Pecihitam.org –<\/strong> Peradaban semakin canggih. Sayangnya, dalam kemajuan yang seharusnya menjadi hal baik ini justru semakin banyak perempuan yang masih ragu untuk menutup auratnya. Ada banyak alasan yang melatarbelakanginya. Di balik keputusan tersebut, ternyata ada perempuan yang tidak berhijab tapi rajin sholat dan beribadah. <\/p>\n\n\n\n Nah, bagaimana sih Islam memandang fenomena seperti ini, perempuan yang tidak berhijab tapi mereka rajin melakukan sholat, bahkan melebihi perempuan yang menutup auratnya?<\/p>\n\n\n\n Pertama,<\/em> kewajiban menggunakan jilbab bagi perempuan yang beragama Islam atau muslimah adalah bagian dari al<\/em>–ma\u2019lum min ad-din bidh-dharurah,<\/em> suatu yang tidak bisa dipertentangkan lagi kewajibannya.<\/p>\n\n\n\n Hal ini sama dengan shalat, puasa, haji, dan lain-lain sebab didukung dengan dalil kuat dan qath\u2019i,<\/em> baik dari al-Qur\u2019an dan as-Sunnah, serta telah menjadi ijma\u2019<\/em> ulama akan kewajibannya.<\/p>\n\n\n\n Kedua,<\/em> semua kewajiban yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan tidak berkonotasi saling menggantikan satu sama lainnya. Orang yang rajin menunaikan shalat tidak bermakna dia boleh untuk tidak puasa, atau nilai pahala shalatnya dapat menutupi dosa tidak puasanya. <\/p>\n\n\n\n Maka dari itu, bagi perempuan yang rajin melakukan shalat tapi tidak memakai jilbab, nilai shalatnya tidak dapat menghapus dosa karena tidak memakai jilbab. Artinya, perempuan tersebut tetap menanggung dosa karena belum mau mengikuti syariat memakai jilbab.<\/p>\n\n\n\n