Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45680,"date":"2020-03-20T08:30:00","date_gmt":"2020-03-20T01:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45680"},"modified":"2020-03-19T22:08:21","modified_gmt":"2020-03-19T15:08:21","slug":"mahwu-dan-itsbat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/mahwu-dan-itsbat\/","title":{"rendered":"Mahwu dan Itsbat, Penghapusan Ingatan Pada Selain Allah dan Penetapan Ingatan Hanya Pada Allah"},"content":{"rendered":"

Pecihitam.org-<\/strong> Dalam tangga maqom tasawuf, terkait mahwu dan itsbat, seorang sufi pernah mengatakan, “Barangsiapa menghilangkan dari ahwal sifat-\u00adsifat yang tercela, lalu diganti dengan sifat-sifat dan ahwal yang terpuji, maka dia mengalami derajat mahwu sekaligus itsbat”.<\/p>\n

Mahwu adalah keterangkatan (tercabut) sifat-sifat yang telah menjadi kebiasaan. Sedangkan itsbat merupakaan penegakan hukum-hukum ibadah.<\/p>\n

Abu Ali Ad-Daqaq pernah berkata, menceritakan tentang sekelompok guru yang bertanya pada seorang sufi<\/a>, \u201cApa yang kamu maksud mah\u00adwu dan itsbat<\/em>\u201d Laki-laki sufi itu diam, kemudian menjawab, \u201cEngkau mengetahui bahwa waktu mengalami mahwu dan itsbat, maka sungguh terlantar dan sia-sialah seseorang yang tidak mempunyai (tidak mengalami) mahwu dan itsbat.\u201d<\/em><\/p>\n

Mahwu dibagi menjadi tiga bagian, yakni:<\/p>\n

    \n
  1. Mahwu Zillah (lenyap). Merupakan kele\u00adnyapan dari sesuatu yang bersifat zhahir.<\/li>\n
  2. Mahwu Ghaflah (lupa). Merupakan kelupaan dari yang bersifat batin.<\/li>\n
  3. Mahwu Zillah (sebab). Keterhapusan pangkal atau sebab dari segala yang bersifat sirri (rahasia).<\/li>\n<\/ol>\n

    Di dalam mahwu zillah terdapat penetapan perilaku. Terdapat penetapan manazilat (kedudukan atau pos-pos pencapaian spiritual) di dalam mahwu ghaflah. Dan terdapat pene\u00adtapan keberlangsungan di dalam mahwu zillah.<\/p>\n

    Keberadaan Mahwu dan isbat, keduanya harus disertai syarat ibadah. Hakikat keduanya bersumber dari qudrat. Artinya, mahwu adalah apa yang ditutup dan ditiadakan Al-Haqq, sedangkan itsbat adalah apa yang ditampakkan dan diperlihatkan Al-Haqq. Mahwu dan isbat keduanya memusat pada kehendak Allah. Dalam Q.S. Ar-Ra\u2019d ayat 39 Allah SWT berfirman:<\/p>\n

    \u064a\u064e\u0645\u0652\u062d\u064f\u0648 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0645\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0634\u064e\u0627\u0621\u064f \u0648\u064e\u064a\u064f\u062b\u0652\u0628\u0650\u062a\u064f \u06d6 \u0648\u064e\u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u064e\u0647\u064f \u0623\u064f\u0645\u0651\u064f \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u062a\u064e\u0627\u0628\u0650<\/strong><\/p>\n

    Artinya: \u201cAllah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).\u201d<\/em><\/p>\n

    Maksud dari ayat di atas adalah menurut suatu pendapat, Allah menghapus (ber\u00adbuat mahwu) ingatan (zikir) pada selain Allah dari hati orang- orang ma\u2019rifat<\/a>, dan menetapkan (berbuat itsbat) ingatan pada Allah di hadapan para murid.<\/p>\n

    Mahwu Al-Haqq hanya milik Dzat Yang Satu dan penetapan-Nya (itsbat) terjadi pada sesuatu yang patut dengan keadaannya. Oleh sebab itu, penghapusan (mahwu) dan penetapan (isbat) oleh Allah di dalam diri seseorang hambanya sangat bergantung kepada keadaan spiritual yang telah dicapai oleh seseorang.<\/p>\n

    Barang siapa dihapuskan oleh AI-Haqq dari kesaksian-\u00adkesaksian, maka AI-Haqq pasti menetapkannya dengan kekuatan hakikat-Nya (perwujudan Al-Haqq). Barangsiapa dihapuskan oleh AI-Haqq dari penetapan (itsbat) Nya, maka. AI-Haqq pasti mengem\u00adbalikannya pada kesaksian-kesaksian yang berubah dan menetapkannya di lembah-lembah keterpisahan (farqu).<\/p>\n

    Seorang pria bertanya kepada Asy-Syibli, \u201cMengapa saya melihatmu gelisah? Bukankah Dia ber\u00adsamamu dan kamu bersama-Nya?<\/em>\u201d \u201cSeandainya saya bersama-Nya,<\/em>\u201d Jawab Asy-Syibli, \u201ctentu keberadaan saya adalah saya. Akan tetapi, saya lenyap dalam sesuatu yang sesungguhnya adalah Dia. Seorang yang ahli haki\u00adkat pasti berada di atas mahwu karena tahu masih meninggalkan bekas, sementara ahli hakikat tidak. Tujuan cita-cita (pencapaian maqam spiritual) kaum adalah keterhapusan mereka oleh AI-Haqq dari kesaksian-kesaksian mereka, kemudian (Dia) tidak mengem\u00adbalikan mereka (sifat-sifat kemanusiaan) kepada mereka setelah keterhapusan mereka dari mereka (sifat-sifat yang tidak terpuji).<\/em>\u201d<\/p>\n

    Adapun hakikat Al-Mahwu dan Al-Itsbat:<\/p>\n