Pecihitam.org<\/strong> – Dizaman ini semakin banyak terlihat kerancauan-kerancauan berfikir dalam beragama khususnya agama islam, mereka kurang memahami adanya Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum islam. Banyak orang yang tidak memiliki kapabilitas ilmu agama namun dengan mudahnya memberikan fatwa-fatwa agama.<\/p>\n\n\n\n Hal ini menjadikan kebingungan yang hebat\ndalam beragama, terutama masyarakat awam, karena banyak pembawa agama yang\nmemberikan fatwa yang ngawur, namun menggunakan dalil Al-Qur\u2019an dan Hadits.<\/p>\n\n\n\n Hal ini membuat seolah apa yang mereka katakan\nadalah kebenaran yang mutlak, dan ini membuat orang awam terpincut dan\nmengikuti apa yang mereka katakan, inilah yang terjadi pada saat ini.<\/p>\n\n\n\n Kembali kepada Al Qur’an dan hadits sebagai sumber hukum islam, saat ini tengah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan ulama dan masyarakat. Slogan ini seolah menyatakan bahwa masyarakat telah melenceng jauh dalam amaliyah keagamaannya.<\/p>\n\n\n\n Gerakan-gerakan pembawa slogan ini telah masuk ke masyarakat melalui banyak jalur, baik secara langsung maupun melalui jalur perguruan tinggi. Lalu apakah benar masyarakat salah dalam beramaliyah sehingga harus kembali kepada Al Qur\u2019an dan Hadits, dan apakah amaliyah masyarakat yang telah menjadi tradisi tidak berdasar pada Al Qur\u2019an dan Hadits? tentunya amaliyah yang berjalan di masyarakat telah memiliki dasar nash baik Al-Qur\u2019an maupun hadits.<\/p>\n\n\n\n Slogan kembali ke Al Qur\u2019an dan Hadits perlu\ndipertanyakan ditujukan kepada siapa, jika kepada masyarakat yang melakukan\namaliyah seperti tahlilan, yasinan, manaqiban dan sejenisnya maka slogan\ntersebut tertolak mentah-mentah karena masyarakat yang melakukan amaliyah\ntersebut mempunyai dasar dari Al Qur\u2019an dan Hadits, mereka tidak meninggalkan\nAl Qur\u2019an dan Hadits lalu bagaimana caranya untuk kembali, karena sudah jelas\ntidak meninggalkan. <\/p>\n\n\n\n Permasalahannya adalah cara pandang suatu\nmasalah terhadap objek yang dicarikan dalil yang hanya dilihat dari huruf-huruf\nsecara tekstual saja baik dari Al Qur\u2019an dan Hadits, hal inilah yang membuat\nrancau pemahaman dalam beragama, apalagi hanya bermodalkan Al Qur\u2019an dan kitab\nhadits secara terjemah saja, tanpa berguru kepada ulama yang mempunyai sanad\nyang jelas.<\/p>\n\n\n\n Maka dari itu, Al Qur\u2019an dan Hadits hanya\ndapat dipahami orang yang memiliki ilmunya, banyak cabang dari ilmu Al Qur\u2019an\nyang terdapat dalam ulumul Qur\u2019an da begitu juga dalam Hadits terdapat ilmu\nyang harus dipahami yang terdapat dalam ulumul hadits.<\/p>\n\n\n\n Sudah jelas bahwa Al Qur\u2019an dan hadits hanya dapat dipahami oleh orang yang memiliki ilmu. Allah berfirman dalam surat Al Fushilat ayat 3 :<\/p>\n\n\n\n \u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u064c \u0641\u064f\u0635\u0650\u0651\u0644\u064e\u062a\u0652 \u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u064f\u0647\u064f \u0642\u064f\u0631\u0652\u0622\u0646\u064b\u0627 \u0639\u064e\u0631\u064e\u0628\u0650\u064a\u064b\u0651\u0627 \u0644\u0650\u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064d \u064a\u064e\u0639\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya : Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui (QS Al Fushilat : 3)<\/em><\/p>\n\n\n\n \u0628\u064e\u0644\u0652 \u0647\u064f\u0648\u064e \u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u064c \u0628\u064e\u064a\u0650\u0651\u0646\u064e\u0627\u062a\u064c \u0641\u0650\u064a \u0635\u064f\u062f\u064f\u0648\u0631\u0650 \u0627\u0644\u064e\u0651\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0623\u064f\u0648\u062a\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u064e \u06da \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u062c\u0652\u062d\u064e\u062f\u064f \u0628\u0650\u0622\u064a\u064e\u0627\u062a\u0650\u0646\u064e\u0627 \u0625\u0650\u0644\u064e\u0651\u0627 \u0627\u0644\u0638\u064e\u0651\u0627\u0644\u0650\u0645\u064f\u0648\u0646\u064e <\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya : Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim (QS Al-Ankabut : 49)<\/em><\/p>\n\n\n\n