Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":37225,"date":"2020-02-06T06:30:26","date_gmt":"2020-02-05T23:30:26","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=37225"},"modified":"2020-02-06T02:17:25","modified_gmt":"2020-02-05T19:17:25","slug":"thariqah-qadiriyyah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/","title":{"rendered":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org – <\/strong>Dalam sejarah ummat Islam, diketahui bahwa pada abad ke-6 dan ke-7 Hijriyah, banyak thariqat-thariqat bermunculan, ketika tasawwuf menempati posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah.<\/p>\n\n\n\n

Sejarah Thariqah Qadiriyyah adalah didirikan oleh Syekh Abdul Qoodir Jailani<\/a>. Nama lengkapnya Muhyiddiin Abu Muhammad Abdul Qoodir bin Abi Shalih Zangi Dost  al-Jailani (470 H \/ 1077 M \u2013 561 H \/ 1166 M). <\/p>\n\n\n\n

Dalam\nmengembangkan ajarannya, Syekh Abdul Qoodir al-Jailani memimpin suatu madrasah,\ndan ribath, yakni sebuah perguruan yang dibangun dan diwakafkan untuk\nkepentingan pendidikan orang-orang fakir dan miskin. Ini beliau dirikan pada tahun 521 H hingga ia wafat.<\/p>\n\n\n\n

Setelah\nitu madrasahnya dipimpin oleh putranya Abdul Wahab (552 H \/ 1151 M \u2013 593 H \/\n1196 M), dan dilanjutkan oleh putranya yang lain, Abdussalaam (W 611 H \/ 1214\nM). Adapun ribath-nya dipimpin oleh putranya \u2018Abdur Razaq, seorang sufi yang\nzahid (528 H \/1134 M- 603 H \/ 1207 M).<\/p>\n\n\n\n

Ajaran\nSyekh Abdul Qoodir yang diberikan dalam ribaath (sebangsa dayah tempat\nberjama\u2019ah sembahyang, sekalian tempat berdzikir dan suluk atau khalwah)\nditeruskan oleh anaknya di dalam zawiyah-zawiyah (tempat-tempat khusus bagi\nsufi melatih diri dalam kehidupannya).<\/p>\n\n\n\n

Dari zawiyah-zawiyah ini lambat-laun terbentuklah suatu komunitas (masyarakat) muslim. Penganut ajaran Syekh \u2018Abdul Qoodir di bidang tasawwuf yang kemudian dikenal dengan thariqah Qadiriyyah.<\/p>\n\n\n\n

Ajaran\ndasar yang ditetapkan oleh Syekh \u2018Abdul Qoodir dalam thariqatnya adalah aqidah\nyang benar, seperti \u2018aqidah para salafus-soolihiin (para ulama yang shaleh\nzaman terdahulu), aqidah Ahlussunnah yang berdasarkan Al-Qur\u2019an dan Sunnah\nRasulullah SAW, dengan sungguh-sungguh dan perhatian yang penuh, sehingga ia\nmendapat petunjuk dari Allah SWT dalam menjalani jalan yang menyampaikan\nbathinnya ke hadirat Yang Maha Esa, Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

Beliau\nmenuntun murid-muridnya yang mempunyai sikap mubtadi, yakni bersikap mengikuti\ndengan berbagai sifat permulaan yang mendasar sebagai berikut : <\/p>\n\n\n\n

  1.  Bersih hati<\/a>.<\/li>
  2.  Muka jernih.<\/li>
  3.  Berbuat kebajikan.<\/li>
  4.  Menolak kemungkaran dan kejahatan.<\/li>
  5.  Menghayati kefakiran terhadap Allah.<\/li>
  6.  Menjaga kehormatan terhadap para gurunya.<\/li>
  7.  Bergaul dengan baik sesama ikhwan.<\/li>
  8.  Memberi nasihat kepada sesama mu\u2019min.<\/li>
  9.  Menjauhkan permusuhan.<\/li>
  10.  Memberi bantuan dalam masalah agama dan dunia.<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Inilah ajaran-ajaran dasar Thariqah Qadiriyyah. <\/p>\n\n\n\n

