Pecihitam.org <\/strong>– <\/strong>Bencanda, tentu satu kata inilah yang kadang perlu menghiasi hari-hari kita guna bisa keluar dari ketegangan beratnya tugas setiap hari. Maka tak heran jika sebagian dari kita membumbuhi hari-hari dengan bercanda untuk keluar dari kepetanan.<\/p>\n\n\n\n Adapun yang perlu kita ketahui bahwa bercanda itu memang diperbolehkan namun juga ada adab dan batasnya dalam islam. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw dalam beberapa hadits. Berikut penjelasannya: <\/p>\n\n\n\n Pertama, bercanda harus disertai kebenaran <\/strong><\/p>\n\n\n\n Kebenaran yang dimaksud ialah mengungkapkan sesuatu tanpa adanya kebohongan yang bertujuan untuk membuat orang tertawa. Karena bercanda dalam Islam sendiri haruslah sesuai dengan fakta atau benar adanya.<\/p>\n\n\n\n Kita bisa menoleh kisah Rasulullah yang ketika bersenda gurau dengan sosok wanita tua yang datang kepada beliau dan melontarkan pertanyaan <\/p>\n\n\n\n \u201c Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke surga<\/em>.\u201d Beliau bersabda, “Wahai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak dimasuki wanita tua. “<\/em> Lalu wanita itu berpaling sambil menangis. Lalu beliau bersabda, “Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah ber\ufb01rman, ‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya’. <\/em>“(HR. At-Tirmidzi). <\/p>\n\n\n\n Yang jadi masalah ialah kadang kita malah sengaja mengungkapkan sesuatu yang tidak benar terhadap lawan cerita demi membuat sekeliling tertawa dan hal ini diakuinya sebagai bercanda, padahal?<\/p>\n\n\n\n Bercanda tidaklah boleh berangkat dari kalimat dusta. Sebagaimana Dari Bahz, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, <\/p>\n\n\n\n \u201cSaya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Kecelakaan bagi orang yang berbicara secara dusta untuk buat orang-orang terlawa. kecelakaan baginya dan kecelakaan baginya. “(Diriwayatkan At-Tirmidzi dan Abu Dawud<\/a><\/strong>). <\/em><\/p>\n\n\n\n Kedua, tidak boleh terlalu sering bercanda,<\/strong><\/p>\n\n\n\n Adab kedua yang mesti kita tahu ialah, dalam islam juga dilarang jika seseorang banyak bercanda. Sebab banyak bercanda bisa mematikan hati dan mengurangi kharisma, sebagaimana sabda Rasulullah Saw,<\/p>\n\n\n\n