Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Yusuf Ayat 4 ini menceritakan tentang Kisah Nabi Yusuf as dalam al-Quran yang dimulai dengan mimpi, yang menjanjikan masa depan yang cerah dan baik bagi beliau. Mimpi yang dialaminya pada akhirnya memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia, dimana 11 orang saudara, ayah dan ibunya memuji dan menghormatinya.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an<\/a> Surah Yusuf Ayat 4<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0630\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u064a\u064f\u0648\u0633\u064f\u0641\u064f \u0644\u0650\u0623\u064e\u0628\u0650\u064a\u0647\u0650 \u064a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0628\u064e\u062a\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064e \u0639\u064e\u0634\u064e\u0631\u064e \u0643\u064e\u0648\u0652\u0643\u064e\u0628\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u0645\u0652\u0633\u064e \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0645\u064e\u0631\u064e \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0644\u0650\u064a \u0633\u064e\u0627\u062c\u0650\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: Ingatlah \u0625\u0650\u0630\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u064a\u064f\u0648\u0633\u064f\u0641\u064f \u0644\u0650\u0623\u064e\u0628\u0650\u064a\u0647\u0650 <\/strong>(Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya) Nabi Yakub \u064a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0628\u064e\u062a\u0650<\/strong> (“Wahai ayahku!) dibaca kasrah, yaitu abati untuk menunjukkan adanya ya idhafat yang tidak disebutkan. Sedangkan bila dibaca fatah, maka menunjukkan adanya huruf alif yang tidak disebutkan, yaitu abata, kemudian alif ditukar dengan ya <\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f <\/strong>(Sesungguhnya aku telah melihat) di dalam tidurku, yakni bermimpi \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064e \u0639\u064e\u0634\u064e\u0631\u064e \u0643\u064e\u0648\u0652\u0643\u064e\u0628\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u0645\u0652\u0633\u064e \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0645\u064e\u0631\u064e \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652<\/strong> (sebelas buah bintang dan matahari serta bulan, kulihat semuanya) lafal \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 <\/strong>berkedudukan menjadi taukid atau pengukuh dari lafal \u0631\u064e\u0623\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f <\/strong>di muka tadi <\/p>\n\n\n\n

\u0644\u0650\u064a \u0633\u064e\u0627\u062c\u0650\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e <\/strong>(sujud kepadaku.”) lafal \u0633\u064e\u0627\u062c\u0650\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e <\/strong>adalah bentuk jamak, yang alamat i’rabnya memakai ya dan nun karena menggambarkan keadaan sujud, hal ini merupakan ciri khas daripada makhluk yang berakal.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Allah Ta\u2019ala berfirman: \u201cWahai Muhammad, sebutkan kepada umatmu dalam ceritamu kepada mereka tentang kisah Yusuf as. ketika ia berkata kepada ayahnya, yaitu Ya\u2019qub bin Ishaq bin Ibrahim as.\u201d <\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana dikatakan Imam Ahmad dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda: \u201cOrang yang mulia, putra yang mulia, putra orang yang mulia; Yusuf bin Ya\u2019qub bin Ishaq bin Ibrahim.\u201d Hadits tersebut hanya diriwayatkan oleh al-Bukhari.<\/p>\n\n\n\n

Ibnu Abbas mengatakan: \u201cMimpi para Nabi itu merupakan wahyu.\u201d Para ulama tafsir telah membicarakan ta\u2019bir [penafsiran] mimpi Yusuf itu, bahwa sebelas bintang menunjukkan saudara-saudaranya yang berjumlah tepat sebelas orang laki-laki, sedang matahari dan bulan menunjukkan kepada ibu dan bapaknya, sebagaimana hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, adh-Dhahhak, Qatadah, Sufyan ats-Tsauri dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir dari mimpi Yusuf tersebut menjadi kenyataan empat puluh tahun kemudian. Ada pula yang mengatakan, delapan puluh tahun kemudian. Yaitu ketika dia menaikkan kedua orang tuanya di atas \u2018Arsy, yaitu singgasananya, sementara saudara-saudaranya berada di depannya, sedang mereka semua sujud kepadanya, dan Yusuf berkata: \u201cWahai ayah, inilah ta\u2019wil mimpiku dahulu yang dijadikan Rabbku menjadi kenyataan.\u201d (Qs. Yusuf: 100)<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Di antara kisah-kisah itu adalah kisah Yusuf ketika ia berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, tunduk dan bersujud di hadapanku.”<\/p>\n\n\n\n

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 4 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a> dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 4 ini menceritakan tentang Kisah Nabi Yusuf as dalam al-Quran yang dimulai dengan mimpi, yang menjanjikan masa depan yang cerah dan baik bagi beliau. Mimpi yang dialaminya pada akhirnya memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia, dimana 11 orang saudara, ayah dan ibunya memuji dan menghormatinya. Terjemahan dan Tafsir Al […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":38561,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[9873],"yoast_head":"\n