Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":40782,"date":"2020-02-20T21:30:41","date_gmt":"2020-02-20T14:30:41","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=40782"},"modified":"2020-02-20T21:30:41","modified_gmt":"2020-02-20T14:30:41","slug":"gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","title":{"rendered":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org – <\/strong>Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Dalam hal ini menikah merupakan sarana dihalalkannya. Hasrat untuk menyalurkan nafsu dengan cara yang halal.<\/p>\n

Biasanya seseorang malu untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan intim seputar perihal hubungan suami istri. Sebab, hal tersebut masih dianggap tabu di masyarakat. Padahal dalam Islam terdapat beberapa kitab khusus yang terang-terangan khusus membahas masalah tersebut.<\/p>\n

Oleh karena itu, penting kiranya bagi kami untuk memberikan beberapa informasi seputar gaya berhubungan badan. Apapun gaya yang digunakan, yang disukai dalam bersetubuh pada dasarnya diperbolehkan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt yang artinya \u201c\u2026 Maka datangilah tanah tempatmu bercocok tanam (setubuhilah istrimu itu), bagaimanapun yang engkau kehendaki<\/em>.\u201d<\/p>\n

Gaya atau model posisi dalam bersenggama bervariasi atau beranekaragam. Gaya tersebut dianggap sesuai dengan tuntunan agama Islam. Ada yang posisinya tubuh istri terletak di bawah sang suaminya. Ada juga yang posisi sang istri di depan (membelakangi) sang suami.<\/p>\n

Dengan catatan yang disetubuhi ialah alat kelamin perempuan tersebut atau yang biasa disebut dengan vagina istrinya. Kebolehan penggunaan posisi yang demikian ini berdasakan sabda Nabi saw yang artinya:<\/p>\n

\u201cTidak bisa dianggap berbahaya (boleh-boleh saja) melakukan hubungan badan suami-istri dengan posisi suami berada di belakang sang istri, apabila kelamin suami tetap masuk ke dalam lubang yang satu itu (alat kelamin istri)\u201d<\/em><\/p>\n

Bahkan ada sebuah maqalah dari Sahabat Ali bin Abi Thalib<\/a> karamallahu wajhah, berkata sebagai berikut:<\/p>\n

\u201cIstrimu itu bagaikan kendaraan yang dapat kau naiki sesukamu\u201d.<\/em><\/p>\n

Menurut komentar sebagian orang, posisi tubuh istri yang berada di bawah sang suami tersebut dianggap merupakan salah satu posisi yang lebih nikmat. Kenikmatan yang didapat dari penggunaan gaya tersebut dinilai merupakan kenikmatan yang paripurna.<\/p>\n

Gaya seperti ini juga ternyata menurut beberapa penilitian medis merupakan posisi yang ideal sekaligus mengandung unsur penyembuhan dari berbagai macam penyakit serta mampu menjaga kebugaran tubuh.<\/p>\n

Namun demikian ada beberapa pengecualian gaya atau posisi yang sebaiknya dihindari, di antaranya:<\/p>\n

    \n
  1. Gaya atau posisi bersenggama dalam kondisi berdiri. Hal ini perlu dihindari karena dalam kondisi berdiri, lemahnya ketahanan ginjal dan persendian lutut.<\/li>\n
  2. Gaya atau posisi bersenggama dalam kondisi duduk, dapat menimbulkan penyakit ginjal, sakit pada bagian perut, urat, atau bisa juga menyebabkan timbulnya bisul pada kulit.<\/li>\n
  3. Penggunaan gaya atau posisi dengan kondisi tubuh tidur miring. Posisi atau gaya tersebut seringkali dapat menimbulkan rasa nyeri atau sakit pinggang. Pendapat semacam ini juga tercatat dalam kitab al-Nashihah<\/em> yang menyebutkan bahwa penggunaan gaya miring dalam bersenggama antara suami istri mengakibatkan penyakit lambung dan air maninya lebih sulit untuk keluar.<\/li>\n
  4. Posisi istri yang berada di atas tubuh sang suami. Dalam kondisi semacam ini, menurut medis memang merupakan posisi yang menguntungkan istri, karena dengan posisi semacam ini, titik terbaik dari kemaluan sang istri dapat tersentuh. Hal ini wajar, sebab sang istrilah yang memegang kendali. Namun posisi semacam ini merugikan suami, karena dapat menyebabkan terjadinya luka pada saluran kencing alat kelamin sang suami. Ada juga yang berpendapat dapat menambah kemungkinan timbulnya prostat.<\/li>\n
  5. Penggunaan gaya dalam posisi meringkuk. Hal ini tertuang dalam kitab al-Waghsiliyah<\/em>, dijelaskan bahwa penggunaan gaya semacam ini dapat menyulitkan posisi sang istri (tidak nyaman). Sebab gaya tersebut dapat mengakibatkan sakitnya bagian lambung sang istri.<\/li>\n<\/ol>\n

    Sedangkan jika kita membuka kitab Qurratu al-\u2018Uyun<\/em>, menjelaskan bahwa dalam kitab ini mengajurkan sebaiknya dalam berhubungan badan antara suami istri menggunakan gaya istri yang tidur terlentang. Sedangkan posisi kakinya diangkat ke atas atau mengangkang. Gaya seperti ini dinilai merupakan posisi yang paling ideal saat berhubungan badan atau bersenggama. Wallahu A\u2019lam<\/em>.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    PeciHitam.org – Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Dalam hal ini menikah merupakan sarana dihalalkannya. Hasrat untuk menyalurkan nafsu dengan cara yang halal. Biasanya seseorang malu untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan intim seputar perihal hubungan suami istri. Sebab, hal tersebut masih dianggap tabu di masyarakat. Padahal dalam Islam terdapat […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":40783,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,22],"tags":[10130],"yoast_head":"\nGaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-02-20T14:30:41+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam\",\"datePublished\":\"2020-02-20T14:30:41+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-20T14:30:41+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\"},\"wordCount\":565,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Berhubungan Badan dalam Islam\"],\"articleSection\":[\"Fiqih\",\"Keluarga - Nikah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\",\"name\":\"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-02-20T14:30:41+00:00\",\"dateModified\":\"2020-02-20T14:30:41+00:00\",\"description\":\"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org","description":"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org","og_description":"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-02-20T14:30:41+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam","datePublished":"2020-02-20T14:30:41+00:00","dateModified":"2020-02-20T14:30:41+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/"},"wordCount":565,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg","keywords":["Berhubungan Badan dalam Islam"],"articleSection":["Fiqih","Keluarga - Nikah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/","name":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg","datePublished":"2020-02-20T14:30:41+00:00","dateModified":"2020-02-20T14:30:41+00:00","description":"Berhubungan badan atau bersetubuh di dalam Islam jelas diperbolehkan selama sudah melalui akad nikah. Namun, tahukah kalian ada gaya yang dilarang?","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/02\/Gaya-Berhubungan-Badan-yang-Dilarang-dalam-Islam-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/gaya-berhubungan-badan-yang-dilarang-dalam-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Gaya Berhubungan Badan yang Dilarang dalam Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/40782"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=40782"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/40782\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/40783"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=40782"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=40782"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=40782"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}