Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":4227,"date":"2019-08-02T04:10:17","date_gmt":"2019-08-02T04:10:17","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=4227"},"modified":"2019-08-02T04:10:18","modified_gmt":"2019-08-02T04:10:18","slug":"bagaimana-cara-menghilangkan-najis-anjing-agar-bisa-suci-dan-bersih","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/bagaimana-cara-menghilangkan-najis-anjing-agar-bisa-suci-dan-bersih\/","title":{"rendered":"Bagaimana Cara Menghilangkan Najis Anjing Agar Bisa Suci dan Bersih?"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org – <\/strong>Setiap benda atau pakaian yang terkena najis harus dibersihkan atau disucikan. Terlebih, apabila benda atau pakaian tersebut digunakan untuk beribadah. Biasanya, najis sudah bersih bila dibilas dengan air. Tapi khusus untuk najis babi dan anjing, tidak cukup satu atau tiga kali basuhan. Apabila ada jilatan anjing atau babi menempel pada pakaian atau benda, maka pakaian atau benda tersebut mesti disucikan dengan cara khusus. Lantas, bagaimanakah cara menghilangkan najis anjing tersebut?<\/p>\n\n\n\n
Rasulullah SAW pernah menyinggung status kenajisan anjing. Beliau bersabda:<\/p>\n\n\n\n
\u201cSucinya wadah salah satu di antara kalian ketika dijilat anjing adalah dengan cara dicuci sebanyak tujuh kali. Salah satunya dicampuri dengan debu.\u201d (HR Muslim, Ahmad) <\/p>\n\n\n\n
Berdasarkan hadits di atas, maka cara menghilangkan najis anjing atau babi ialah membasuhnya sebanyak tujuh kali, dan salah satunya harus menggunakan tanah, pasir atau debu.<\/p>\n\n\n\n
Hadits yang diriwayatkan oleh Ad-D\u00e2ru Quthni dan al-H\u00e2kim mengisahkan bahwa Rasulullah pernah diundang untuk mendatangi satu rumah di sebuah kompleks masyarakat, beliau datang. Kemudian pada waktu lain, beliau diundang lagi di rumah yang lain, tapi Rasulullah tidak mendatangi undangan tersebut. Rasulullah berkata, \u201cRumahnya si Fulan ada anjingnya.\u201d Lalu ada sahabat yang berkata pada Nabi, \u201cDi rumahnya si Fulan yang ini ada kucingnya, Ya Rasul.\u201d Rasul pun menjawab, \u201cSesungguhnya kucing tidak najis.\u201d<\/p>\n\n\n\n
Cerita di atas memberikan pemahaman bahwa anjing secara keseluruhan adalah najis. Air liur, daging, kencing dan lain sebagainya mempunyai tingkatan najis yang sama yaitu najis mughalladhah. <\/p>\n\n\n\n