Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":35321,"date":"2020-01-25T10:57:31","date_gmt":"2020-01-25T03:57:31","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=35321"},"modified":"2020-01-25T10:57:32","modified_gmt":"2020-01-25T03:57:32","slug":"sejarah-munculnya-tafsir-maudhui-dalam-ilmu-tafsir","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/sejarah-munculnya-tafsir-maudhui-dalam-ilmu-tafsir\/","title":{"rendered":"Sejarah Munculnya Tafsir Maudhui dalam Ilmu Tafsir"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org – <\/strong>Dalam Kamus Bahasa Indonesia, secara etimologis, tafsir berarti keterangan dan penjelasan yang berlanjut mengenai isi kitab suci. Adapun menurut Imam Badarrudin Muhammad bin Abdullah Al-Zarkasyi, dalam kitab Al-Burhan fi \u2018Ulum Al-Quran<\/em>, menjelaskan bahwa tafsir secara istilah berarti ilmu untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW menjelaskan maknanya, serta mengeluarkan hukum-hukum dan hikmahnya.<\/p>\n
Sedangkan Tafsir Maudhui secara istilah adalah menghimpun ayat-ayat al-Quran yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama-sama membicarakan satu topik masalah dan menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat tersebut. Selanjutnya membubuhkan penjelasan atau syarah pada ayat tersebut, baru kemudian diambil suatu kesimpulan.<\/p>\n
Menurut Muhammad Hijazi, dalam kitab al-Wahdah al Mawdhu\u2019iyyah<\/em> mengatakan bahwa secara khusus penafsir melakukan studi tafsirnya dengan metode maudhu\u2019i <\/em>di mana ia meneliti ayat-ayat tersebut dari seluruh seginya dan melakukan analisis berdasarkan ilmu yang benar.<\/p>\n
Ilmu ini yang nantinya digunakan oleh pembahas untuk menjelaskan pokok permasalahan, sehingga ia dapat memahami permasalahan tersebut dengan mudah dan betul-betul menguasainya, sehingga memungkinkan baginya untuk memahami maksud yang terdalam dan dapat menolak segala kritik.<\/p>\n