    Setelah\najaran dasar tersebut dihayati dan diamalkan oleh murid, maka ia harus\nmenjalani berbagai maqam atau tahapan latihan-latihan kerohanian.<\/p>\n\n\n\n

    Tahapan\nawal, adalah suatu tahapan yang dapat dilalui dalam waktu yang singkat, hanya\nmenghabiskan waktu lebih kurang setengah jam. Apabila tahapan ini lancar, maka\nia berpindah ke tahapan berikutnya. Secara kronologis (secara berturut-turut),\ntahap awal ini berlangsung sebagai berikut :<\/p>\n\n\n\n

    1. Pertemuan awal\nantara murid dan guru. Sebelum berlangsungnya pertemuan, seorang murid\ndiharuskan mengerjakan shalat sunnah dua raka\u2019at, dan setelah itu membaca surat\nal-Faatihah, yang dihadiahkan bagi Rasulullah SAW, para Rasul dan para Nabi.\nKemudian murid duduk di hadapan guru dengan posisi lutut murid sebelah kanan,\nbersentuhan dengan tangan guru yang sebelah kanan. Dalam posisi yang demikian,\nmurid dianjurkan untuk mengucapkan istighfaar (memohon ampun kepada Allah SWT) beserta\nlafadz-lafadz tertentu, dan guru mengajarkan kalimah tauhid \u201cLaa ilaaha\nillallooh\u201d (3x), dan murid mengikutinya sambil memicingkan kedua matanya. Pada\nsaat inilah murid di bai\u2019ah, dan ia mengikuti ucapan bai\u2019at guru dan\ndilanjutkan dengan ayat mubaaya\u2019ah (Q.S. 48 : 10). Dan seterusnya Syekh\nmengajarkan kalimah tauhid, dan cara melakukan dzikir dengan sebanyak 3x.\nSetelah guru meyakini bahwa murid telah mengikuti ajarannya secara benar,\nberarti tahapan pertama selesai, dan murid dapat mengikuti tahapan berikutnya.<\/li>
    2. Pemberian\nwejangan wasiat dari guru atau Syekh kepada murid. Dalam hal ini Syekh memberi\najaran dan wasiat agar murid mengikuti serta mengamalkan semua nasihat yang\ntelah diberikannya. Nasihat itu pada dasarnya berhubungan dengan etika (akhlak)\nmuslim, lahir dan bathin, mengekalkan wudhu\u2019, menjaga shalat, istighfaar, dan\nshalawat kepada Nabi Muhammad SAW.<\/li>
    3. Pernyataan\nSyekh (al-Mursyid atau khalifah yang mewakilinya) membai\u2019at muridnya untuk\nditerima sebagai murid dengan lafadz tertentu, dan pernyataan itu diterima pula\noleh murid.<\/li>
    4. Pembacaan do\u2019a\noleh Syekh (al-Mursyid atau khalifah yang mewakilinya) dalam bentuk yang umum\nmaupun yang khusus, bagi murid yang baru di bai\u2019at dengan lafadz do\u2019anya\nmasing-masing.<\/li>
    5. Pemberian air\nminum oleh Syekh (seperti di maksudkan di atas) yakni air putih, yang di\ndalamnya dibacakan do\u2019a berkah untuk murid baru tersebut. Dengan selesainya\nmeminum air, maka berakhirlah tahapan pertama. Dengan demikian resmilah seorang\nmurid menjadi anggota thariqat Qoodiriyyah, sesuai dengan bai\u2019at yang telah di\nlakukan oleh Syekh terhadapnya. <\/li><\/ol>\n\n\n\n

      Tahap\nberikutnya adalah tahap perjalanan murid menempuh jalan Allah SWT, dengan\ndidampingi oleh Syekh tersebut. Dalam tahapan ini murid menghadapi segala\ngodaan dan rintangan, baik yang datangnya merupakan kenyataan-kenyataan dalam\nhidup atau memang sebagai ujian dari Syekh \nterhadap muridnya. Hal keadaan ini harus ditempuh oleh setiap peserta\nthariqat Qoodiriyyah.<\/p>\n\n\n\n

