Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":39758,"date":"2020-02-17T06:45:00","date_gmt":"2020-02-16T23:45:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=39758"},"modified":"2020-02-16T20:38:11","modified_gmt":"2020-02-16T13:38:11","slug":"takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/","title":{"rendered":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Dalam sejarah peradaban Islam ada peristiwa besar yang kemudian dianggap sebagai asal mula perpecahan dalam umat Islam. Peristiwa tersebut terjadi pada Perang Shiffin<\/a>. Perang Shiffin merupakan perang antara kekhalifahan sah, yakni sahabat Ali bin Abi Thalib dengan Mu\u2019awiyah bin Abi Sufyan.<\/p>\n\n\n\n

Perang tersebut kemudian diakhiri dengan Tahkim<\/em>,\nsebuah bentuk peradilan dan kompromi antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu\u2019awiyah\nbin Abi Sufyan. Pada mulanya, dalam pembicaraan resmi di belakang panggung\ndisepakati bahwa Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.<\/p>\n\n\n\n

Namun, permasalahan terjadi ketika pengumuman dilakukan.\nPerwakilan Ali bin Abi Thalib diberi kesempatan pertama. Ia menyampaikan bahwa\npeperangan ini diakhiri dengan perdamaian antara Ali bin Abi Thalib  dengan Mu\u2019awiyah bin Abi Sufyan. Kemudian,\nkesempatan berbicara yang kedua adalah kubu Mu\u2019awiyah. Kalau merujuk\nkesepakatan keduanya, wakil Mu\u2019awiyah ini seharusnya menyampaikan bahwa Ali bin\nAbi Thalib tetap menjadi khalifah umat Islam.<\/p>\n\n\n\n

Namun, apa yang terjadi justru sebaliknya. Wakil dari Mu\u2019awiyah\nmalah justru mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat bahwa Ali bin Abi\nThalib mundur dari kekuasaan khalifah dan digantikan oleh Mu\u2019awiyah bin Abi\nSufyan. Akhirnya, kepemimpinan umat Islam lepas dari Ali bin Abi Thalib, pindah\nke tangan Mu\u2019awiyah.<\/p>\n\n\n\n

Peristiwa pembohongan atas Tahkim<\/em> tersebutlah\nkemudian menjadikan perpecahan besar umat Islam. Pada saat itu mulai muncul\nberbagai macam golongan dalam umat Islam. Mulai ada kelompok Syi\u2019ah, Jabariyah,\nQodariyah, bahkan sampai Khawarij.<\/p>\n\n\n\n

Kelompok Khawarij inilah yang pertama kali menjadi kelompok\nyang sering mudah mengkafir-kafirkan kelompok lain yang berbeda pandangan\ndengannya. Khawarij sendiri memiliki makna sebagai orang-orang yang keluar.\nKelompok mereka adalah golongan yang keluar dari barisan pendukung Ali bin ABi\nThalib.<\/p>\n\n\n\n

Khawarij<\/a> menolak hasil dari Tahkim<\/em> karena kecewa dengan Ali bin Abi Thalib yang tidak mempertahankan kekuasaannya saat ditipu Mu\u2019awiyah. Namun, yang menjadi persoalan adalah mereka memusuhi siapa saja yang berbeda pandangan dengan mereka.\u00a0 Bahkan tak segan-segan mereka membunuh pihak yang berseberangan pandangan dengan mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam buku Ilusi Negara Islam (2009) <\/em>yang dieditori\noleh Abdurrahman Wahid menjelaskan bahwa kelompok Khawarij ini memiliki jargon \u201chukum\nhanya milik Allah\u201d. Jargon ini merupakan pemahaman yang sepihak seolah-olah\npandangan keislaman mereka memiliki legitimasi yang paling benar. Melalui klaim\ndan legitimasi dari jargon tersebut, mereka menghakimi kelompok lain yang\nberbeda pandangan secara takfiri.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, kelompok Khawarij ini memiliki pemahaman\nkeislaman yang leterlijk<\/em> yang menafsirkan al-Qur\u2019an dan Sunnah secara\ntekstual. Sehingga mereka abai terhadap konteks dari turunnya perintah dalam\nal-Qur\u2019an. Kemudian, persoalannya menjadi lebih pelik karena mereka sangat\nmenjauhi akal dalam penafsirannya terhadap al-Qur\u2019an dan Sunnah.<\/p>\n\n\n\n

