PeciHitam.org – <\/strong>Perkara bid\u2019ah merupakan salah satu hal yang menjadi pusat perhatian pemikiran Syaikh Hasyim Asy\u2019ari. Menurut Syaikh Hasyim Asy’ari kata bid\u2019ah ini merupakan lawan dari kata sunnah, dengan merujuk pendapat Syaikh Zaruq dalam kitabnya Uddah al-Murid. <\/em><\/p>\n Syaikh Hasyim Asy\u2019ari dalam kitab Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama\u2019ah fi Hadis al-Mauta wa Ashrat al-Sa\u2019ah wa Bayan Mafhum al-Sunnah wa al-Bid\u2019ah<\/em>, mendefinisikan bid\u2019ah sebagai perkara yang mendatangkan atau menciptakan suatu perkara baru di dalam agama, dan meyakininya sebagai bagian dari ajaran agama, padahal perkara tersebut sebenarnya tidak menjadi bagian dan ajaran agama, baik dari sisi bentuk maupun hakikatnya.<\/p>\n Adapun penggalan hadis yang menyatakan<\/p>\n \u0643\u0644 \u0645\u062d\u062f\u062b\u0629 \u0628\u062f\u0639\u0629<\/strong><\/p>\n Setiap perkara yang baru adalah bid\u2019ah.<\/em><\/p>\n Dalam Shahih Muslim, Kitab<\/em> Al-Aqdiyah, Bab Naqdlu Al-Ahkam Al-Bathilah<\/em> juga disebutkan<\/p>\n \u0645\u0646 \u0627\u062d\u062f\u062b \u0641\u0649 \u0623\u0645\u0631\u0646\u0627 \u0647\u0630\u0627 \u0645\u0627 \u0644\u064a\u0633 \u0645\u0646\u0647 \u0641\u0647\u0648 \u0631\u062f<\/strong><\/p>\n Barangsiapa yang memunculkan perkara baru dalam urusan kami (agama) yang tidak merupakan bagian dari agama itu, maka perkara tersebut ditolak.<\/em><\/p>\n Pandangan Syaikh Hasyim Asy\u2019ari berbeda dengan para ulama yang menganggap bahwa seluruh perkara baru adalah bid\u2019ah, atau bahkan sesat tanpa terkecuali. Menurutnya, tidak seluruh muhaddasat<\/em> (perkara-perkara baru) adalah bid\u2019ah. Meskipun tidak terdapat dalil sharih<\/em> (yang jelas), namun bisa jadi bersandar pada syariat.<\/p>\n Hal yang dimaksud sebagai sandaran ialah dengan menggunakan berbagai pendekatan metodologis yang ada, misalnya melalui qiyas<\/em> (mekanisme penganalogian).<\/p>\n