Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":43581,"date":"2020-03-09T10:23:27","date_gmt":"2020-03-09T03:23:27","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=43581"},"modified":"2020-03-09T10:26:30","modified_gmt":"2020-03-09T03:26:30","slug":"hukum-menimbun-barang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/","title":{"rendered":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org <\/strong>– Baru-baru ini setelah dunia digegerkan dengan munculnya wabah virus Corona<\/a><\/strong> yang cepat sekali menyebar, penjualan masker meningkat sangat drastis. Bahkan dimana-mana terjadi kelangkaan stok masker tidak terkecuali di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Ditengah kelangkaan ini, ada beberapa pihak spekulan nakal yang akhirnya sengaja menimbun masker untuk kemudian dijual lagi dengan harga yang sangat mahal. Lantas bagaimana pandangan islam tentang hukum menimbun barang dagangan untuk dijual kembali agar memperoleh keuntungan besar?<\/p>\n\n\n\n

Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum menimbun barang (ihtikar) adalah perbuatan yang haram. Syaikh Zainudin al-Malibari di dalam kitab Fathul Mu\u2019in, mendefinisikan ihtikar sebagai berikut;<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0650\u0627\u062d\u0652\u062a\u0650\u0643\u064e\u0627\u0631\u064f \u0647\u0648 \u0625\u0645\u0633\u0627\u0643 \u0645\u0627 \u0627\u0634\u062a\u0631\u0627\u0647 \u0641\u064a \u0648\u0642\u062a \u0627\u0644\u063a\u0644\u0627\u0621 \u2013 \u0644\u0627 \u0627\u0644\u0631\u062e\u0635 \u2013 \u0644\u064a\u0628\u064a\u0639\u0647 \u0628\u0623\u0643\u062b\u0631 \u0639\u0646\u062f \u0627\u0634\u062a\u062f\u0627\u062f \u062d\u0627\u062c\u0629 \u0623\u0647\u0644 \u0645\u062d\u0644\u0647 \u0623\u0648 \u063a\u064a\u0631\u0647\u0645 \u0625\u0644\u064a\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cIhtikar adalah menahan (menimbun) barang yang dibelinya di waktu harga mahal, bukan di waktu harga murah, dengan tujuan untuk dijual lebih tinggi ketika penduduk setempat atau lainnya sangat membutuhkan.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Penimbunan barang memberikan dampak yang sangat terasa terhadap harga komoditas tersebut. Sebagaimana hukum pasar, ketika suatu permintaan meningkat sedangkan komoditas yang beredar di pasar lebih sedikit maka harganya pasti lebih tinggi.<\/p>\n\n\n\n

Hukum menimbun barang (ihtikar) adalah dilarang (haram) dan tidak ada perbedaan pendapat dikalangan ulama. Baik ulama dari mazhab Hanafiyah, ulama Malikiyah, ulama Syafi\u2019iyah (misalnya al-Khathib al-Syirbiniy dalam karyanya Mughnil Muht\u00e2j atau as-Syiraziy dalam karyanya al-Muhaddzab dan syarahnya yaitu kitab al-Majmu\u2019 an-Nawawi juga Zainuddin al-Malibbariy dalam Fathul Mu\u2019\u00een dan Syarahnya yaitu kitab I\u2019\u00e2natut Th\u00e2lib\u00een karya Muhammad Syatha ad-Dimyathiy), maupun ulama Hanabilah misalnya Ibnu Qudamah dalam karyanya al-Mughni. <\/p>\n\n\n\n

Adapun landasan dalil yang para ulama tersebut adalah beberapa hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya hadits riwayat Umar bin Khattab ra. di mana Nabi Saw bersabda ;<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u062c\u0627\u0644\u0628 \u0645\u0631\u0632\u0648\u0642 \u0648\u0627\u0644\u0645\u062d\u062a\u0643\u0631 \u0645\u0644\u0639\u0648\u0646 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Orang yang mendatangkan (makanan) akan dilimpahkan rezekinya, sementara penimbun akan dilaknat.” <\/em><\/p>\n\n\n\n

Selain itu hadits yang diriwayatkan melalui Mu\u2019ammar al-\u2018Adwiy:<\/p>\n\n\n\n

\u0644\u0627 \u064a\u062d\u062a\u0643\u0631 \u0627\u0644\u0627 \u062e\u0627\u0637\u0626 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Tidak akan menimbun barang, kecuali orang yang berbuat salah.” <\/em><\/p>\n\n\n\n

Kemudian, hadits yang diriwayatkan melalui Ibn Umar:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0646 \u0627\u062d\u062a\u0643\u0631 \u0637\u0639\u0627\u0645\u0627\u064b \u0623\u0631\u0628\u0639\u064a\u0646 \u0644\u064a\u0644\u0629\u060c \u0641\u0642\u062f \u0628\u0631\u0626 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u060c \u0648\u0628\u0631\u0626 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0645\u0646\u0647 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Siapa menimbun makanan selama 40 malam, maka ia tidak menghiraukan Allah, dan Allah tidak menghiraukannya.” <\/em><\/p>\n\n\n\n

