Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":36867,"date":"2020-02-03T19:50:19","date_gmt":"2020-02-03T12:50:19","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=36867"},"modified":"2020-02-03T19:50:21","modified_gmt":"2020-02-03T12:50:21","slug":"nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/","title":{"rendered":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia. Pancasila<\/a><\/strong> bukanlah sebuah syariat namun nilai yang terkandung di dalamnya adalah syariat yang tersimpan. Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an.<\/p>\n\n\n\n

Kandungan religius, sosial, moral, ekonomi, kemanusiaan serta persatuan semuanya juga terkandung dalam Pancasila, dan itu semua juga termasuk dalam ajaran Islam. Jiwa Pancasila juga sebagai semangat yang mencerminkan semangat Islam itu sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.<\/strong> Yaitu sila yang menjiwai nilai-nilai yang lainnya, dimana sila pertama adalah konsep ketauhidan, yang dinyatakan bahwa Tuhan itu Esa. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur\u2019an surat An-Nisa bahwa:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0627\u0639\u0628\u064f\u062f\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u062a\u064f\u0634\u0652\u0631\u0650\u0643\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0634\u064e\u064a\u0626\u0627\u064b\u2026\u2026..<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya dengan sesuatupun\u201d <\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam sila pertama juga jelas tercantum bahwa dasar kuat bagi seorang manusia dalam kehidupannya adalah beragama secara tulus, tanpa menyekutukan Tuhan yang dia sembah. Dan dapat dikatakan bahwa meski di Indonesia banyak agama yang diakui oleh negara, pada intinya adalah apapun agamamu yang terpenting yaitu satu, dimana kau taat beragama dan kau percaya dengan Tuhan. Tuhan itu satu yang berbeda adalah cara kita menyembah Tuhan.<\/p>\n\n\n\n

Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab.<\/strong> Maknanya adalah bahwa setiap manusia harus menegakkan keadilan dan keadaban dalam berperilaku. Baik secara individu maupun kelompok, baik dengan keluarga maupun dalam lingkungannya.<\/p>\n\n\n\n

Ketika ada orang yang menolak sila yang kedua secara tidak langsung dia juga menolak untuk berhubungan baik dengan sesama. Sama saja dengan tidak menginginkan berteman dan berhubungan dengan orang lain.<\/p>\n\n\n\n

Begitupun bisa dikatakan bahwa orang tersebut juga tidak mau untuk hidup dengan beradab dan berakhlak, dalam artian bahwa dia seperti hewan yang tidak memiliki adab sama saja dengan manusia yang tidak bermoral. <\/p>\n\n\n\n

Sila ke tiga, persatuan Indonesia. <\/strong>Prinsip dalam membangun sesuatu apapun itu adalah bersatu, seperti semboyan Indonesia Bhineka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetapi tetap satu. Persatuan adalah kunci, begitupun yang tercantum dalam al-Qur\u2019an dimana Allah memerintahkan untuk bersatu dan mengecam terhadap perpecahan.<\/p>\n\n\n\n

Prinsip persatuan ini juga telah nabi Muhammad Saw contohkan ketika beliau di Madinah, dimana beliau menjalin persatuan dengan kelompok-kelompok sosial dari kalangan ahli kitab, yahudi dan nasrani serta golongan lain yang kemudian dikenal sebagai piagam Madinah.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Al-Qur\u2019an Allah Swt berfirman:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u064f\u0644\u0652 \u064a\u0627 \u0623\u0647\u0652\u0644 \u0627\u0644\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u0650 \u062a\u0639\u064e\u0627 \u0644\u0648\u0652\u0627 \u0625\u0644\u0649 \u0643\u064e\u0644\u0650\u0645\u064e\u0629\u064d \u0633\u064e\u0648\u064e\u0627\u0621\u064d \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0623\u0644\u0627\u0651\u064e \u0646\u064e\u0639\u0652\u0628\u064f\u062f\u064e\u0625\u0644\u0627\u0651\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u0646\u064f\u0634\u0652\u0631\u0650\u0643\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0634\u064e\u064a\u0652\u064a\u0652\u0626\u064d\u0627 \u0648\u064e\u0644\u0627\u064e \u064a\u064e\u062a\u0651\u064e\u062e\u0650\u0630\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064f\u0646\u064e\u0627 \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064b\u0627 \u0623\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0627 \u0628\u064b\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u062f\u064f\u0648\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0625\u064d \u062a\u064e\u0648\u064e\u0644\u064e\u0648\u0627 \u0641\u0642\u0648\u0644\u0648\u0627 \u0627\u0634\u0647\u062f\u0648\u0627\u0628\u0623\u0646\u0651\u0627\u0645\u0633\u0644\u0645\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cKatakanlah: \u2018Hai Ahli kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan diantara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah\u2019. jika mereka berpaling makaa katakanlah kepada mereka : \u2018saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)\u2019\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Indonesia dengan berbagai macam suku, agama, budaya mampu menyatukan elemen masyarakat. Sehingga dapat kita lihat bahwa Indonesia juga telah menerapkan dan mengamalkan semangat Al-Qur\u2019an serta mencontoh sikap nabi untuk menjalin dan menjaga persatuan dari yang kecil hingga tataran terbesar.<\/p>\n\n\n\n

Apabila seseorang tidak menjalankan sila ke tiga atau bahkan tidak mengamalkannya maka sama saja dia menginginkan perpecahan dan juga kerusakan. Padahal kita tahu perpecahan dalam islam sangat dilarang.<\/p>\n\n\n\n

Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.<\/strong> Dalam sila keempat, menjadi pemimpin haruslah yang bijaksana tidak miring sebelah atau kebijakan yang meruncing.<\/p>\n\n\n\n

Dimana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, hukum untuk orang menengah kebawah sangatlah kejam dengan kebijakan yang tidak masuk akal. Sedangkan untuk para petinggi, elit politik atau orang yang memiliki jabatan sangatlah tumpul. Yang miskin ditekan dan yang kaya punya jabatan malah dibebaskan.<\/p>\n\n\n\n

Wakil rakyat hanyalah sebuah embel-embel kekuasaan dimana mereka yang seharusnya menyampaikan aspirasi masyarakat malah semakin semena-mena, sehingga kebijakan tidaklah merata.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan dalam Al-Qur\u2019an yang namanya pemimpin haruslah yang adil dan bijaksana terhadap rakyatnya, tidak boleh semena-mena dan otoriter, seperti yang Allah contohkan dengan kepemimpinan fir\u2019aun. Disamping itu pengambilan keputusan juga perlu yang namanya musyawarah agar mencapai mufakat atau keputusan bersama.<\/p>\n\n\n\n

Sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. <\/strong>Dalam Al-Qur\u2019an, menentukan pilihan memang dianjurkan dengan permusyawarahan seperti dalam surat Ali Imran ayat 159<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u0628\u0645\u0627 \u0631\u062d\u0645\u0629\u064d \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0644\u0646\u062a \u0644\u0647\u0645 \u0648\u0644\u0648 \u0643\u0646\u062a \u0641\u0638\u0651\u064b\u0627 \u063a\u0644\u064a\u0638 \u0627\u0644\u0642\u0644\u0628 \u0644\u0627\u0646\u0641\u0636\u0651\u0648\u0627 \u0645\u0646 \u062d\u0648\u0644\u0643.\u0641\u064e\u0627\u0639\u0652\u0641\u064f \u0639\u064e\u0646\u0652\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0648\u0627\u0633\u062a\u063a\u0641\u0631 \u0644\u0647\u0645 \u0648\u0634\u0627\u064e\u0648\u0631\u0647\u0645 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0623\u0645\u0631 \u2026\u2026<\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu\u2026.”<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dalam sila kelima ini juga masih ada kaitannya dengan sila sebelumnya. Dimana dalam Islam dikatakan bahwa keadilan adalah sifat yang paling dekat dengan ketakwaan. Membela kedzoliman, penindasan adalah salah satu cirinya.<\/p>\n\n\n\n

Memperlakukan sama antar sesama makhluk adalah keadilan. Meski menurut pepatah bahwa adil tidak harus sama, namun adil adalah merata. Adil itu tidak membedakan dia kaya atau dia miskin, seperti memberikan hukuman terhadap pelanggar hukum. Apabila dia adalah seorang koruptor dan merugikan negara harus tetap mendapatkan hukuman yang setimpal, bukan karena dia punya uang hukum bisa dibeli.<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647 \u064a\u0623 \u0645\u0631\u0643\u0645 \u0623\u0646 \u062a\u0624\u062f\u0651\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0623\u0645\u0627\u0646\u0627\u062a\u0650 \u0625\u0644\u0649 \u0623\u0647\u0644\u0647\u0627 \u0648\u0625\u0630\u0627 \u062d\u0643\u0645\u062a\u0645 \u0628\u064a\u0646 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0633 \u0623\u0646\u0651\u064e \u0623\u0646\u062a\u062d\u0643\u0645\u0648\u0627 \u0628\u0627\u0644\u0639\u062f\u0644 \u2026\u2026 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSesungguhnya Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, secara umum pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia dengan kandungan yang terdapat didalamya bernafaskan syari\u2019at Islam yang harus dipegang teguh dalam kehidupan bernegara. Wallahu a’lam bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia. Pancasila bukanlah sebuah syariat namun nilai yang terkandung di dalamnya adalah syariat yang tersimpan. Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an. Kandungan religius, sosial, moral, ekonomi, kemanusiaan serta persatuan semuanya juga terkandung dalam Pancasila, dan itu semua juga […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":37036,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[9696],"yoast_head":"\nNilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-03T12:50:19+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-03T12:50:21+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"584\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia\",\"datePublished\":\"2020-02-03T12:50:19+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-03T12:50:21+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\"},\"wordCount\":828,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"pancasila dalam islam\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\",\"name\":\"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-03T12:50:19+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-03T12:50:21+00:00\",\"description\":\"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":584,\"caption\":\"pancasila dalam islam\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org","description":"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org","og_description":"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-03T12:50:19+00:00","article_modified_time":"2020-02-03T12:50:21+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":584,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia","datePublished":"2020-02-03T12:50:19+00:00","dateModified":"2020-02-03T12:50:21+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/"},"wordCount":828,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg","keywords":["pancasila dalam islam"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/","name":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-03T12:50:19+00:00","dateModified":"2020-02-03T12:50:21+00:00","description":"Pancasila tersimpan kepahaman Islam, karena ketika dijabarkan sila-sila dalam pancasila berisikan tentang landasan yang tertuang dari Al-Qur\u2019an","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/pancasila-dalam-islam-scaled.jpg","width":1024,"height":584,"caption":"pancasila dalam islam"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/nilai-nilai-pancasila-dalam-islam-sebagai-falsafah-bangsa-indonesia\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Nilai-nilai Pancasila dalam Islam Sebagai Falsafah Bangsa Indonesia"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/36867"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=36867"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/36867\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/37036"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=36867"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=36867"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=36867"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}