      Tahapan\nini memakan waktu yang cukup panjang, dan menghabiskan waktu bertahun-tahun.\nDalam tahapan ini barulah murid itu diberikan oleh Syekh \u201cIlmu Haqiqat\u201d. <\/p>\n\n\n\n

      Oleh\nsebab itu ia harus selalu berbakti, menjunjung segala perintah syekh, dan\nmenjauhi segala larangannya. Ia harus yakin atas perjuangannya, dan tetap\nmempunyai semangat yang tingi untuk melawan hawa nafsu dan melatih dirinya. <\/p>\n\n\n\n

      Ia\njuga harus melakukan mujaahadah dan riyaadhah, sehingga ia memperoleh dari\nAllah SWT seperti apa yang Allah SWT berikan kepada Rasul dan Nabi-Nya, dan\nseperti yang dibukakan Allah SWT bagi para wali-Nya. Inilah makna firman Allah\ndalam Qur\u2019an surat 29\nal-\u2018Ankabut, ayat 69:<\/p>\n\n\n\n

      \u064e\u0648\u0627\u0644\u064e\u0651\u0630\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e\n\u062c\u064e\u0627\u0647\u064e\u062f\u064f\u0648\u0652\u0627 \u0641\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0644\u064e\u0646\u064e\u0647\u0652\u062f\u0650\u064a\u064e\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0633\u064f\u0628\u064f\u0644\u064e\u0646\u064e\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0650\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0644\u064e\u0645\u064e\u0639\u064e\n\u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e. <\/strong><\/p>\n\n\n\n

      \u201cDan\norang-orang yang berjihad (menentang hawa nafsu dalam arti yang luas) untuk\n(mencari keridho\u2019an) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka\njalan-jalan Kami. Dan Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik\n(dalam perjalanannya di dunia ini menuju ridha Allah)\u201d<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

      Bila\nmurid telah mencapai maqom seperti itu, maka itulah sa\u2019at perpisahan antara\nmurid dengan gurunya. Pada saat itu pula guru memberikan ijazah dalam bentuk\nal-Irsyaad (gelar al-Mursyid) atau masyiikhah (gelar Syekh). <\/p>\n\n\n\n

      Bagi\nmuridnya yang telah diberikan gelar itu, maka diberikan hak dan wewenang yang\npenuh dan status yang sama sebagai Syekh thariqat Qoodiriyyah, sejajar dengan\nSyekh-Syekh yang ada dalam golongan thariqat ini. <\/p>\n\n\n\n

      Pemberian\nijazah ini juga ditandai dengan pembacaan talqin dan kalimah tauhid dari guru\n(al-Mursyid) yang diperuntukkan bagi murid itu. Murid juga menyebutkan silsilah\nSyekh al-Mursyid, mulai dari Syekh yang mengajarnya, sampai kepada Syekh\npendiri terikat Qoodiriyyah, dan terus kepada Jibril A.S., dan Allah SWT. Pada\nakhirnya Syekh membacakan do\u2019a berkah sebagai penutup. <\/p>\n\n\n\n

      Adapun\nciri khas thariqat Qoodiriyyah adalah sifatnya luas, tidak sempit. Hal ini\ndapat dilihat bila seorang murid yang telah sampai derajat Syekh (al-Mursyid),\nia tidak mempunyai suatu keharusan untuk mengikuti thariqat Syekhnya atau\ngurunya. Ia bebas menentukan langkah atau jalannya menuju keridho\u2019an Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n

      Bagi\nSyekh (al-Mursyid) yang baru ini diberikan kebebasan untuk tetap dalam thariqat\ngurunya, atau memodifikasikan (mengubah atau membatasi, atau mengurangi) dengan\nthariqat yang lain. <\/p>\n\n\n\n

      Keluwesan\nini ada kaitannya dengan dasar ajaran yang ditanamkan oleh Syekh \u2018Abdul Qoodir\nal-Jailani, bahwa murid-murid yang telah sampai pada derajat guru (Syekh,\nal-Mursyid) diberikan kebebasan secara mandiri sebagai mursyid, dan Allah SWT\nyang menjadi walinya untuk pembinaan selanjutnya. <\/p>\n\n\n\n

