Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 71 ini, menerangkan seragam dalam segala sesuatunya, tidak akan terbentuk hubungan sosial di kalangan manusia, yang mana berlandaskan pada beragamnya kebutuhan setiap manusia. Dalam kondisi seperti itu, tak akan tersedia fasilitas untuk kesempurnaan manusia dan pencapaian keutamaan-keutamaan ilahi seperti kedermawanan, sedekah, pengorbanan, kesabaran, kerendahan diri dan lain-lain. <\/p>\n\n\n\n

Untuk itu, perbedaan potensi dan kemampuan setiap orang akan menimbulkan perbedaan rezeki yang didapatkannya. Fenomena tersebut tidak dapat diartikan kezaliman orang-orang kuat terhadap orang-orang yang lemah. Namun sebaliknya, sebab ada perbedaan, maka dari itu kita dituntut agar saling tolong menolong.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah An-Nahl Ayat 71<\/p>\n\n\n\n

Surah An-Nahl Ayat 71
\u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0641\u064e\u0636\u0651\u064e\u0644\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064d \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0631\u0651\u0650\u0632\u0652\u0642\u0650 \u0641\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0641\u064f\u0636\u0651\u0650\u0644\u064f\u0648\u0627 \u0628\u0650\u0631\u064e\u0627\u062f\u0651\u0650\u064a \u0631\u0650\u0632\u0652\u0642\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0644\u064e\u0643\u064e\u062a\u0652 \u0623\u064e\u064a\u0652\u0645\u064e\u0627\u0646\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0641\u0650\u064a\u0647\u0650 \u0633\u064e\u0648\u064e\u0627\u0621\u064c \u0623\u064e\u0641\u064e\u0628\u0650\u0646\u0650\u0639\u0652\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u064a\u064e\u062c\u0652\u062d\u064e\u062f\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0641\u064e\u0636\u0651\u064e\u0644\u064e \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064d \u0641\u0650\u064a \u0627\u0644\u0631\u0651\u0650\u0632\u0652\u0642\u0650<\/strong> (Dan Allah melebihkan sebagian kalian dari sebagian yang lain dalam hal rezeki) di antara kalian ada yang kaya dan ada pula yang miskin, serta ada pula yang menjadi raja dan yang menjadi hamba sahaya <\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0641\u064f\u0636\u0651\u0650\u0644\u064f\u0648\u0627<\/strong> (tetapi orang-orang yang dilebihkan rezekinya tidak mau) yakni tuan-tuan pemilik hamba sahaya \u0628\u0650\u0631\u064e\u0627\u062f\u0651\u0650\u064a \u0631\u0650\u0632\u0652\u0642\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0627 \u0645\u064e\u0644\u064e\u0643\u064e\u062a\u0652 \u0623\u064e\u064a\u0652\u0645\u064e\u0627\u0646\u064f\u0647\u064f\u0645\u0652<\/strong> (memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki) artinya mereka tidak mau menjadikan rezeki yang Kami limpahkan kepada mereka menjadi milik bersama antara mereka dan hamba-hamba sahaya mereka <\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652<\/strong> (agar mereka) yakni para pemilik hamba sahaya dan para hamba sahaya yang dimilikinya \u0641\u0650\u064a\u0647\u0650 \u0633\u064e\u0648\u064e\u0627\u0621\u064c<\/strong> (sama merasakan rezeki itu) bersekutu memilikinya. Makna yang dimaksud ialah, bahwa mereka tidak akan mau menjadikan harta mereka untuk milik bersama dengan hamba-hamba sahaya mereka, maka mengapa mereka menjadikan sebagian daripada milik-milik Allah menjadi sekutu-sekutu-Nya. <\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064e\u0641\u064e\u0628\u0650\u0646\u0650\u0639\u0652\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u064a\u064e\u062c\u0652\u062d\u064e\u062f\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?) karena ternyata mereka telah menjadikan bagi-Nya sekutu-sekutu.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Al-‘Aufi bercerita dari Ibnu Abbas mengenai ayat ini, dia berkata: \u201cMereka tidak menyekutukan hamba sahaya mereka dalam pengurusan harta benda dan isteri-isteri mereka, lalu bagaimana mungkin mereka akan menyekutukan hamba-Ku dengan-Ku dalam kekuasaan-Ku? Demikianlah firman-Nya, Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?\u201d<\/p>\n\n\n\n

Firman-Nya: \u0623\u064e\u0641\u064e\u0628\u0650\u0646\u0650\u0639\u0652\u0645\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u064a\u064e\u062c\u0652\u062d\u064e\u062f\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?\u201d) Maksudnya, mereka memperuntukkan satu bagian dari tanaman dan binatang ternak untuk Allah, lalu mereka mengingkari nikmat-Nya dan menyekutukan pihak lain dengan-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Allah swt menjelaskan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian manusia dari sebagian yang lain. Ada manusia yang kaya, ada pula yang fakir, ada manusia yang menguasai sumber-sumber rezeki, dan ada manusia yang tidak memperoleh rezeki yang memadai bagi kehidupannya. Semuanya bertujuan agar satu sama lain saling menolong karena saling membutuhkan.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang diberi rezeki lebih, ada yang tidak mau memberikan sedikit pun rezekinya kepada orang-orang yang bekerja padanya yang semestinya mendapat bagian dari mereka. <\/p>\n\n\n\n

Padahal di antara orang-orang yang menguasai dan dikuasai, di antara tuan dan budak sama-sama berhak atas rezeki itu. Oleh karenanya, sepantasnyalah rezeki itu didistribusikan secara adil dan merata kepada semua pihak. <\/p>\n\n\n\n

Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah An-Nahl Ayat 71 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a> dan Tafsir Kemenag. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kandungan Surah An-Nahl Ayat 71 ini, menerangkan seragam dalam segala sesuatunya, tidak akan terbentuk hubungan sosial di kalangan manusia, yang mana berlandaskan pada beragamnya kebutuhan setiap manusia. Dalam kondisi seperti itu, tak akan tersedia fasilitas untuk kesempurnaan manusia dan pencapaian keutamaan-keutamaan ilahi seperti kedermawanan, sedekah, pengorbanan, kesabaran, kerendahan diri dan lain-lain. Untuk itu, […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":41845,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[10146],"yoast_head":"\n