Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45610,"date":"2020-03-21T05:30:34","date_gmt":"2020-03-20T22:30:34","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45610"},"modified":"2020-03-20T21:37:57","modified_gmt":"2020-03-20T14:37:57","slug":"kisah-para-sufi-perempuan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/","title":{"rendered":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kehadiran Islam membuat perempuan mendapat hak dan mampu untuk memainkan peranan dalam segala aspek, termasuk dalam dunia tasawuf. Tasawuf sendiri muncul pada awal abad ke-8, sekira satu abad setelah Rasulullah Saw wafat.<\/p>\n\n\n\n

Awalnya, tasawuf adalah gerakan asketik murni yang menghadang dan menghalangi kecendrungan kaum muslim yang kian meningkat pada hal-hal duniawi. Saat aliran tasawuf bertambah kuat dan jumlah pengikutnya meningkat tajam pada periode ekspansi kekhalifahan dalam Islam, peranan utama dalam aliran ini jatuh di pundak perempuan.<\/p>\n\n\n\n

Berikut adalah para sufi perempuan dalam sejarah tasawuf:<\/p>\n\n\n\n

Rabi\u2019ah al-Adawiyyah<\/a><\/strong> atau biasa dikenal sebagai Rabi\u2019ah dari kota Bashrah menjadi penanda awal gerakan tasawuf dalam Islam. Dia adalah perempuan yang diyakini berhasil mengubah asketisme yang suram menjadi mistisisme cinta kasih yang murni kepada Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n

Sampai saat ini, jika ada seorang perempuan yang berbudi luhur atau sangat terhormat dalam dunia tasawuf bisa digambarkan atau dianggap sebagai seorang \u2018Rabi\u2019ah kedua\u2019.<\/p>\n\n\n\n

Kisah paling terkenal adalah saat Rabi\u2019ah berlari melintasi Basrah dengan seember air di satu tangan dan obor menyala di tangan lainnya. Saat semua orang bertanya, ia menjawab \u201caku ingin menuangkan air ke dalam neraka dan mengobarkan api di surga, sehingga kedua selabung ini lenyap dan tak seorang pun akan menyembah Tuhan karena takut akan neraka atau mengharapkan surga.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Banyak riwayat mencatat tentang Rabi\u2019ah,\nseorang budak perempuan yang telah dibebaskan dari Bashrah, daerah yang saat\nitu menjadi pusat dari aliran tasawuf. Bahkan, dalam beberapa periwayatan, ada\nyang mengaitkan seorang sufi ternama yakni Hasan al-Bashri dengan Rabi\u2019ah.<\/p>\n\n\n\n

Muhammad Zihni menulis dalam kitabnya berjudul\nMasyahir an-Nisa. Ia menggambarkan tentang kesempurnaan Rabi\u2019ah dengan menyatakan\n\u201c\u2026dia, jelas lebih unggul dibanding para pria, dan itulah sebabnya dia juga\ndisebut Mahkota Kaum Pria\u2026\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Rabiah bukan satu-satunya sufi perempuan yang menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah Swt. Ada juga Bahriyya al-Maushuliyyah, perempuan yang tak henti meratap sampai buta kedua matanya.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh para sufi. Bagi mereka, melihat kekasih Ilahi adalah satu-satunya tujuan hidup. Mata, bagi mereka seharusnya tidak lagi menjadi selubung antara orang yang melihat dan apa yang dilihat.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya ada Rihana al-Waliha, seorang\nperempuan yang hidup dalam sujud-sujud panjang. Dalam beberapa riwayat dikisahkan\nbahwa ia sampai dibawa ke rumah sakit jiwa sebab kecintaannya yang begitu\nmenyeluruh sampai-sampai mendorongnya mengabaikan aturan-aturan kepantasan umum\nyang berlaku saat itu, semasa ia hidup.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, ada pula perempuan bernama\nSya\u2019wana, tokoh menarik lain di antara para sufi perempuan yang hidup di masa\nawal perjalanan tasawuf. Ia juga dikenal lantaran ratapannya yang tak kunjung\nputus. Bahkan, seorang sufi besar bernama Fudayl ibn Iyad diyakini pernah\nmeminta Sya\u2019wana untuk mendoakannya.<\/p>\n\n\n\n

Ada pula cerita lain tentang sufi yang shaleh bernama Bisyr al-Hafi serta ahli hadis Ahmad ibn Hanbal<\/a><\/strong> yang juga berusaha mendekati perempuan bernama Aminahar-Ramliyyah untuk memintanya menjadi perantara. Melalui Aminahar, keduanya mengetahui tentang penangguhan hukuman mereka di neraka.<\/p>\n\n\n\n

Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi kisah para sufi perempuan lainnya yang tak dikenal lantaran keterbatasan medium menulis pada zaman dahulu. Semoga, kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih bisa memaknai kehadiran Allah SWT dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kehadiran Islam membuat perempuan mendapat hak dan mampu untuk memainkan peranan dalam segala aspek, termasuk dalam dunia tasawuf. Tasawuf sendiri muncul pada awal abad ke-8, sekira satu abad setelah Rasulullah Saw wafat. Awalnya, tasawuf adalah gerakan asketik murni yang menghadang dan menghalangi kecendrungan kaum muslim yang kian meningkat pada hal-hal duniawi. Saat aliran […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":45941,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[10727],"yoast_head":"\nKisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-20T22:30:34+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-20T14:37:57+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Ayu Alfiah\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\"},\"headline\":\"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf\",\"datePublished\":\"2020-03-20T22:30:34+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-20T14:37:57+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\"},\"wordCount\":526,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"para sufi perempuan\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\",\"name\":\"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-20T22:30:34+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-20T14:37:57+00:00\",\"description\":\"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"para sufi perempuan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753\",\"name\":\"Ayu Alfiah\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Ayu Alfiah\"},\"description\":\"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","description":"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","og_description":"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-20T22:30:34+00:00","article_modified_time":"2020-03-20T14:37:57+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Ayu Alfiah","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Ayu Alfiah","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/"},"author":{"name":"Ayu Alfiah","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753"},"headline":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf","datePublished":"2020-03-20T22:30:34+00:00","dateModified":"2020-03-20T14:37:57+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/"},"wordCount":526,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg","keywords":["para sufi perempuan"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/","name":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-20T22:30:34+00:00","dateModified":"2020-03-20T14:37:57+00:00","description":"Kisah para sufi perempuan ini bisa menjadi pelajaran untuk memaknai kehadiran Allah dalam kehidupan, agar tidak disibukkan dengan perkara duniawi semata.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/para-sufi-perempuan-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"para sufi perempuan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kisah-para-sufi-perempuan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kisah Para Sufi Perempuan dalam Kancah Dunia Tasawuf"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/a4c03c62cd541aab206635e548608753","name":"Ayu Alfiah","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/213d7779d6144e9defb85922758ebe0f?s=96&r=g","caption":"Ayu Alfiah"},"description":"Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/ayualfiah\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45610"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/18"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=45610"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45610\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/45941"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=45610"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=45610"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=45610"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}