Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":43022,"date":"2020-03-04T07:43:40","date_gmt":"2020-03-04T00:43:40","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=43022"},"modified":"2020-03-04T07:43:42","modified_gmt":"2020-03-04T00:43:42","slug":"nabi-yakub-sedih-hingga-buta","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/nabi-yakub-sedih-hingga-buta\/","title":{"rendered":"Kisah Nabi Ya’kub Sedih Karena Kehilangan Nabi Yusuf hingga Beliau Buta"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org – <\/strong>Kisah ini menceritakan Nabi Ya’kub alaihissalam pada saat dirundung kesedihan yang berkepanjangan karena kehilangan putra tercintanya, yaitu Nabi Yusuf. Sepanjang hari Nabi Ya’kub menangisi kepergian Yusuf hingga beliau menjadi buta. <\/p>\n\n\n\n
Nabi Yusuf merupakan anak tersayang diatara 12 orang anak dari keempat istri Yaqub. Lantaran kasih sayang yang terkesan berlebihan, sehingga saudara-saudara yang lain merasa iri dan merencakan untuk meyingkirkan Yusuf.<\/p>\n\n\n\n
Pada suatu hari, mereka berencana membuang Yusuf dari kehidupan mereka. Mereka mengatur strategi untuk menyingkirkannya, lalu rencana tersebut berhasil. Kemudian Yusuf pun terjebak pada sebuah sumur, dan jebakan itu berasal dari tipu daya mereka.<\/p>\n\n\n\n
Pada akhirnya Nabi Ya’kub dirundung kesedihan yang berkepanjangan karena ia kehilangan putra tercintanya. Sepanjang hari Nabi Ya’kub menangis atas kepergian Yusuf hingga membuat beliau buta.<\/p>\n\n\n\n
Singakat cerita. Beberapa tahun kemudian, Nabi Ya’kub m mendengar kabar dari anak-anaknya jika Yusuf putra tercintanya masih hidup. <\/p>\n\n\n\n
Setelah Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya. Dia menitipkan sesuatu kepada mereka untuk diberikan kepada ayahnya, Nabi Yaqub, yaitu gamis milik Yusuf.<\/p>\n\n\n\n
Dengan tujuan diusapkan ke wajah Yakub, agar kembali dapat melihat. Atas izin Allah SWT, dia pun dapat melihat kembali dan berkumpul dengan keluarganya di Mesir.<\/p>\n\n\n\n