Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":4570,"date":"2019-08-07T17:10:24","date_gmt":"2019-08-07T17:10:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=4570"},"modified":"2019-08-07T17:10:24","modified_gmt":"2019-08-07T17:10:24","slug":"tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/","title":{"rendered":"Ta’rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Seorang muslim harus mukmin. Seorang mukmin harus muslim. Muslim dan mukmin ibarat dua sisi dari satu koin logam, keduanya mesti maujud<\/em> dalam diri seorang hamba (\u2018abdull\u0101h<\/em>). Dalam Islam kita mengenal terma iman, islam (dengan \u201ci\u201d kecil), dan ihsan. <\/p>\n\n\n\n

Boleh dikata ketiga terma itu merupakan kesatuan niscaya dalam diri seorang hamba paripurna. Iman sebagai terma ia adalah simbol dari akidah atau tauhid; islam merupakan terma yang merujuk kehambaan ditilik dari pengamalannya atas ritus Islam; dan ihsan adalah terma bagi dimensi akhlak atau kejiwaan (tasawuf).<\/p>\n\n\n\n

Sepanggang-seperapian dengan judul risalah singkat ini; apa itu iman? Menurut Imam Nawawi Banten<\/a><\/strong>, iman secara bahasa berarti pembenaran-yakin (al-tashd\u012bq<\/em>) atas apa pun, baik yang datang dari Kanjeng Nabi SAW atau bukan. Saw\u0101\u2019un k\u0101na bim\u0101 j\u0101’a bihi al-nabiyyu aw ghairuhu.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Ditelisik dari istilah syari\u2019at, iman mengandung arti pembenaran-yakin (al-tashd\u012bq<\/em>) atas segala yang disari\u2019atkan Kanjeng Nabi SAW\u2014Islam. Mimm\u0101 \u2018ulima min al-d\u012bn.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Tentu makna al-tashd\u012bq<\/em> tak sesederhana sekadar pembenaran hati atau \u201cyakin\u201d. Lema kata Arab memiliki akar historis dan budaya yang panjang, yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Alih bahasa al-tashd\u012bq<\/em> menjadi \u201cpembenaran hati\u201d atau \u201cyakin\u201d sekadar memudahkan pemahaman. Maka agar lebih memperjelas pemahaman, Imam Nawawi memberikan catatan mengenai lema kata al-tashd\u012bq<\/em>. Beliau menulis; <\/p>\n\n\n\n

wa tashd\u012bq huwa had\u012btsun nafsi att\u0101bi\u2019i liljazmi saw\u0101un k\u0101na al-jazmu ‘an dal\u012blin wa yusamm\u0101 ma\u2019rifah, aw \u2018an takl\u012bdin. <\/em><\/p>\n\n\n\n

Yakni; makna tashd\u012bq<\/em> adalah untai perkataan hati yang diikuti rasa mantap, ajek tiada goyah, baik itu kemantapan hati atas dalil, ini dinamai \u201cma\u2019rifat\u201d, atau kemantapan hati yang muncul dari taklid. Makna had\u012btsun nafsi <\/em>sendiri berarti bahwa seorang yang beriman hatinya akan berkata: radl\u012btu bim\u0101 j\u0101’a bih\u012b al-Nabiyyu shallalL\u0101hu \u2018alaihi wa sallam<\/em>; saya rida atas segala apa yang disampaikan Kanjeng Nabi SAW.<\/p>\n\n\n\n

Dus, beriman bukan sekadar percaya atau meyakini segala apa yang disyari\u2019atkan Kanjeng Nabi SAW. Lebih dari itu, iman merupakan kemantapan hati dengan diiringi keridaan. Iman bermakna \u201caku rida atas Islam\u201d atau \u201caku rida menjadi seorang muslim\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Masih menyoal iman, Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima; (1) iman taklid, (2) iman berdasar ilmu (\u2018ilmul yaq\u012bn<\/em>), (3) \u2018ainul yaq\u012bn<\/em>, (4) haqqul yaqin<\/em>, dan (5) iman haq\u012bqah<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Pertama, iman berdasar taklid. Merupakan keimanan yang muncul bukan sebab pemahaman akan dalil-dalil akidah, melaikan dari ucapan orang lain, dari Kiai misalnya. Keimanan level ini, menurut Imam Nawawi, sah secara hukum syari\u2019at tapi merupakan iman yang disertai maksiat. Sebab tidak berusaha belajar untuk memahami dalil-dalil akidah, kecuali memang tidak mampu untuk belajar. <\/p>\n\n\n\n

Kedua, iman berdasar ilmu. Untuk iman level ini Imam Nawawi memberi istilah dengan \u012bm\u0101nu \u2018ilmin<\/em> atau ‘ilmul yaq\u012bn<\/em>, yakni keimanan yang muncul dari pemahaman atas dalil-dalil akidah. Mukmin pada level ini tidak dihukumi bermaksiat, sebab ia berusaha untuk belajar memahami dalil akidah. Jika tingkatan pertama iman muncul dari taklid, yang kedua ini iman berasaskan ilmu. <\/p>\n\n\n\n

