Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":37675,"date":"2020-02-06T12:50:58","date_gmt":"2020-02-06T05:50:58","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=37675"},"modified":"2020-02-06T12:50:58","modified_gmt":"2020-02-06T05:50:58","slug":"hukum-jika-makmum-mendahului-gerakan-imam-sholat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-jika-makmum-mendahului-gerakan-imam-sholat\/","title":{"rendered":"Wajib Tahu! Inilah Hukum Jika Makmum Mendahului Gerakan Imam Sholat"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Sebagai seorang makmum saat melaksanakan sholat berjamaah, maka syarat yang harus di penuhi adalah mengikuti gerakan imam. Namun, ketika sholat berjama\u2019ah seringkali kita menemukan beberapa makmum yang mendahului gerakan sholat dari Imam. Lantas bagaimana hukumnya jika seorang makmum mendahului gerakan imam sholat<\/mark>?<\/p>\n\n\n\n
Adapun yang di maksud dengan mendahului gerakan sholat imam dikelompokkan meliputi tiga hal yaitu sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n
1. Mendahului gerakan imam dalam posisi<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Menurut Syekh Sa\u2019id bin Muhammad menjelaskan dalam kitabnya yaitu Syarhul Muqadimah Al-Hadramiyyah sebagai berikut :<\/p>\n\n\n\n
\u201cJika makmum yang mendahului imam di luar situasi ketakutan maka tidak sah shalatnya berdasarkan hadist, \u2018Imam itu di bentuk hanya untuk di makmumi (di ikuti)\u2019. Sehingga makmum yang rggu apakah posisinya mendahlui atau tidak, adalah tidak mengapa baik dirinya datang dari belakang imam atau dari depannya. Adapun yang menjadi acuan mendahului imam bagi makmum yang shalat berdiri adalah tumit. Maksudnya tumit ke dua kaki atau salah satu kaki yang di jadikan tumpuan. Tumit sendiri yakni bagian belakang telapak kaki yang menyentuh tanah. Atau, yang menjadi acuan adalah kedua pantat bagi makmum yang shalat sambil duduk, meskipun duduknya di atas sesuatu (seperti kursi, pen), lambung bagi makmum yang sholat sambil tidur miring kepala bagian makmum yang shalat sambil tidur terlentang.\u2019 (Lihat Syekh Sa\u2019id bin Muhammad, Syarhul Muqadimah Al-Hadramiyyah)<\/em><\/p>\n\n\n\n
2. Mendahului imam ketika takbiratul ihram <\/strong><\/p>\n\n\n\n