Pecihitam.org <\/strong>\u2013 Kasus pengibaran bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Masjid Agung Purwakarta pada acara Dzikir Akbar, Jumat, 26 Juli 2019, menjadi sorotan Gerakan Pemuda Ansor dan PCNU Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.<\/p>\n\n\n\n

Menyikapi kasus tersebut Gerakan Pemuda Ansor dan PCNU\nPurwakarta menemui Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta.<\/p>\n\n\n\n

Dalam pertemuan tersebut, hadir antara lain Bupati\nPurwakarta, Anne Ratna Mustika dan Wakil Bupati Purwakarta H Aming serta\njajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Purwakarta.<\/p>\n\n\n\n

\u201cPertemuan digelar untuk menindaklanjuti kasus pengibaran\nbendera terlarang di masjid Agung Purwakarta,\u201d kata Ketua GP Ansor Purwakarta,\nCep Muhamad Mahmud, dikutip dari situs resmi NU, Selasa, 30 Juli 2019.<\/p>\n\n\n\n

 Menurut Cep Muhammad,\nHTI sudah dilarang secara hukum sehingga keberadaannya tentu perlu dilarang\npula dengan tidak melakukan kegiatan atau mengibarkan simbol apapun.<\/p>\n\n\n\n

“HTI secara konstitusi sudah dibubarkan namun sel-sel\nmereka masih hidup dan terus berkembang, dan kami berharap simbol-simbol\nterlarang itu tidak lagi berkibar di Purwakarta,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

Pada kesempatan yang sama, Katib Syuriah PCNU Purwakarta KH Anwar\nAhmad Nasihin menegaskan pelarangan HTI di Indonesia jelas memiliki dasar\nhukum. <\/p>\n\n\n\n

\u201cKarena itu, Pemda dan masyarakat tidak boleh tinggal diam\nketika kelompok radikal itu berulah,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n

\u201cDalam pemahaman Islam, tauhid itu harus di tanamkan di hati\nbukan dikibarkan. Kejadian seperti ini bukan hanya sekali, sudah pernah di\nGarut, jangan sampai terjadi hal-hal seperti kemarin terjadi kembali, ini bisa\nmenjadi problem di masa yang akan datang,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n

M. Bahir Mukh selaku Ketua PCNU Purwakarta mengungkapkan,\ncinta tanah air adalah sebagian dari pada iman. <\/p>\n\n\n\n

\u201cKarena itu wajib hukumnya bagi masyarakat dan pemerintah\nmenjaga Indonesia dari ancaman radikalisme agama,\u201d ungkapnya.<\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna mustika berharap\nsegenap lapisan masyarakat bersikap normal dan jangan berlebihan. <\/p>\n\n\n\n

\u201cKami berkomitmen akan mensosialisasikan bahaya radikalisme,\ntermasuk mengajak masyarakat untuk tidak ikut terlibat dengan HTI,\u201d ujar\nBupati.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKami akan terus mensosialisikan bahwa pemerintah daerah\nmelalui dunia pendidikan akan membekali para siswa dari tingkat SD sampai\nPerguruan tinggi tentang bahaya ikut organisasi terlalarang tersebut,\u201d pungkasnya.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Bupati, kejadian di Masjid Agung beberapa waktu yang\nlalu telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian sebagai tindak lanjut\nlaporan dari masyarakat.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org \u2013 Kasus pengibaran bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Masjid Agung Purwakarta pada acara Dzikir Akbar, Jumat, 26 Juli 2019, menjadi sorotan Gerakan Pemuda Ansor dan PCNU Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menyikapi kasus tersebut Gerakan Pemuda Ansor dan PCNU Purwakarta menemui Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta. Dalam pertemuan tersebut, hadir antara lain Bupati […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":3966,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2406,581,50],"yoast_head":"\n