Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":34184,"date":"2020-01-21T20:41:46","date_gmt":"2020-01-21T13:41:46","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=34184"},"modified":"2020-01-21T20:41:46","modified_gmt":"2020-01-21T13:41:46","slug":"misteri-sidratul-muntaha-pohon-yang-berada-di-langit-ketujuh","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/misteri-sidratul-muntaha-pohon-yang-berada-di-langit-ketujuh\/","title":{"rendered":"Misteri Sidratul Muntaha, Pohon yang Berada di Langit Ketujuh"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Menurut kisahnya Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon bidara yang menjulang tinggi. Pohon ini tumbuh di langit ke enam dan menjulang sampai langit ke tujuh. Di pohon inilah Nabi Muhammad Saw ketika Mi’raj bertemu Allah SWT dan mendapat perintah shalat.<\/p>\n\n\n\n
Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), sebab puncak dari ilmu malaikat pun hanya sampai disini. Konon katanya pohon ini menjadi puncak akhir dari langit dan sebagai batas dimana makhluk tidak dapat melewatinya kecuali Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wa sallam. <\/p>\n\n\n\n
“Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas\u2019ud radhiyallahu \u2018anhu, bahwa dinamakan sidratul muntaha karena semua ketetapan Allah yang turun, pangkalnya dari sana dan semua yang naik, ujungnya ada di sana.”<\/em><\/p>\n\n\n\n
Banyak ulama yang menyodorkan berbagai pendapat mengenai Sidratul Muntaha. Dalam sebuah Hadist dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa ia mendengar Nabi Saw menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.<\/p>\n\n\n\n
Rasulullah Saw menggambarkan bagaimana perjalalannya ketika ditemani malaikat Jibril ke Sidratul. Di sana Rasulullah Saw melihat surga, melihat neraka dan melihat berbagai kejadian yang luar biasa lainnya pada malam isra miraj.<\/p>\n\n\n\n
Beliau Saw menceritakan bagaimana Sidratul Muntaha itu akan tetapi tidak bisa menggambarkan dengan rinci tentang keindahannya sebab hanya Allah-lah yang Maha Tahu. Pandangan Nabi Muhammad Saw tidak melebihi batas yang diizinkan. Hal ini juga termasuk menunjukkan bagaimana adab beliau Saw saat menjadi tamu Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n