Pecihitam.org<\/strong> – Mistik adalah pengetahuan irasional atau tidak masuk akal, di mana mistik sangat melekat dalam masyarakat, terutama masyarakat yang masih menganut aliran primitif. Dalam budaya kehidupan mistik terutama seorang agamawan, telah mampu melahirkan sebuah konsep keyakinan dengan adanya kekuatan diluar diri manusia. <\/p>\n\n\n\n

Dalam masyarakat primitif, mistik menjadi sebuah media dalam penyelesaian masalah. Hal ini di perkuat dengan adanya sebuah upacara dalam memanggil kekuatan megis, seperti Suku Kubu di pedalaman Jambi. Menurut mereka, upacara mistis dapat menenangkan jiwa yang tidak bisa digambarkan oleh materi.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pandangan Islam, istilah mistik lebih di kaitkan dengan tasawuf. Sufi atau tasawuf sebagai sarana umat Muslim untuk jalan mencapai ketenangan batin atau jiwa. Namun dalam prakteknya, seorang sufi juga menggunakan media-media pembantu dalam ritualnya seperti wewangian, tasbih, teks-teks sholawatan dan Alquran.<\/p>\n\n\n\n

Istilah tasawuf di Indonesia dikenal dengan nama Tarekat. <\/em>Namun seiring perkembangnya waktu, unsur-unsur mistis dalam dunia tasawuf cenderung dikurangi. Mistik dalam hal ini dapat diartikan sebagai sebuah pengetahuan yang tidak masuk akal dan tidak adapat terjangkau dengan panca indra manusia namun dapat dirasakan dengan menggunakan hati bagi yang mempunyai kepercayaan atau riyadhah.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Mistisme juga mempunyai dampak besar dalam berlangsungnya kehidupan manusia modern melalui pengalaman spiritual. Seperti dalam agama Islam disebut dengan pengalman Kasyf<\/em>. Kasyf <\/em>adalah kekuatan diluar batas manusia yang mampu menembus dimensi alam lain. <\/p>\n\n\n\n

Kekuatan mistis penting untuk dimiliki oleh kalangan agamawan terutama yang mendalami dunia tasawuf. Ia akan mampu menggunakan kekuatanya untuk membuat suatu formula jalan kerohaniahan yang bersumber dari kitab suci Alquran.<\/p>\n\n\n\n

Dengan kata lain, kemampuam yang dimiliki oleh seorang sufi mampu mencapai jalan menuju Allah swt. Sehingga dapat memancarkan sinar ilahyah<\/em> dalam jiwanya. Disatu sisi, ia membuat suatu langkah-langkah khusus untuk bisa diajarkan kepada manusia. <\/p>\n\n\n\n

Jika berbicara\nmengenai tasawuf yang dimiliki oleh tokoh sufi. Ternyata ia mempunyai sebuah\ndasar, bahwasanya setiap manusia mempumyai jiwa tasawuf namun tergantung pada\nkeyakinan dan kebiasaan dalam keseharianya. Artinya kebiasaan positif yang\nbersifat religius menjadikan pegangan oleh para sufi sehingga keyakinan tentang\nkeberadaan Allah swt selalu ia ketahui setiap saat.<\/p>\n\n\n\n

Pemikiran sufistik\npertama kali dibawa oleh Imam Ghazali yang sebelumnya ia mengalami sebuah\nkeraguan syak. <\/em> Perasaan Keraguan  yang dialami oleh Imam Ghazali timbul ketika\nia mengajarkan ilmu kalam, ilmu yang ia dapatkan dari al-Juwaini. Selain itu, ketika\nia membaca kitab-kitab teologi yang menjadikan pemikiran dan perasaan Imam\nGhazali semakin terguncang dan ingin selalu bisa dekat dengan-Nya. <\/p>\n\n\n\n

Ajaran sufisme dalam Islam sangat dianjurkan khususnya bagi para pemuda umat Islam. Karena dengan penanaman jiwa tasawuf di dalam diri dapat menjadikan prilaku dan akhlak yang baik. Pentingnya pembelajaran tasawuf mendorong berlangsungnya kehidupan manusia khususnya dalam kemajuan Islam.<\/p>\n\n\n\n

Islam adalah agama yang mengedepankan akhlak atau budi luhur. Maka tidak menutup kemungkinan, setiap umat Islam mempunyai jiwa tasawuf dan perilaku yang baik yang harus di perdalam melalui ajaran tasawuf yang nantinya dapat menjadikannya selalu dekat dengan-Nya ketika hendak berkerja, belajar dan membangun kesejahtraan masyarakat. Maka pentingnya ilmu tasawuf untuk dipelajari dan menjadi amalan setiap hari oleh para pemuda khususnya mahasiswa. <\/p>\n\n\n\n

Dalam perkembanganya, sekarang ada organisasi pemuda yang ingin mendalami ilmu tasawuf yaitu MATAN (Mahasiswa Ahli Thoriqoh al-Mu\u2019tabaroh an-Nahdliyyah) dan di ketuai oleh KH. Hamdani Mu’in. Matan sebagai wadah bagi para pemuda yang hendak ingin belajar ilmu tasawuf. <\/p>\n\n\n\n

Organisasi yang diprakarsai oleh Habib Luthfi bin Yahya pada waktu Muktamar XI JATMAN di Malang pada tanggal 13\u00a0 Januari 2012. Matan sebagai payung organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, akhlaqul karimah, dan etika Islam yang tercermin dari jami\u2019yyah thariqah<\/em>. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian,\npentingnya tasawuf dalam memahami Islam, manusia, dan problem yang ada\ndisekeliling kita. Karena dengan mengedepankan ilmu tasawuf, maka setiap\nmanusia mempunyai berbudi luhur serta mempunyai akhlak yang baik dalam\nmenyelesaikan permasalahan yang ada. Khususnya para pemuda, pentingnya ilmu\ntasawuf menjadi dasar ketika membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa\ndepan. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Mistik adalah pengetahuan irasional atau tidak masuk akal, di mana mistik sangat melekat dalam masyarakat, terutama masyarakat yang masih menganut aliran primitif. Dalam budaya kehidupan mistik terutama seorang agamawan, telah mampu melahirkan sebuah konsep keyakinan dengan adanya kekuatan diluar diri manusia. Dalam masyarakat primitif, mistik menjadi sebuah media dalam penyelesaian masalah. Hal ini […]<\/p>\n","protected":false},"author":59,"featured_media":34945,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[2222],"yoast_head":"\n