Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":40782,"date":"2020-02-20T21:30:41","date_gmt":"2020-02-20T14:30:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=40782"},"modified":"2020-02-20T21:30:41","modified_gmt":"2020-02-20T14:30:41","slug":"gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org – <\/strong>Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Dalam hal ini menikah merupakan sarana dihalalkannya. Hasrat untuk menyalurkan nafsu dengan cara yang halal.<\/p>\n
Biasanya seseorang malu untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan intim seputar perihal hubungan suami istri. Sebab, hal tersebut masih dianggap tabu di masyarakat. Padahal dalam Islam terdapat beberapa kitab khusus yang terang-terangan khusus membahas masalah tersebut.<\/p>\n
Oleh karena itu, penting kiranya bagi kami untuk memberikan beberapa informasi seputar gaya berhubungan badan. Apapun gaya yang digunakan, yang disukai dalam bersetubuh pada dasarnya diperbolehkan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt yang artinya \u201c\u2026 Maka datangilah tanah tempatmu bercocok tanam (setubuhilah istrimu itu), bagaimanapun yang engkau kehendaki<\/em>.\u201d<\/p>\n
Gaya atau model posisi dalam bersenggama bervariasi atau beranekaragam. Gaya tersebut dianggap sesuai dengan tuntunan agama Islam. Ada yang posisinya tubuh istri terletak di bawah sang suaminya. Ada juga yang posisi sang istri di depan (membelakangi) sang suami.<\/p>\n
Dengan catatan yang disetubuhi ialah alat kelamin perempuan tersebut atau yang biasa disebut dengan vagina istrinya. Kebolehan penggunaan posisi yang demikian ini berdasakan sabda Nabi saw yang artinya:<\/p>\n
\u201cTidak bisa dianggap berbahaya (boleh-boleh saja) melakukan hubungan badan suami-istri dengan posisi suami berada di belakang sang istri, apabila kelamin suami tetap masuk ke dalam lubang yang satu itu (alat kelamin istri)\u201d<\/em><\/p>\n