Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":35090,"date":"2020-01-21T19:47:39","date_gmt":"2020-01-21T12:47:39","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=35090"},"modified":"2020-01-24T18:03:49","modified_gmt":"2020-01-24T11:03:49","slug":"masihkah-suami-wajib-memberikan-nafkah-pasca-perceraian-begini-penjelasannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/masihkah-suami-wajib-memberikan-nafkah-pasca-perceraian-begini-penjelasannya\/","title":{"rendered":"Masihkah Suami Wajib Memberikan Nafkah Pasca Perceraian? Begini Penjelasannya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org- <\/strong>Pemenuhan nafkah isteri bukan hanya ketika ikatan perkawinan masih terjalin, namun nafkah pasca perceraian juga harus dipenuhi. Di dalam hukum Islam terdapat aturan yang sangat jelas dan menjembatani hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak nafkah kepada isteri. <\/p>\n\n\n\n

Sering kali menjadi\nkasus yang tak kunjung usai yakni problem seputar nafkah istri pasca\nperceraian, karena banyak terjadi dari pihak mantan suami yang lalai memenuhi\nkewajibannya terhadap mantan isterinya. <\/p>\n\n\n\n

Dan dampak dari\nkelalaian sang suami tersebut pihak isteri sering kali dirugikan. Masalah\nseperti ini disebabkan karena masih banyak dikalangan masyarakat yang belum\nmelek hukum, terutama yang berkaitan dengan hukum-hukum agama Islam. <\/p>\n\n\n\n

Di sisi lain, suami beranggapan\nbahwa persoalan tersebut sudah selesai seiring dengan putusan cerai,sehingga\nmembuat suami menyepelekan kewajiban terhadap pemberian nafkah kepada istrinya.<\/p>\n\n\n\n

Apabila terjadi talak\nba\u2019in menurut pendapat Imam Malik memandang nafkah pasca perceraian menjadi\ntidak wajib, kecuali isteri sedang hamil. Sedangkan untuk talak raj\u02bbi wajib\nnafkah baik dalam keadaan hamil atau tidak sampai habis masa iddah si istri. <\/p>\n\n\n\n

Sedangkan menurut Imam Syafi\u02bbi<\/a> bahwa suami masih mempunyai kewajiaban memberi nafkah pasca perceraian sampai habis masa iddah untuk talak raj\u02bbi, sedangkan untuk talak ba\u2019in tidak wajib dengan alasan sesudah talak ada hubungan (istimta\u2019). <\/p>\n\n\n\n

Nafkah sudah menjadi\nketetapan Allah SWT atas para suami, dimana seorang suami memberi nafkah kepada\nisteri-isterinya meskipun telah bercerai dan masih dalam masa iddah,\nsebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 241:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0644\u0650\u0644\u0652\u0645\u064f\u0637\u064e\u0644\u064e\u0651\u0642\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0645\u064e\u062a\u064e\u0627\u0639\u064c\n\u0628\u0650\u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0639\u0652\u0631\u064f\u0648\u0641\u0650 \u06d6 \u062d\u064e\u0642\u064b\u0651\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062a\u064e\u0651\u0642\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya : \u201cKepada\nwanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut\u201fah\nmenurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertaqwa<\/em>.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Kewajiban memberi\nnafkah terhadap isteri tetap berlaku walau setelah terjadinya perceraian antara\nsuami isteri yakni sesudah jatuhnya talak, dengan harapan dapat mengembalikan\nhati yang marah menjadi tenang kembali. <\/p>\n\n\n\n

Selama berada dalam\nmasa \u02bbiddah, maka Isteri yang telah bercerai dari suaminya masih mendapatkan\nhak-hak dari mantan suaminya, karena dalam masa itu dia tidak boleh\nmelangsungkan perkawinan dengan laki-laki lain. <\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi hak-hak\nyang diberikan oleh suami kepada istri itu tidaklah sempurna sebagaimana yang\nbelaku semasa dalam hubungan perkawinan. Bentuk hak yang diterima tergantung\npada bentuk perceraian yang dialaminya, bukan tergantung pada lama masa iddah\nyang dijalaninya. Adapun hak-hak mereka itu adalah sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n