PeciHitam.org –\u00a0 <\/strong>Imam Malik, nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik ibn Anas bin Malik bin Abi Mair bin Amr bin al-Haris bin Gaiman bin Husail bin Amr al-Haris al-Asbahi al-Madani. Beliau disebut juga sebagai imam yang kedua dari empat serangkai imam dalam Islam secara segi umur.<\/p>\n Ia mendapatkan julukan Syaikh al-Islam <\/em>dan Imam Dar al-Hijrah<\/em>. Ia berasal dari keluarga yang terhormat dan berstatus sosial tinggi kakeknya berasal dari Yaman yang bernama Abu Amir dan ayahnya bernama Anas bin Malik. Pada usia belia, beliau sudah bisa menghafal al-Quran dan hadis serta selalu menghadiri majelis-majelis keilmuan di tempatnya.<\/p>\n Para pakar sejarah berbeda pendapat mengenai kelahiran Imam Malik. Ibnu Khalikan mengatakan jika Imam Malik lahir pada 95 H tetapi pendapatnya yang umum Imam Malik lahir pada 93 H pada masa Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan.<\/p>\n Sejak kecil Beliau mencari ilmu di Madinah karena Madinah sebagai pusat kota pendidikan Islam. Guru-guru Beliau sendiri antara lain Rabi\u2019ah al-Ra\u2019yi bin Abi Abdurrahman Furuh al-Madani, Ibn Hurmuz Abu Bakar bin Yazid, Muhammad bin Syihab az-Zuhri dan lain sebagainya.<\/p>\n Kakek moyang Beliau bernama Bardizbah yang berasal dari Persia. Sebagai ulama yang masyhur yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata banyak karya-karya beliau yang sampai saat ini dapat kita jumpai terutama al-Muwatta, Risalah fi an-Nujum wa Manazili al-Qamar<\/em> dan lain sebagainya.<\/p>\n Sebagai ulama yang memiliki kepribadian yang baik dan sopan lemah lembut, dan suka bederma kepada fakir miskin, beliau memiliki kepribadian yang kuat dan kokoh dalam pendirian. Kedalaman ilmu menjadikan beliau sangat tegas dalam menentukan hukum syariah.<\/p>\n Mengenai tahun wafatnya ada yang mengatakan tanggal 11, 12, 13, 14 bulan Rajab 179 H ada juga yang mengatakan 12 Rabiul Awwal 179 H. tetapi mayoritas ulama lebih banyak berpendapat pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 179 H pada usia 87 tahun di Khartank pada malam perayaan Idul Fitri 156 H. Sebelum meninggal beliau berwasiat supaya ketika meninggal di kafani dengan kain putih dan minta dishalatkan di tempat meninggalnya.<\/p>\n Imam Malik merupakan ulama yang pertama kali mempelopori pembukuan hadis. Beliau dikenal sebagai ulama revolusioner ilmu hadis karena mampu mengawali suatu pergeseran paradigma baru dalam ilmu hadis yang tadinya hanya bersifat hafalan menjadi gerakan tulis menulis. Kesadaran ini muncul karena berbagai faktor yang mengharuskan hadis itu ditulis dan dibukukan.<\/p>\n