      Faktor\nini pula yang menyebabkan thariqat Qoodiriyyah ini sebagai thariqat yang besar\npengikutnya di dunia Islam, terutama di Turki, Yaman, Mesir, India, Suriah, dan\nAfrika. <\/p>\n\n\n\n

      Dari uraian sejarah Thariqat Qoodiriyyah di atas dapat kita ketahui, bahwa Syekh \u2018Abdul Qoodir al-Jailani bukan hanya mengembangkan ilmu thariqat dan hakikat saja, tetapi juga mengembangkan ilmu syari\u2019at. Dan ini diikuti oleh putra-putra beliau. <\/p>\n\n\n\n

      Karena itu maka disamping ada madrasah dan ma\u2019had, yang populernya mengajarkan ilmu syari\u2019at, juga ada ar-ribaath, tempat mengajarkan ilmu syari\u2019at yang khusus di wakafkan untuk pendidikan anak-anak orang fakir-miskin. <\/p>\n\n\n\n

      Bahkan juga ada zawiyah-zawiyah, artinya kamar-kamar khusus dalam berkhalwah melaksanakan ajaran-ajaran thariqat dengan mujaahadahnya, dan juga dengan shalat-shalat sunnahnya. Maka dalam thariqah Qadiriyyah terdapat tempat-tempat khalwah\/suluk yang dibimbing oleh Syekhnya atau Mursyidnya.  <\/p>\n\n\n\n

      Demikianlah uraian ringkas tentang sejarah Thariqah Qadiriyyah semoga bermanfaat bagi saya dan semua pembaca. Amin.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      Pecihitam.org – Dalam sejarah ummat Islam, diketahui bahwa pada abad ke-6 dan ke-7 Hijriyah, banyak thariqat-thariqat bermunculan, ketika tasawwuf menempati posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah. Sejarah Thariqah Qadiriyyah adalah didirikan oleh Syekh Abdul Qoodir Jailani. Nama lengkapnya Muhyiddiin Abu Muhammad […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":37579,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[9762],"yoast_head":"\nSejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-05T23:30:26+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-05T19:17:25+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"6 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76\"},\"headline\":\"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf\",\"datePublished\":\"2020-02-05T23:30:26+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-05T19:17:25+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\"},\"wordCount\":1251,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Thariqah Qadiriyyah\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\",\"name\":\"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-05T23:30:26+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-05T19:17:25+00:00\",\"description\":\"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76\",\"name\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g\",\"caption\":\"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag\"},\"description\":\"Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muhazzirbud\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","description":"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","og_description":"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-05T23:30:26+00:00","article_modified_time":"2020-02-05T19:17:25+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","Est. reading time":"6 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/"},"author":{"name":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76"},"headline":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf","datePublished":"2020-02-05T23:30:26+00:00","dateModified":"2020-02-05T19:17:25+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/"},"wordCount":1251,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg","keywords":["Thariqah Qadiriyyah"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/","name":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-05T23:30:26+00:00","dateModified":"2020-02-05T19:17:25+00:00","description":"posisi penting dalam kehidupan ummat Islam, dan dijadikan sebagai filsafat hidup. Dalam artikel ini saya ingin menguraikan sejarah Thariqah Qadiriyyah","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Sejarah-Thariqah-Qadiriyyah-Salah-Satu-dari-Empat-Thariqat-Besar-dalam-Dunia-Tasawuf-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/thariqah-qadiriyyah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Sejarah Thariqah Qadiriyyah, Salah Satu dari Empat Thariqat Besar dalam Dunia Tasawuf"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/98ab3c48b2454b4b5a9d0df68074ae76","name":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/bbcb4f4546cbf5bc54e4db4c261b8d53?s=96&r=g","caption":"Tgk. Muhazzir Budiman, S.S, M.Ag"},"description":"Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muhazzirbud\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/37225"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/33"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=37225"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/37225\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/37579"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=37225"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=37225"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=37225"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}