Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":35922,"date":"2020-01-28T20:36:07","date_gmt":"2020-01-28T13:36:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=35922"},"modified":"2020-04-02T12:01:45","modified_gmt":"2020-04-02T05:01:45","slug":"fakta-masjid-nabawi-yang-berusia-1441-tahun-sejak-dibangun-rasulullah-saw","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/fakta-masjid-nabawi-yang-berusia-1441-tahun-sejak-dibangun-rasulullah-saw\/","title":{"rendered":"Fakta Masjid Nabawi yang Berusia 1441 Tahun Sejak Dibangun Rasulullah Saw"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Setelah Rasulullah Saw Hijrah pada tahun 622 M, beliau kemudian menetap di Madinah. Rasulullah Saw bersama para sahabat kemudian membangun Masjid dan rumah beliau disampingnya. Oleh sebab itu, tempat tersebut kemudian di namakan Masjid Nabawi (Masjid Nabi), karena di bangun secara langsung oleh Rasulullah Saw.<\/p>\n\n\n\n

Awalnya bangunan Masjid Nabawi di dirikan hanya berukuran 50 m x 50 m, dengan tinggi 3,5 m. Sedangkan setiap sisi tembok Masjid Nabawi terbuat dari batu bata dan tanah, lalu sebagian atapnya menggunakan daun kurma, yang sebagiannya lagi di biarkan terbuka. Bahkan tiang penopangnya hanya menggunakan pohon kurma.<\/p>\n\n\n\n

Saat itu Masjid Nabawi sering di gunakan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, majelis dan sekolah agama. Selama 9 tahun Masjid Nabawi berdiri tanpa adanya penerangan ketika malam hari kecuali pada waktu isya\u2019 membuat sedikit penerangan dengan membakar jerami. <\/p>\n\n\n\n

Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang di bangun oleh Rasulullah Saw setelah Masjid Quba. Sebelum menjadi Masjid dan rumah Rasulullah Saw, lokasi tersebut di gunakan sebagai tempat penjemuran buah kurma milik Sahl dan Suhaili bin \u2018Amr.<\/p>\n\n\n\n

Namun, karena unta yang di tumpangi Rasululllah Saw saat itu menghentikan langkahnya di tempat itu, maka beliau pun membelinya, kemudian di bangun sebuah rumah dan masjid. <\/p>\n\n\n\n

Setelah Rasulullah Saw wafat, beliau di makamkan pada tempat yang sebelumnya merupakan kamar Sayyidah \u2018Aisyah (istri Nabi) yang sekarang ini berada tepat di bawah kubah hijau sebelah kanan Masjid. Selain itu makam milik sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab juga berada di dalam Masjid Nabawi berdampingan dengan makam Rasulullah Saw. Sedangkan makam milik Aisyah dan para sahabat lainnya berada di pemakaman umum Baqi yang saat ini terletak di sebelah Masjid. <\/p>\n\n\n\n

Masjid Nabawi yang terletak di tengah-tengah kota Madinah<\/a><\/strong> ini telah mengalami banyak kemajuan yang di pengaruhi oleh para penguasa islam dari masa ke masa. Untuk renovasi yang pertama di lakukan pada masa khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, lalu di lanjutkan oleh Utsman bin Affan pada tahun 29 H.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan pada zaman Raja Abdul Aziz pada tahun 1372 H, Masjid Nabawi kemudian di perluas menjadi 6.024 m2. Dan di lanjutkan oleh para pemimpin Islam seterusnya. Sehingga luas bangunan Masjid kurang lebih 100.000 m di bagian lantai bawah. Sedangkan luas lantai atasnya sekitar 135.000 m dan mampu menampung sekitar 535.000 jama\u2019ah.<\/p>\n\n\n\n

Adapun sebuah tempat istimewa yang di sebut sebagai jantung Masjid Nabawi, yaitu Riadul-Jannah (Taman Syurga). Tempat ini merupakan bagian dari perluasan makam Rasululah Saw (Raudlah) sampai dengan mimbarnya. Semua orang terutama jamaah haji saling berebut dan berusaha untuk dapat memasuki Riadhul Jannah, karena apabila seseorang melaksanakan sholat dan berdo\u2019a di sana maka akan segera di kabulkan oleh Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n

Ada dua mihrab di dalam Masjid Nabawi, yang pertama Mihrab Al-Tahajjud di bangun oleh Rasulullah Saw dan yang kedua Mihrab Fatimah di bangun oleh Khalifah Utsman bin Affan. <\/p>\n\n\n\n

Adapun keutamaan yang di miliki Masjid Nabawi di sebutkan dalam beberapa hadist berikut :<\/p>\n\n\n\n