Dengan penafsiran keislaman yang serba tekstualis dan\nsekaligus anti dengan penggunaan akal, penafsirannya akan kehilangan relevansi\ndengan realitas. Atau bahkan penafsirannya akan mengalami kekeliruan.<\/p>\n\n\n\n

Kelompok Khawarij ini telah menjadikan pijakan buruk bagi\ngenerasi kaum muslim selanjutnya. Penafsiran keislamannya yang tekstualis menjadikannya\nsangat hitam putih dalam memahami situasi sosial yang sedang terjadi.<\/p>\n\n\n\n

Dampak dari model penafsiran yang serba hitam putih tersebut\nmembuatnya dekat sekali dengan kekerasan dalam beragama. Sebab apa, karena\nmereka mendaku diri sebagai kelompok dengan penafsiran yang paling benar,\nsehingga mereka seolah punya otoritas absolut untuk menghabisi kelompok lain\nyang berbeda dengan mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dari sinilah kemudian mereka dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam kesejarahan Islam awal. Teologi takfiri mereka ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut sebagai Wahabisme.<\/p>\n\n\n\n

Cara-cara kaum Wahabi memahami dalil yang serba tekstualis dan sekaligus tabiatnya sering melakukan pengkafiran, membuat banyak kalangan menyebutnya mirip dengan Khawarij pada masa awal Islam. <\/p>\n\n\n\n

Teologi keislaman yang mudah mengkafirkan ini diteruskan oleh sebuah kelompok Islam yang lahir pada abad 18 M yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab<\/a> dari Najd. Kelompok yang didirikan ibn Abdul Wahab ini kemudian disebut sebagai Wahabi atau Wahabisme.<\/p>\n\n\n\n

Adapun ciri-ciri mereka sangat mirip dengan kelompok Khawarij, yakni mudah sekali mengkafirkan kepada kelompok lain yang berbeda pandangan dengan mereka. Mereka seringkali menggunakan legitimasi al-Qur\u2019an ataupun Sunnah untuk menghakimi keliompok lain yang berbeda.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, problem dari klaim sepihak mereka yang menggunakan\nal-Qur\u2019an maupun Sunnah sebagai legitimasinya adalah mereka menafsirkan al-Qur\u2019an\ndan Sunnah-nya secara tekstualis. Mereka mirip dengan kelompok Khawarij yang\nmenafsirkan al-Qur\u2019an dan Sunnah secara leterlijk <\/em>dan tidak dibaca\nkonteks sosial turunnya dalil tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Penafsiran yang tekstualis dan tidak kontekstual tersebut\nseringakali membuat mereka kehilangan makna substantif dari kandungan dalil yang\nditafsirkan. Sehingga, konsekuensinya adalah mereka sulit menoleransi terhadap\nsituasi sosial yang agak berbeda dengan teks al-Qur\u2019an dan Sunnah.<\/p>\n\n\n\n

Padahal, seringkali ketidaksesuaian antara relaitas sosial dengan dalil nash tersebut hanya bersifat furu\u2019iyah<\/em> saja. Karena pemahaman mereka yang serba tekstual, sehingga mereka luput memahami dinamika sosial yang cenderung lebih rumit dan tak bisa dilihat secara hitam putih.<\/p>\n\n\n\n

Konsekuensi lain dari cara penafsiran mereka yang tekstualis\nadalah mereka sangat anti dalam penggunaan nalar. Problemnya adalah ketika cara\npenafsirannya tanpa menggunakan nalar, sehingga mereka hanya memahami al-Qur\u2019an\ndan Sunnah dari segi tekstualnya saja yang menjadikannya berkecederungan hitam\nputih.<\/p>\n\n\n\n

