Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":39556,"date":"2020-02-15T07:30:00","date_gmt":"2020-02-15T00:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=39556"},"modified":"2020-02-15T18:31:47","modified_gmt":"2020-02-15T11:31:47","slug":"kontroversi-bunga-bank","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/","title":{"rendered":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org-<\/strong> Bunga merupakan tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank, Diantaranya adalah; <\/p>\n\n\n\n

  1. Menurut ijma ulama di kalangan semua mazhab <\/a>fiqh bahwa bunga dengan segala bentuknya termasuk kategori riba. <\/li>
  2. Pendapat yang mengemukakan bahwa bunga bank tidak tergolong kategori riba. <\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Ada beberapa hal yang menjadi masalah kontroversi bunga bank yang diharamkan yang terjadi di kalangan para tokoh Islam antara argumen terhadap pembenaran konsep bunga dikemas dalam bentuk bersifat ilmiah dan pendapat sebagai kritikan dan bantahan terhadap teori-teori yang dikemukan kalangan yang membenarkan adanya bunga.<\/p>\n\n\n\n

    Pertama<\/strong>, <\/em>pada persoalan tingkat bunga, pada tingkat yang wajar maka bunga dibolehkan. Namun tingkat bunga wajar sangat subjektif tergantung pada waktu, tempat, jangka waktu, jenis usaha dan skala usaha. <\/p>\n\n\n\n

    Aspek ini juga terdapat pada ayat pelarangan riba tahap ketiga yang terdapat pada Q.S. Ali Imran [3]: 130 merupakan ayat pertama yang menyatakan secara tegas terhadap pengharaman riba bagi orang Islam. <\/p>\n\n\n\n

    Kedua<\/strong>, <\/em>adanya pembenaran unsur bunga dengan cara apa pun sebagai kompensasi atas terjadinya inflasi dan ini merupakan pendapat umum yang diadopsi dari teori agio. <\/p>\n\n\n\n

    Namun argumen ini lemah ketika adanya suku bunga yang lebih tinggi dari inflasi yang diperkirakan atau tingkat inflasi <\/em>dapat mencapai nol atau negative (deflasi)<\/em>. <\/p>\n\n\n\n

    Justru keberadaan bunga memicu penyebab terjadinya inflasi<\/em>. Jika alasan untuk menjaga nilai uang yang terkikis oleh inflasi maka kompensasinya tidak mesti dengan bunga tetapi dengan instrumen lain.<\/p>\n\n\n\n

    Ketiga<\/strong>, <\/em>konsep marginal utility,<\/em> yaitu konsumsi menurun menurut waktu. Artinya unit konsumsi di masa yang akan datang memiliki nilai guna yang lebih kecil dibanding dengan nilai guna saat ini. <\/p>\n\n\n\n

    Konsep ini muncul sebagai akibat dari proses perbandingan antara nilai guna pada masa sekarang dengan masa yang akan datang. Konsep tersebut dikritisi dengan argumen bahwa pendapatan di masa yang akan datang tidak selalu meningkat. <\/p>\n\n\n\n

    Untuk itu marginal utility <\/em>di masa depan tidak pasti selalu lebih rendah. Menjadi tidak relevan jika kondisi seperti ini mencari nilai diskonto dari nilai kegunaan di masa yang akan datang. <\/p>\n\n\n\n

    Di samping itu, pendekatan marginal utility <\/em>yang mengandalkan pada identifikasi yang tepat mengenai pendapatan mana yang akan dianalisis ketika menghitung pertumbuhan pendapatan, apakah pendapatan orang miskin, orang kaya, atau rata-rata pendapatan secara nasional.<\/p>\n\n\n\n

    Keempat<\/strong>, <\/em>konsep yang menilai bunga bank sebagai akad sewa dari uang yang dipinjam. Pendapat ini ditentang kebanyakan pakar ekonom muslim. <\/p>\n\n\n\n

    Sebab menurut mereka istilah sewa untuk uang tidak relevan sebab sewa digunakan hanya untuk benda yang diambil manfaatnya tanpa kehilangan hak kepemilikannya. Sedangkan pada kasus meminjamkan uang manfaat diperoleh tetapi kepemilikan terhadap uang hilang.<\/p>\n\n\n\n

    Kelima<\/strong>, <\/em>pembenaran bunga atas dasar darurah (dire necessity) <\/em>dan hajah (need). <\/em>Salah satu unsur penting dalam perekonomian adalah bank, yang di dalamnya terkandung sistem bunga. <\/p>\n\n\n\n

    Bunga bank (interest) <\/em>yang dianggap sama dengan riba akan sulit untuk dihentikan, karena jika bank dilarang akan menimbulkan kemacetan ekonomi. <\/p>\n\n\n\n

    Oleh karena itu, dapat dikatakan kondisi semacam ini adalah darurat, yaitu membolehkan yang dilarang atas dasar darurat sehingga tercipta suatu sistem yang tidak menimbulkan kemacetan ekonomi. <\/p>\n\n\n\n

    Namun konsep ini harus melihat kondisi riilnya apakah termasuk kategori darurah (dire necessity) dan hajah (need). Contohnya kondisi darurah tidak terpenuhi karena menyimpan uang tidak mesti di bank atau pada saat ini, lembaga keuangan syariah telah tersebar di tanah air.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org- Bunga merupakan tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank, Diantaranya adalah; Menurut ijma ulama di kalangan semua mazhab fiqh bahwa bunga dengan segala bentuknya termasuk kategori riba. Pendapat yang mengemukakan bahwa bunga bank tidak tergolong kategori […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":39598,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,2215],"tags":[9994],"yoast_head":"\nKontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-15T00:30:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-15T11:31:47+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer\",\"datePublished\":\"2020-02-15T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-15T11:31:47+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\"},\"wordCount\":536,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kontroversi Bunga Bank\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Muamalah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\",\"name\":\"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-15T00:30:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-15T11:31:47+00:00\",\"description\":\"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","description":"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","og_description":"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-15T00:30:00+00:00","article_modified_time":"2020-02-15T11:31:47+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer","datePublished":"2020-02-15T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-02-15T11:31:47+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/"},"wordCount":536,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","keywords":["Kontroversi Bunga Bank"],"articleSection":["Fiqih","Muamalah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/","name":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-15T00:30:00+00:00","dateModified":"2020-02-15T11:31:47+00:00","description":"Bunga merupakan tanggungan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. Dalam hal ini terdapat 2 pendapat yang kontroversi terhadap hukum bunga bank,","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Kontroversi-Bunga-Bank-di-Kalangan-Imam-Madzhab-dan-Para-Ulama-Kontemporer-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kontroversi-bunga-bank\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kontroversi Bunga Bank di Kalangan Imam Madzhab dan Para Ulama Kontemporer"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39556"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=39556"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39556\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/39598"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=39556"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=39556"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=39556"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}