Hadits yang diriwayatkan melalui Abu Hurairah ra :<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0627\u062d\u0652\u062a\u064e\u0643\u064e\u0631\u064e \u062d\u064f\u0643\u0652\u0631\u064e\u0629\u064b \u064a\u064f\u0631\u0650\u064a\u062f\u064f \u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064f\u063a\u0652\u0644\u0650\u064a\u064e \u0628\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0633\u0652\u0644\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u062e\u064e\u0627\u0637\u0650\u0626\u064c <\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapa menimbun barang dengan tujuan agar bisa lebih mahal jika dijual kepada umat Islam, maka dia telah berbuat salah.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Hadits riwayat Ibnu Majah, dan sanadnya hasan menurut Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani<\/a><\/strong>:<\/p>\n\n\n\n

\u0645\u0646 \u0627\u062d\u062a\u0643\u0631 \u0639\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0645\u0633\u0644\u0645\u064a\u0646 \u0637\u0639\u0627\u0645\u0647\u0645 \u0636\u0631\u0628\u0647 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0628\u0627\u0644\u062c\u0630\u0627\u0645 \u0648\u0627\u0644\u0625\u0641\u0644\u0627\u0633\u201d \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0628\u0646 \u0645\u0627\u062c\u0629 \u0648\u0625\u0633\u0646\u0627\u062f\u0647 \u062d\u0633\u0646 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

“Siapa yang suka menimbun makanan orang-orang Islam, maka Allah akan mengutuknya dengan penyakit kusta dan kebangkrutan.” (HR Ibnu Majah, sanad hadit ini hasan)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah), di mana dalam menimbun ada praktik-praktik yang menyengsarakan orang lain.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut jelas tidak sejalan sama sekali dengan tujuan syari\u2019at Islam yaitu menciptakan kemaslahatan (tahqiq al-mashalih) dengan langkah mendatangkan kemanfaatan (jalbul manfa\u2019ah) dan membuang kesengsaraan (daf\u2019ul madlarrah).<\/p>\n\n\n\n

Apalagi jika diperhatikan perbuatan menimbun barang jelas dilakukan orang untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri diatas penderitaan orang lain. Selain itu para ulama juga berpendapat, bahwa yang haram ditimbun bukan hanya komoditi makanan pokok saja, melainkan juga komoditi yang jika hal tersebut sulit didapatkan maka bisa menyebabkan kesengsaraan bagi orang banyak. <\/p>\n\n\n\n

Bahkan ulama Malikiyah berpendapat bahwa haramnya menimbun tidak hanya pada bahan pokok saja melainkan semua barang. Dan dalam kitab Fathul Mu\u2019in yang dinukil dari al-Ghazali diistilahkan dengan \u201cma yu\u2019in \u2018alaih\u201d yaitu setiap komoditi atau barang yang dibutuhkan. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, ulah orang-orang yang menimbun masker ditenggah kelangkaan dan kebutuhan masyarakat sebab wabah penyakit seperti sekarang ini jelas haram hukumnya. Wallahua’lam bisshawab.<\/p>\n\n\n\n

*Dikutip dari Lembaga Bahtsul Masail PBNU dengan beberapa penyesuaian narasi.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Baru-baru ini setelah dunia digegerkan dengan munculnya wabah virus Corona yang cepat sekali menyebar, penjualan masker meningkat sangat drastis. Bahkan dimana-mana terjadi kelangkaan stok masker tidak terkecuali di Indonesia. Ditengah kelangkaan ini, ada beberapa pihak spekulan nakal yang akhirnya sengaja menimbun masker untuk kemudian dijual lagi dengan harga yang sangat mahal. Lantas bagaimana […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":43603,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[10466],"yoast_head":"\nHukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-09T03:23:27+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-09T03:26:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona\",\"datePublished\":\"2020-03-09T03:23:27+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-09T03:26:30+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\"},\"wordCount\":556,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg\",\"keywords\":[\"hukum menimbun barang\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\",\"name\":\"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg\",\"datePublished\":\"2020-03-09T03:23:27+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-09T03:26:30+00:00\",\"description\":\"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"hukum menimbun barang\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org","description":"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org","og_description":"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-09T03:23:27+00:00","article_modified_time":"2020-03-09T03:26:30+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona","datePublished":"2020-03-09T03:23:27+00:00","dateModified":"2020-03-09T03:26:30+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/"},"wordCount":556,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg","keywords":["hukum menimbun barang"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/","name":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg","datePublished":"2020-03-09T03:23:27+00:00","dateModified":"2020-03-09T03:26:30+00:00","description":"Alasan hukum haramnya menimbun barang yang digunakan oleh para ulama adalah adanya dampak negatif (al-madlarrah) yang menyengsarakan orang lain","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/hukum-menimbun-barang-scaled.jpeg","width":1024,"height":576,"caption":"hukum menimbun barang"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-menimbun-barang\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/www.pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Menimbun Barang (Masker) di Tengah Wabah Virus Corona"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/43581"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=43581"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/43581\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/43603"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=43581"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=43581"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=43581"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}