Ketiga, \u2018ainul yaq\u012bn<\/em> atau \u012bm\u0101nu \u2018iy\u0101nin<\/em>. Ialah ma\u2019rifatullah yang timbul dari keintiman hati dengan Allah SWT. Metafor untuk tingkatan ini, tulis Imam Nawawi, \u201cfal\u0101 yagh\u012bbu rabbuhu \u2018an kh\u0101thirihi tharafa \u2018ainin\u201d; orang pada maqam ini hatinya tak pernah luput dari keintiman dengan Allah, bahkan sekedip mata pun. Disebut pula tingkatan ini sebagai maqam mur\u0101qabah<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Keempat, \u012bm\u0101nu haqq<\/em> atau haqqul yaq\u012bn<\/em>. Yakni keimanan yang telah mencapai derajat ru\u2019yatull\u0101h<\/em>, melihat Allah dengan mata hati (al-bash\u012brah<\/em>). Ulama sufi atau mutakallim\u012bn<\/em> merujuk tingkatan ini dengan kalimat \u201cal-\u2018\u0101rif yar\u0101 rabbahu f\u012b kulli sya\u2019in\u201d; seorang yang ma\u2019rifat mampu melihat Allah pada segala sesuatu. Tentu, ini metafor sebagaimana Allah adalah berbeda dengan makhluk. Artinya melihat Allah bukan sama arti dengan melihat segala yang materi-fisis. Disebut pula tingkatan ini dengan maqam musy\u0101hadah<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Kelima, \u012bm\u0101n haq\u012bqah<\/em>. Yakni keimanan yang telah mencapai maqam al-fan\u0101\u2019 bill\u0101h.<\/em> Kesirnaan ego diri. Digambarkan oleh Imam Nawawi sebagai “orang yang mabuk cinta kepada Allah”\u2013 ekstase. Mukmin dalam level ini tiada menyaksikan kecuali menyaksikan Allah SWT. Diibaratkan seperti orang yang tenggelam dalam samudera dalam, tak dapat melihat bulir pasir di pesisir pantai. <\/p>\n\n\n\n

Namun, pungkas Imam Nawawi, yang patut untuk dipenuhi sebagai kewajiban syari\u2019at ialah dua tingkatan pertama, yakni iman taklid dan iman berdasar ilmu. Sedang ketiga tingkatan terakhir merupakan rahasia Allah di mana itu masuk wilayah \u201cal-\u2018ul\u016bm al-rabb\u0101niyyah\u201d; diperuntukkan bagi hamba-Nya sekehendak semau karsa Allah Ta\u2019ala.<\/p>\n\n\n\n

Wallahul muwaffiq.<\/p>\n\n\n\n

*Rujukan; Anggitan Imam Nawawi Banten, kitab K\u0101yifatussaj\u0101 Syarh Saf\u012bnatunnaj\u0101<\/em>.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Seorang muslim harus mukmin. Seorang mukmin harus muslim. Muslim dan mukmin ibarat dua sisi dari satu koin logam, keduanya mesti maujud dalam diri seorang hamba (\u2018abdull\u0101h). Dalam Islam kita mengenal terma iman, islam (dengan \u201ci\u201d kecil), dan ihsan. Boleh dikata ketiga terma itu merupakan kesatuan niscaya dalam diri seorang hamba paripurna. Iman sebagai […]<\/p>\n","protected":false},"author":24,"featured_media":4600,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[2709,2708,2707,2049],"yoast_head":"\nTa'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ta'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-08-07T17:10:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mutho AW\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mutho AW\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mutho AW\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\"},\"headline\":\"Ta’rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani\",\"datePublished\":\"2019-08-07T17:10:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-07T17:10:24+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\"},\"wordCount\":751,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg\",\"keywords\":[\"ihsan\",\"iman\",\"iman menurut syekh nawawi al bantani\",\"islam\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\",\"name\":\"Ta'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg\",\"datePublished\":\"2019-08-07T17:10:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-08-07T17:10:24+00:00\",\"description\":\"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"tarif iman syekh nawawi al bantani\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ta’rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\",\"name\":\"Mutho AW\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mutho AW\"},\"description\":\"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muthoaw\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ta'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org","description":"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ta'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org","og_description":"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-08-07T17:10:24+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mutho AW","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mutho AW","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/"},"author":{"name":"Mutho AW","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad"},"headline":"Ta’rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani","datePublished":"2019-08-07T17:10:24+00:00","dateModified":"2019-08-07T17:10:24+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/"},"wordCount":751,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg","keywords":["ihsan","iman","iman menurut syekh nawawi al bantani","islam"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/","name":"Ta'rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg","datePublished":"2019-08-07T17:10:24+00:00","dateModified":"2019-08-07T17:10:24+00:00","description":"Imam Nawawi menyatakan bahwa iman memiliki martabat, derajat, atau tingkat. Disebutnya bahwa tingkatan iman itu ada lima. Berikut penjelasan lengkapnya","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/08\/tarif-iman-syekh-nawawi-al-bantani.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"tarif iman syekh nawawi al bantani"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/tarif-iman-menurut-syeikh-nawawi-al-bantani\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ta’rif Iman Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad","name":"Mutho AW","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","caption":"Mutho AW"},"description":"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/muthoaw\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4570"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/24"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4570"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4570\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4600"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4570"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4570"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4570"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}