Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":38245,"date":"2020-02-10T20:40:05","date_gmt":"2020-02-10T13:40:05","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=38245"},"modified":"2020-02-10T20:40:06","modified_gmt":"2020-02-10T13:40:06","slug":"gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/","title":{"rendered":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Pada sebuah kajian yang di isi oleh Gus Baha<\/a><\/strong> sebagai narasumber dan pada kesempatan itu beliau membahas tentang para ulama terdahulu memiliki sisa-sisa wirosah nubuwah. Jadi Gus Baha menjelaskan bahwa \u201csaat ini sudah tidak ada wahyu makanya ulama itu seharusnya cerdas \u201cal ulama waratsatul anbiya\u201d<\/em> walaupun ulama tidak sekolah namun harus cerdas dan pintar\u201d kata Gus Baha. <\/p>\n\n\n\n

Gus Baha menyebutkan bahwa setiap ulama yang sungguhan maka ia pernah bermukasyafah berapapun kadarnya. Seperti sebuah kisah seorang wali yaitu Imam Abu Hanifah yang pernah bermukasyafah dapat melihat jatuhnya dosa-dosa manusia hanya dari tetesan air wudhu.<\/p>\n\n\n\n

Abu Hanifah berpendapat bahwa wudhu menggunakan air musta\u2019mal itu tidak sah. Sehingga berwudhu di jeding (tempat mandi) yang airnya jatuh lagi itu juga tidak sah. Bahkan dulu gelombang besar yang di gunakan untuk berwudhu menurut Abu Hanifah juga tidak sah.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan menurut Imam Syafi\u2019I, air yang takarannya di atas dua kolah dan tidak tagaiyur maka sah untuk di gunakan meskipun sudah musta\u2019mal. <\/p>\n\n\n\n

Gus Baha menceritakan sebuah kisah dari Abu Hanifah yang pernah bermukasyafah bahwa ada orang yang habis berzina kemudian berwudhu di sebuah kolam. Lalu Imam Abu Hanifah langsung berkata: \u2018Ya Syekh tub\u2019ani zina\u201d kamu jangan suka melakukan dosa zina. Karena beliau tahu bahwa Rasulullah Saw bersabda kalau air wudhu bisa menggugurkan dosa. Abu Hanifah tahu kalau dosa zina orang itu jatuh dari air wudhu.<\/p>\n\n\n\n

Setelah itu ada seorang anak muda, lalu Abu Hanifah berkata: \u201cKamu kalau mendengarkan suara gitar itu jangan terlalu sering\u201d. Terakhir ada anak muda yang menyakiti orang tuanya kata Imam Abu Hanifah \u201c Kamu itu jangan suka menyakiti orang tua mu\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini tentu saja membut ketiga anak muda tersebut terheran-heran kenapa Imam Abu Hanifah bisa mengetahui dosa mereka. Imam Abu Hanifah lalu menjelaskan : \u201c Saya mengetahui jatuhnya dosa kamu, sehingga saya tahu kadar dosa yang engkau perbuat\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Gus Baha menyebutkan bahwa Imam Abu Hanifah bermusyafakah mengenai sabda Rasulullah Saw tentang air wudhu yang dapat menggugurkan dosa sehingga beliau sangat memahami hal tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Gus Baha, Imam Abu Hanifah yang telah bermukasyafah seperti itu tidak mungkin kalau dia berpendapat secara fikih bahwa air yang kejatuhan najis dari dosa-dosa tersebut dapat di gunakan lagi. Oleh sebab itu, beliau bependapat bahwa air yang musta\u2019mal tidak boleh di pakai lagi.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan Imam Syafi\u2019i tidak menghukumi bahwa air tersebut bukan tidak sah, namun lebih menganjurkan bahwa sebaiknya berwudhu itu menggunakan air yang mengalir. Itulah mengapa orang-orang kuno zaman dahulu menggunakan padasan atau kalau istilah modernnya adalah kran.<\/p>\n\n\n\n

Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d <\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Imam Abu Hanifah terus menangis dan berdo\u2019a, \u201c Ya Allah saya mohon mukasyafah ini engkau tutup karena dengan mukasyafah ini saya melihat aibnya, aurotnya atau kesalahan orang mukmin\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Setelah beliau berdo\u2019a kemudian Allah Swt menutupnya. Sehingga makom tertinggi adalah tidak mukasyafah. Karena bagaimanapun juga di antara syari\u2019at Islam orang yang tidak tahu baik buruknya seseorang mukmin (Man Sataro musliman satarohu). Wallahua’lam bisshawab.<\/p>\n\n\n\n

Note: *Naskah ini diterjemahkan dari kajian KH Bahaudin Nursalim yang menggunakan bahasa Jawa. Versi aslinya dapat dilihat disini<\/a><\/strong>.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Pada sebuah kajian yang di isi oleh Gus Baha sebagai narasumber dan pada kesempatan itu beliau membahas tentang para ulama terdahulu memiliki sisa-sisa wirosah nubuwah. Jadi Gus Baha menjelaskan bahwa \u201csaat ini sudah tidak ada wahyu makanya ulama itu seharusnya cerdas \u201cal ulama waratsatul anbiya\u201d walaupun ulama tidak sekolah namun harus cerdas dan […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":38485,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[1946],"yoast_head":"\nGus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-10T13:40:05+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-10T13:40:06+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan\",\"datePublished\":\"2020-02-10T13:40:05+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-10T13:40:06+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\"},\"wordCount\":522,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"gus baha\"],\"articleSection\":[\"Dakwah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\",\"name\":\"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-10T13:40:05+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-10T13:40:06+00:00\",\"description\":\"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"gus baha\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org","description":"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org","og_description":"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-10T13:40:05+00:00","article_modified_time":"2020-02-10T13:40:06+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan","datePublished":"2020-02-10T13:40:05+00:00","dateModified":"2020-02-10T13:40:06+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/"},"wordCount":522,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg","keywords":["gus baha"],"articleSection":["Dakwah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/","name":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-10T13:40:05+00:00","dateModified":"2020-02-10T13:40:06+00:00","description":"Gus Baha kembali menegaskan, \u201cPerkarannya (memakai padasan) dosa yang rontok biar lewat, sudah pernah di pakai mensucikan najis kok di pakai lagi.\u201d","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gus-Baha-tentang-wudhu-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"gus baha"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/gus-baha-alasan-mengapa-ulama-dahulu-wudhu-menggunakan-padasan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Gus Baha: Alasan Mengapa Ulama Dahulu Wudhu Menggunakan Padasan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38245"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=38245"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/38245\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/38485"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=38245"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=38245"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=38245"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}