal yang dianggap asyik dan menarik oleh hampir tiap individu. Bahkan baik siang maupun malam, topik agama ini lah yang paling laku dan tidak ada habisnya. Sering kita jumpai, di warung-warung kopi, di obrolan grup whatsapp dan sebagainya, ketika seseorang sudah bosan membahas hal lainnya, agar suasana basa-basi kembali hangat, dipilihlah topik agama ini.<\/p>\n

Perlu diketahui bahwa kata agama berasal dari bahasa Sanskrit, yang tersusun dari dua kata yaitu, a <\/em>artinya tidak, dan gama <\/em>berarti pergi, jadi ketika tersusun menjadi satu kata artinya tidak pergi, tetap ditempat; diwarisi turun temurun. Sedangkan kata Samawi berasal dari bahasa Arab, kata sifat dari kata sama\u2019<\/em> yang memiliki arti langit.<\/p>\n

Sehingga, Agama Samawi berarti agama langit. Agama langit di sini artinya ialah agama yang berbasis pada wahyu ilahiah yang diturunkan (unzila<\/em>) dari langit melalui para nabi dan rasul sejak Nabi Adam<\/a> yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti.<\/p>\n

Adapun nama lain dari agama samawi antara lain, agama wahyu, agama langit, agama profetis, din-as samawi<\/em>, revealed religion<\/em>. Kemudian jika kita menggunakan kata agama wahyu, yaitu agama yang diturunkan oleh Allah melalui wahyu kepada seorang nabi atau rasul. Berikut ini merupakan tiga agama wahyu yang masih eksis hingga sekarang, antara lain:<\/p>\n

    \n
  1. Agama Islam dengan kitab sucinya adalah al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, wahyu ini diturunkan melalui malaikat Jibril, sebagai rahmat untuk seluruh manusia dan alam semesta (rahmatan lil\u2019alamin<\/em>).<\/li>\n
  2. Agama Kristen (Nasrani) dengan kitab sucinya Injil. Agama Kristen (Nasrani) ini diturunkan kepada Nabi Isa AS<\/a>, diturunkan melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.<\/li>\n
  3. Agama Yahudi, dengan kitab sucinya Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.<\/li>\n<\/ol>\n

    Tiga agama samawi diatas tentu saja memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.<\/p>\n

    Terkait dengan kitab suci agama samawi, Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Mannar mengemukakan pandangan yang relatif baru dalam diskursus Ahli Kitab di kalangan para ahli tafsir.<\/p>\n

    Menurutnya, Ahli Kitab tidak hanya sebatas pada Yahudi dan Nasrani, namun juga Majusi, Konghucu, Budha dan lain-lain yang mereka itu memiliki semacam kitab suci atau semacam Nabi yang ajaran-ajarannya dibukukan di kemudian hari.<\/p>\n

    Harun Nasution<\/a> mengklasifikasikan agama samawi sebagai berikut:<\/p>\n

      \n
    1. Pengakuan adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.<\/li>\n
    2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusrn.<\/li>\n
    3. Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di Iuar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan manusia.<\/li>\n
    4. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) <\/em>yang berasal dari kekuatan gaib.<\/li>\n
    5. Kepercayaan kepada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.<\/li>\n
    6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari suatu kekuatan gaib.<\/li>\n
    7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat pada alam sekitar manusia.<\/li>\n
    8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.<\/li>\n<\/ol>\n

      Sedangkan menurut Mohammad Daud Ali dalam bukunya \u201cPendidikan Agama Islam\u201d, karakteristik agama samawi ialah sebagai berikut:<\/p>\n

        \n
      1. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.<\/li>\n
      2. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.<\/li>\n
      3. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.<\/li>\n
      4. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.<\/li>\n
      5. Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak (tauhid).<\/li>\n
      6. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.<\/li>\n
      7. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.<\/li>\n
      8. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan.<\/li>\n
      9. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yaitu manusia sempurna, manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.<\/li>\n<\/ol>\n

        Demikian pembahasan singkat mengenai klasifikasi agama samawi. Seyogyanya, kita sebagai pemeluk agama tidak menebarkan kebencian kepada umat agama lain. Terlebih masih sama-sama agama samawi. Seringkali kebencian itu muncul karena belum paham betul mengenai agama itu sendiri. Wallahu A\u2019lam.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

        PeciHitam.org – Di Indonesia, berbicara mengenai agama merupakan hal yang dianggap asyik dan menarik oleh hampir tiap individu. Bahkan baik siang maupun malam, topik agama ini lah yang paling laku dan tidak ada habisnya. Sering kita jumpai, di warung-warung kopi, di obrolan grup whatsapp dan sebagainya, ketika seseorang sudah bosan membahas hal lainnya, agar suasana […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":32424,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[9132],"yoast_head":"\nKarakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-01-14T08:20:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer\",\"datePublished\":\"2020-01-14T08:20:11+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-14T08:20:11+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\"},\"wordCount\":654,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Karakteristik Agama Samawi\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\",\"name\":\"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-01-14T08:20:11+00:00\",\"dateModified\":\"2020-01-14T08:20:11+00:00\",\"description\":\"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","description":"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","og_description":"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-01-14T08:20:11+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer","datePublished":"2020-01-14T08:20:11+00:00","dateModified":"2020-01-14T08:20:11+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/"},"wordCount":654,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","keywords":["Karakteristik Agama Samawi"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/","name":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","datePublished":"2020-01-14T08:20:11+00:00","dateModified":"2020-01-14T08:20:11+00:00","description":"agama samawi memiliki kitab sucinya sendiri. Tidak\u00a0 \u00a0hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik dalam agama samawi yang akan kita bahas dibawah ini.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/01\/Karakteristik-Agama-Samawi-Menurut-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/karakteristik-agama-samawi-menurut-para-ulama-kontemporer\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Karakteristik Agama Samawi Menurut Para Ulama Kontemporer"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/32416"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=32416"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/32416\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/32424"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=32416"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=32416"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=32416"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}