Pecihitam.org – Putri Gus Dur Yenny Wahid menyesalkan sekaligus mengecam oknum pembina Pramuka mengajarkan tepuk dan yel-yel yang menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) kepada para siswa anggota pramuka salah satu SDN di Kota Yogyakarta.

“Ya, saya bukan hanya menyesalkan, tetapi juga mengecam kalau ada tepuk-tepuk semacam itu karena akan membuat perpecahan di tengah masyarakat,” katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jum’at. Dikutip dari media Wartaekonomi, (17\/1\/2020).

Ia juga mengingatkan jika tindakan semacam itu yang sifatnya mengeksklusi warga negara lainnya dibiarkan saja, maka akhirnya akan tercipta sekat-sekat di masyarakat.

Yenny Wahid menjelaskan jika dibiarkan oknum seperti itu nanti tidak ada kesetaraan lagi di antara masyarakat, padahal konstitusi secara jelas menjamin kesetaraan hak, apa pun latar belakang ras, suku, ekonomi, dan sebagainya.

“Apa sih yang mau diajarkan sama anak-anak kita. Anak-anak itu kan belajar dari hal-hal yang sifatnya bukan cuma secara teoritis dari buku, tetapi juga perilaku sehari-hari,” tandas Yenny.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Putri Gus Dur Yenny Wahid menyesalkan sekaligus mengecam oknum pembina Pramuka mengajarkan tepuk dan yel-yel yang menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) kepada para siswa anggota pramuka salah satu SDN di Kota Yogyakarta. “Ya, saya bukan hanya menyesalkan, tetapi juga mengecam kalau ada tepuk-tepuk semacam itu karena akan membuat perpecahan di tengah […]<\/p>\n","protected":false},"author":34,"featured_media":33183,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2],"tags":[9231],"yoast_head":"\n