Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":37442,"date":"2020-02-04T08:47:00","date_gmt":"2020-02-04T01:47:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=37442"},"modified":"2020-02-05T13:30:56","modified_gmt":"2020-02-05T06:30:56","slug":"membatalkan-puasa-sunah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/","title":{"rendered":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org- <\/strong>Diantara kita pasti pernah yang melakukan puasa sunah tapi berhenti di tengah jalan artinya membatalkan puasa sunah tersebut, entah memang tidak kuat atau karena uzur lainnya. <\/p>\n\n\n\n

Salah satu contoh ketika kita sedang puasa sunah syawal, tetapi kita membatalkan puasanya di tengah jalan sebab berkunjung silaturahmi lebaran ke rumah tetangga atau saudara. Lantas bagaimana hukumnya membatalkan puasa sunah tersebut? Dan apa konsekuensinya?<\/p>\n\n\n\n

Puasa sunah Syawal memiliki keutamaan luar biasa, berdasarkan riwayat dari Nabi Muhammad SAW berikut ini: \u201cBarang<\/em> siapa yang melakukan puasa di bulan Ramadhan kemudian pada bulan syawal dia puasa enam hari, maka dia dihitung seperti puasa setahun penuh,<\/em>\u201d (HR Muslim<\/a>). <\/p>\n\n\n\n

Lalu bagaimana hukumnya jika orang yang telah memulai puasa sunah Syawalnya, kemudian dia membatalkan puasanya di tengah jalan?. Kaitannya persoalan ini, ulama membuat rincian (tafsil). <\/p>\n\n\n\n

Yang pertama, Ulama sepakat bahwa membatalkan puasa tersebut sebab adanya udzur, maka tidak perlu diqadha. Akan tetapi jika puasa sunah itu dibatalkan tanpa adanya udzur, maka para ulama berbeda pendapat, salah satunya keterangan dari Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u201cUlama bersepakat kaitannya hukum membatalkan puasa sunah, bahwa tidak ada kewajiban qadha bagi seseorang yang membatalkan puasa sunahnya sebab adanya udzur tertentu. Namun para ulama berbeda pendapat terkait seseorang yang membatalkan puasa sunahnya dengan sengaja atau tanpa adanya udzur tertentu. Jika menurut pendapat dari Imam Malik dan Abu Hanifah, mereka mewajibkan untuk qadha puasa sunah tersebut. Namun tidak wajib mengqadha puasa sunah yang dibatalkannya, jika menganut pendapatnya Imam As-Syafi\u2019i dan sekelompok ulama lainya,<\/em>\u201d <\/p>\n\n\n\n

Terjadinya perbedaan pandangan di kalangan para ulama disebabkan keduanya memiliki pemahaman yang berbeda dalam menganalogikan puasa sunah tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Imam Malik dan Abu Hanifah yang mewajibkan qadha puasa sunah, menganalogikan puasa sunah ini dengan ibadah haji. Berbeda dengan Imam As-Syafi\u2019I, yang menganalogikan puasa sunah itu dengan ibadah shalat. <\/p>\n\n\n\n

Konsekuensi dari pembatalan ibadah haji dan ibadah shalat, memang berbeda. Kemudian perbedaan konsekuensi antara keduanya itu diturunkan pada pembatalan puasa sunah. <\/p>\n\n\n\n

Di sini Imam Syafi\u2019i mengambil posisi yang jelas, bahwa beliau tidak mewajibkan qadha puasa bagi seseorang yang batalkan puasa sunah Syawal atau puasa sunah lainnya. Walaupun demikian, beliau menganjurkan orang tersebut untuk mengqadha puasanya.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, beliau juga menghukumi makruh bagi orang yang batalkan puasa sunah tanpa adanya udzur. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Kitab Kifayatul Akhyar sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n

\u201cOrang yang sedang berpuasa sunah tidak wajib menyelesaikannya hingga waktu berbuka yakni magrib. Namun alangkah baiknya  untuk diselesaikan hingga waktu berbuka. Tidak ada kewajiban qhada\u2019 baginya jika ia membatalkan puasa sunah di tengah jalan, namun alangkah baiknya jika dia mengqadha puasanya. Apakah hukumnya makruh jika membatalkan puasa sunah itu? Masalah ini patut dipertimbangkan. Apabila ia membatalkannya sebab adanya udzur, maka tidak makruh. Namun jika sebaliknya, yakni tidak disebabkan adanya udzur tertentu, maka pembatalan puasa sunah makruh,\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Menghormati tuan rumah yang menjamu orang puasa yang sedang berkunjung kerumahnya, merupakan salah satu udzur syari. Sebagaimana diterangkan dalam Kitab Kifayatul Akhyar sebagai berikut: <\/p>\n\n\n\n

\u201cpenghormatan kepada orang yang menjamunya yang mencegahnya untuk makan, merupakan salah satu udzur syar\u2019i. dan hukmunya makruh berpuasa sunah dihari Jum\u2018at semata. atau puasa sunah hari Sabtu semata atau hari Ahad saja. Wallahu a\u2018lam,\u201d<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org- Diantara kita pasti pernah yang melakukan puasa sunah tapi berhenti di tengah jalan artinya membatalkan puasa sunah tersebut, entah memang tidak kuat atau karena uzur lainnya. Salah satu contoh ketika kita sedang puasa sunah syawal, tetapi kita membatalkan puasanya di tengah jalan sebab berkunjung silaturahmi lebaran ke rumah tetangga atau saudara. Lantas bagaimana hukumnya […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":37458,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1977],"tags":[9742],"yoast_head":"\nIni Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-04T01:47:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-05T06:30:56+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama\",\"datePublished\":\"2020-02-04T01:47:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-05T06:30:56+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\"},\"wordCount\":522,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Membatalkan Puasa Sunah\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Puasa\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\",\"name\":\"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-04T01:47:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-05T06:30:56+00:00\",\"description\":\"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org","description":"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org","og_description":"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-04T01:47:00+00:00","article_modified_time":"2020-02-05T06:30:56+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama","datePublished":"2020-02-04T01:47:00+00:00","dateModified":"2020-02-05T06:30:56+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/"},"wordCount":522,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg","keywords":["Membatalkan Puasa Sunah"],"articleSection":["Fiqih","Puasa"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/","name":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-04T01:47:00+00:00","dateModified":"2020-02-05T06:30:56+00:00","description":"Puasa sunah memang tak wajib dilakukan, tapi bagaimana jika kita membatalkan puasa sunah tersebut dengan adanya uzur atau tidak, dan apa konsekuensinya?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Ini-Konsekuensi-dan-Hukum-Membatalkan-Puasa-Sunah-Menurut-Para-Ulama-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/membatalkan-puasa-sunah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ini Konsekuensi dan Hukum Membatalkan Puasa Sunah Menurut Para Ulama"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/37442"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=37442"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/37442\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/37458"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=37442"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=37442"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=37442"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}