Cara penafsiran yang dilakukan kelompok Wahabi tersebut sangat berbeda dengan model Ahlussunnah Waljama\u2019ah yang menggabungkan dalil al-Qur\u2019an dan Sunnah secara bersamaan dengan akal. Hal ini penting sebab akal merupakan sebuah alat dan metode untuk membaca obyek, yakni al-Qur\u2019an dan Sunnah.<\/p>\n\n\n\n

Namun, ketika akalnya tidak digunakan, maka sebenarnya mereka\nakan kehilangan alat dan metode untuk menafsirkan al-Qur\u2019an dan Sunnah berikut\nproblematika rumit yang menyertainya. Maka kemudian tidak heran, mereka dengan\nmudah saja mengambil jalan alternatif dengan tidak mau bersusah payah dan\nmengambil jalur tekstualis.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, kelompok Wahabi takfiri ini memiliki jargon \u201cKembali ke Qur\u2019an dan Sunnah<\/em>\u201d. Jargon tersebut memiliki asal muasal dari gagasan purifikasi agama ala Ibnu Abdul Wahab.<\/p>\n\n\n\n

Melalui jargon tersebut mereka menghakimi kelompok lain\nsebagai golongan yang tidak sesuai dengan ajaran al-Qur\u2019an dan Sunnah. Namun,\nsebenarnya penghakiman mereka dengan menganggap kelompok lain tidak sesuai\ndengan al-Qur\u2019an dan Sunnah tersebut karena kurang luasnya pemahaman keislaman\nmereka.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian, jargon mereka tersebut sebenarnya bentuk lain dari \npengkafiran mereka kepada kelompok lain yang berbeda dala ranah \nkeilmuan. Mereka menghakimi kelompok lain yang memiliki metode \npenafsiran yang berbeda dengan klaim yang semena-mena. Dengan menyebut \nkelompok lain tidak sesuai al-Qur\u2019an dan Sunnah. <\/p>\n\n\n\n

Demikianlah cerita tentang asal-usul dan pemikiran kelompok takfiri dalam Islam. Wahabism merupakan bentuk baru dari kelompok Khawarij yang pada masa awal sejarah Islam mereka sering mngkafir-kafirkan kelompok lain yang berbeda. Wallahua\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dalam sejarah peradaban Islam ada peristiwa besar yang kemudian dianggap sebagai asal mula perpecahan dalam umat Islam. Peristiwa tersebut terjadi pada Perang Shiffin. Perang Shiffin merupakan perang antara kekhalifahan sah, yakni sahabat Ali bin Abi Thalib dengan Mu\u2019awiyah bin Abi Sufyan. Perang tersebut kemudian diakhiri dengan Tahkim, sebuah bentuk peradilan dan kompromi antara […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":39820,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[9],"tags":[94,67,25],"yoast_head":"\nPaham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-16T23:45:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-02-16T13:38:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi\",\"datePublished\":\"2020-02-16T23:45:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-16T13:38:11+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\"},\"wordCount\":1021,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"khawarij\",\"takfiri\",\"wahabi\"],\"articleSection\":[\"Wahabi\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\",\"name\":\"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-16T23:45:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-16T13:38:11+00:00\",\"description\":\"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org","description":"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org","og_description":"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-16T23:45:00+00:00","article_modified_time":"2020-02-16T13:38:11+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi","datePublished":"2020-02-16T23:45:00+00:00","dateModified":"2020-02-16T13:38:11+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/"},"wordCount":1021,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg","keywords":["khawarij","takfiri","wahabi"],"articleSection":["Wahabi"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/","name":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-16T23:45:00+00:00","dateModified":"2020-02-16T13:38:11+00:00","description":"Khawarij dijuluki sebagai kelompok takfiri dalam Islam. Theologi takfiri ini kemudian identik dengan salah satu kelompok Islam modern yang disebut Wahabisme","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Paham-Takfirisme-dari-Kaum-Khawarij-hingga-Salafi-Wahabi-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/takfirisme-dari-kaum-khawarij-hingga-salafi-wahabi\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Paham Takfirisme; dari Kaum Khawarij hingga Salafi-Wahabi"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39758"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=39758"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/39758\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/39820"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=39758"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=39758"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=39758"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}