Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":35379,"date":"2020-01-24T07:30:35","date_gmt":"2020-01-24T00:30:35","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=35379"},"modified":"2020-01-25T20:28:00","modified_gmt":"2020-01-25T13:28:00","slug":"ingin-menyemir-rambut-yang-beruban-pahami-dulu-ketentuannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/ingin-menyemir-rambut-yang-beruban-pahami-dulu-ketentuannya\/","title":{"rendered":"Ingin Menyemir Rambut Yang Beruban? Pahami Dulu Ketentuannya"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org- <\/strong>Tak sedikit yang ingin memperindah rambut dengan menyemir rambutnya warna-warni karena ingin tampil keren atau karena uban yang muncul seiring usia senja. Bolehkah mengembalikan warna atau menyemir rambut agar tampak lebih muda?<\/p>\n\n\n\n
Islam adalah agama yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia, begitupun dalam hal berhias salah satunya yakni berhias dengan menyemir rambut. Dalam hal para ulama sepakat mengharamkan menyemir rambut dengan warna hitam. <\/p>\n\n\n\n
Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadist bahwa ketika Rasulullah bertemu dengan Abi Quhafah pada saat penaklukan kota Makkah (Fathu Makkah) Rasulullah menyuruhnya untuk menyemir rambut dan jenggotnya dengan selain warna hitam. <\/p>\n\n\n\n
\u201cDari Jabir bin Abdillah, ia berkata: pada hari\u00a0Fathu Makkah\u00a0Abi Quhafah dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Sementara rambut dan jenggotnya berwarna putih seperti tanaman yang putih, maka Rasulullah bersabda: \u201cRubahlah ini dengan sesuatu dan jauhi warna hitam.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n
Sebagian ulama salaf memberikan keringanan (menyemir dengan hitam), Misalnya, seperti Sa\u2019d bin Abi Waqqash, Uqbah bin Amir, Al Hasan, Al Husain, Jarir, dan lainnya. Inilah yang dipilih Ibnu Abi Ashim. Mereka membolehkan untuk wanita dan tidak untuk pria, inilah yang dipilih oleh Al Hulaimi. <\/p>\n\n\n\n
Ibnu Abi Ashim memahami dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : \u2018Jauhi warna hitam,\u2019 karena menyemir dengan warna hitam merupakan tradisi mereka.” [ Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari, (10\/354-355). <\/p>\n\n\n\n
Di dalam kitab yang lain disebutkan bahwa: \u201cdiharamkan bagi wali menyemir rambut anak kecil walaupun perempuan dengan warna hitam karena termasuk merubah ciptaan Allah<\/em>.\u201d <\/p>\n\n\n\n
Dan hukum merubah ciptaan adalah haram. Tetapi ada pengecualian bagi istri yang ingin mewarnai rambutnya dengan warna hitam, bila tujuannya karna ingin menyenangkan suaminya maka hukumnya boleh.<\/p>\n\n\n\n
Jika alasan menyemir rambut dengan warna hitam karena ingin terlihat muda, bagaimanakah hukum menyemir rambut dengan warna-warni karena ingin memperindah? Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. <\/p>\n\n\n\n
Hukum asalnya adalah sunnah jika menyemir rambut dengan warna merah atau kuning. Sebagaimana disebutkan dalam hadist dalam\u00a0 hadist dari sunan Abu daud no. 4211 berikut ini : <\/p>\n\n\n\n
\u201cDari Ibnu Abbas, dia berkata, \u201cSeorang yang menyemir rambutnya dengan\u00a0hinna\u00a0melewati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah berkata, \u2018Bagus sekali orang itu.\u2019\u00a0 Kemudian lewat lagi seseorang di depan Rasulullah seorang yang menyemir rambutnya dengan\u00a0hinna\u00a0dan\u00a0katm,\u00a0maka Rasulullah berkata, \u2018Bagus sekali orang itu.\u2019 Kemudian lewat lagi seseorang yang menyemir rambutnya keemasan, maka Rasulullah berkata lagi \u201cyang ini lebih baik dari yang lainnya<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n
Hadist di atas menunjukan bahwa Rasulullah memuji orang yang menyemir rambutnya dengan warna kuning. Perlu diperhatikan juga bahwa menyemir rambut sudah menjadi trend dan identik dengan orang fasik, lantas bagaimanakah hukum menyemirnya?\u00a0 <\/p>\n\n\n\n