Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":44031,"date":"2020-03-13T05:45:44","date_gmt":"2020-03-12T22:45:44","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=44031"},"modified":"2020-03-13T00:03:23","modified_gmt":"2020-03-12T17:03:23","slug":"ukhuwah-akan-gagal-jika-agama-ditundukkan-kepentingan-politik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/ukhuwah-akan-gagal-jika-agama-ditundukkan-kepentingan-politik\/","title":{"rendered":"Ukhuwah Akan Selalu Gagal Jika Agama Ditundukkan Kepentingan Politik"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah keempat adalah yang paling berat cobaannya. Sebab kala itu ia harus memperjuangkan ukhuwah islamiyah di tengah fitnah yang melanda diantara umat pada masanya.<\/p>\n\n\n\n
Setelah wafatnya khalifah ketiga Ustman bin Affan, lalu digantikan Ali bin Abi Thalib. Baru saja memegang tampuk kekhalifahan sebagian sahabatnya diam-diam merencanakan perebutan kekuasaan terhadap Ali bin Abi Thalib. <\/p>\n\n\n\n
Aisyah istri Rasulullah saw bersama Thalhah, Zubair menghimpun pasukan dan Ali yang menyadari rencana tersebut segera mengirim utusan, namun gagal. Ali mengirim Abdullah bin Abbas untuk menemui Aisyah, Thalhah dan Zubair agar menghindari peperangan demi kemaslahatan umat Islam tetapi itupun ditolak.<\/p>\n\n\n\n
Ketika itu Ali berkata, “Siapa di antara kalian yang mau membawa mushaf (al-Qur\u2019an) ini ke tengah-tengah musuh. Sampaikanlah pesan perdamaian atas nama al-Qur\u2019an. Jika tangannya terpotong peganglah al-Qur\u2019an ini dengan tangan yang lain dan jika tangan itupun terpotong maka gigitlah dengan gigi-giginya sampai dia terbunuh.\u201d <\/p>\n\n\n\n
Maka seorang pemuda di utus ke tengah pasukan Aisyah. Dia mengangkat al-Qur\u2019an dengan kedua tangannya, mengajak mereka untuk memelihara ukhuwah. Teriakannya tidak didengar, dia disambut dengan tebasan pedang. Tangan kanannya terputus.<\/p>\n\n\n\n
Dia mengambil dengan tangan kirinya, tangan kirinya pun ditebas dengan pedang. Dia mengambil al-Qur\u2019an \u00a0dengan gigi-giginya. Sorot matanya masih menyerukan perdamaian dan mengajak mereka untuk memelihara ukhuwah. Akhirnya orang pun menebas lehernya. [1]<\/a> <\/p>\n\n\n\n