Pecihitam.org<\/strong> – Diklat Terpadu Dasar (DTD) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) angkatan kedua yang diselenggarakan di Teluk Bintuni, Papua Barat, dipusatkan di Kampung Argo Sigemerai SP4.<\/p>\n\n\n\n

Hal yang menarik dari Diklat tersebut yakni terdapat dua peserta yang merupakan ibu dan anak, Asmawati (37 tahun) dan putrinya Indah Marwati NS (18 tahun). Keduanya bersama-sama mengikuti Diklat itu untuk menjadi anggota Detasemen Wanita Banser (Denwatser).<\/p>\n\n\n\n

\u201cSaya mengikuti DTD karena hati saya terpanggil untuk\nmenjadi anggota Denwatser,\u201d ungkap Asmawati, dikutip dari situs resmi NU,\nKamis, 1 Agustus 2019.<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlasan saya ikut bersama anak yakni untuk bersama-sama\ndengan generasi muda berperan aktif dalam dakwah yang bermanfaat langsung pada\nmasyarakat luas,\u201d sambungnya.<\/p>\n\n\n\n

Selain ibu dan anak tersebut, terdapat pula ayah dari seorang anggota Denwatser, Siti Nur Widiyani, yang juga mengikuti jejak anaknya bergabung di Banser, yakni Ade Suhendar.<\/p>\n\n\n\n

“Saya melihat setelah menjadi anggota Denwatser anak\nsaya ini menjadi lebih baik etika, akhlak dan ibadahnya. Jadi saya merasa\nterpanggil untuk bersama dalam ibadah dan berjuang di Ansor dan Banser,\u201d kata\nAde Suhendar.<\/p>\n\n\n\n

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Teluk\nBintuni,  Muhammad Abdillah mengaku\nmerasa bahagia melihat ibu dan anak tersebut terpanggil untuk bergabung di\nDenwatser.<\/p>\n\n\n\n

“Kami selaku panitia penyelenggara diklat merasa\nbahagia dengan keikutsertaan keduanya untuk bersama-sama mengembangkan, merawat\ndan menjaga Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdhiyah di Teluk Bintuni khususnya dan\nPapua Barat pada umumnya,\u201d kata Abdillah.<\/p>\n\n\n\n

\u201cKeduanya akan menjadi pilar yang bisa mengenalkan serta\nmengembangkan Islam yang ramah dan toleran serta cinta tanah air,\u201d lanjutnya.<\/p>\n\n\n\n

Diklat terpadu dasar angkatan kedua ini diikuti oleh 75\npeserta yang datang dari distrik-distrik yang ada di Teluk Bintuni, Papua\nBarat.<\/p>\n\n\n\n

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Papua Barat Abdul Salam mengungkapkan, keberagaman etnis di Papua Barat berusaha terus dirangkul oleh pihaknya untuk bersama-sama membangun Bhineka Tunggal Ika dengan saling menghargai dan menghormati dalam wadah organisasi GP Ansor dan Banser yang berakidah Aswaja an-Nahdliyah. <\/p>\n\n\n\n

\u201cPeserta Diklat Terpadu Dasar ini bervariasi dari etnis Makassar, penduduk asli Papua, Maluku, Jawa dan lain-lain,” ungkapnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Diklat Terpadu Dasar (DTD) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) angkatan kedua yang diselenggarakan di Teluk Bintuni, Papua Barat, dipusatkan di Kampung Argo Sigemerai SP4. Hal yang menarik dari Diklat tersebut yakni terdapat dua peserta yang merupakan ibu dan anak, Asmawati (37 tahun) dan putrinya Indah Marwati NS (18 tahun). Keduanya bersama-sama mengikuti Diklat itu […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":4142,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2469,2470,2468],"yoast_head":"\n