Pecihitam.org – <\/strong>Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk ibadah yang mudah dilakukan. Ia juga merupakan salah satu cara berkomunikasi atau bermunajat kepada Allah.<\/p>\n\n\n\n Disebutkan dalam kitab tasawwuf<\/a> karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad<\/a> yang berjudul Risalah Muawanah<\/em><\/p>\n\n\n\n \u0641\u0625\u0646 \u0627\u0644\u0642\u0627\u0631\u0626 \u0645\u0646\u0647\u062c \u0631\u0628\u0647<\/strong><\/p>\n\n\n\n Sesungguhnya orang yang membaca Al-Qur’an sedang bermunajat pada Tuhannya.<\/em><\/p>\n\n\n\n Maka, membaca Al-Qur’an, terlebih memahami dan merenungkan makananya bisa menjadi wirid yang diistiqamah tiap hari. Jika satu hari bisa membaca satu Juz, maka dalam waktu sebulan bisa mengkhatamkan seluruh isi Al-Qur’an.<\/p>\n\n\n\n Al-Qur’an adalah pedoman hidup (manual book<\/em>). Jika kita pahami dan renungkan maknanya, maka cukuplah kalamullah ini sebagai petunjuk kita untuk sukses dunia dan akhirat.<\/p>\n\n\n\n Ketika Al-Qur’an perlu kita pahami maknanya, lantas adakah keutamaan bagi orang yang hanya membaca Al-Qur’an tapi tidak memahami makna dan maksudnya?<\/p>\n\n\n\n Dalam Islam, segala hal yang berkaitan dengan belajar dan membaca Al-Quran, semuanya merupakan hal utama. Membacanya saja walaupun tidak memahami makna dan maksudnya, itupun masih mendapatkan keutamaan. <\/p>\n\n\n\n Ada cerita yang cukup menarik mengenai hal ini. Ada seorang kakek yang setiap harinya istiqomah membaca Al-Quran sambil duduk santai di kursi terasnya. Suatu ketika, cucu kesayangannya yang sesekali juga belajar Al-Qur’an padanya bertanya. <\/p>\n\n\n\n “Kakek, apakah faedahnya bagi saya ketika membaca Al-Quran tetapi saya tidak memahami maknanya?” <\/p>\n\n\n\n Bukan menjawab, malah sang kakek menyuruh cucunya untuk menimba tong air. Anehnya alat yang digunakan untuk mengisi tong tersebut bukanlah timba seperti biasanya melainkan menggunakan keranjang. <\/p>\n\n\n\n Cucu dengan polosnya berkali-kali berusaha mengisi tong air tersebut. Tetapi karena menggunakan keranjang, jangankan sampai penuh. Setiap air yang diangkutnya sebelum sampai ke tong sudah habis karena keluar dari lubang-lubang keranjang.<\/p>\n\n\n\n Merasa kesal, kemudian sang cucu berhenti dan melakukan protes kepada sang kakek. Dengan penuh senyuman sang kakek berkomentar. “Apa manfaat yang kamu dapat dari mengangkut air menggunakan keranjang?”. Cucunya menjawab, “Tidak ada”.<\/p>\n\n\n\n “Bahkan untuk membersihkan keranjang yang kotor bertahun-tahun itu”, kata sang kakek sambil menunjuk ke keranjang yang memang terlihat lebih bersih dari sebelumnya.<\/p>\n\n\n\n Dalam kisah tersebut, mengisi air menggunakan keranjang memang tidak akan membuat tong air terisi penuh. Tetapi paling tidak keranjangnya menjadi bersih.<\/p>\n\n\n\n Kisah ini ini adalah salah satu tamsil tentang keutamaan membaca Al-Quran. Bagi anak kecil ataupun orang yang tidak memahami isi Al Quran, memang ia tidak bisa mengetahui maksud dari perintah Allah di dalam Al-Qur’an. Akan tetapi jika kita istiqomah membacanya minimal bacaan itu akan menjadi cahaya di dalam hati kita.<\/p>\n\n\n\n