Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":45785,"date":"2020-03-20T11:39:11","date_gmt":"2020-03-20T04:39:11","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=45785"},"modified":"2020-03-20T11:39:12","modified_gmt":"2020-03-20T04:39:12","slug":"macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/","title":{"rendered":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org – <\/b>Khazanah pengetahuan tentang tarekat memang menarik untuk dibahas. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam tidak bisa lepas dari keberadaan dan eksistensi tarekat.<\/p>\n

Puluhan bahkan ratusan tarekat dalam skala besar maupu kecil hidup serta berkembang di bumi pertiwi ini. Tarekat dalam perjalanan sejarah penyebaran Islam di Indonesia<\/a> memang sudah berlangsung sejak lama.<\/p>\n

Catatan awal yaitu berangka tahun 1170-an sudah menunjukan beberapa tokoh tarekat yang mengembangkan ajarannya diujung barat Indonesia, yaitu beliau Syaikh Abdullah Arif.<\/p>\n

Bukan hanya menyebaran ajaran dengan lisan, sebagian besar para penghulu tarekat tersebut juga memiliki banyak kitab sebagai karya dan rujukan dalam mengembangkan tarekat mereka.<\/p>\n

Salah satu kitab yang terkenal dikalangan para Sufi adalah kitab Fathul Arifin <\/em>karya Ulama Tanah Sambas yaitu Syaikh Ahmad Khatib bin Abdul Aziz As-Sambasi. Era modern sekarang, daerah Sambas dikenal dengan nama Kabupaten Sambas di Provinsi Kalimantan Barat, berdekatan dengan kota Singkawang.<\/p>\n

Kitab Fathul Arifin <\/em>karya Syaikh Khatib Sambas membahas Istilah rumus dalam dunia Tarekat<\/em> dengan sangat terperinci. <\/em>Rumus dalam mengklasifikasikan ordo gerakan Tarekat dengan tulisan (\u0646\u0642\u0637 \u062c\u0645).<\/p>\n

Menelaah satu persatau Ordo Tarekat tidak akan cukup pembahasannya jika hanya pada tulisan terbatas. Keterangan berikut hanya membahas sekelumit tentang tata cara berdzikir ala ordo-ordo tarekat yang terkait dengan rumus (\u0646\u0642\u0637 \u062c\u0645).<\/p>\n

Mengawali pembahasan dalam kitab Fathul Arifin <\/em>tentang Huruf Nun\/ \u0646 bermakna Tarekat Naqsyabandiyah (\u0646\u0642\u0634\u0628\u0646\u062f\u064a\u0629) yang dinisbah<\/em>kan pada Syaikh Bahaudin Naqsyabansah, seorang Ulama dari suku Nomaden di Jazirah Arab. Kaidah dzikir <\/em>dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma <\/em>Allah didalam Jantung.<\/p>\n

Penjelasan huruf \u0642 bermakna Tarekat Qadiriyah (\u0642\u062f\u064a\u0631\u064a\u0629) yang dinisbah<\/em>kan pada Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Kaidah dzikir<\/em> dalam Tarekat Qadiriyah yaitu mengucapakan kalimah tayyibah <\/em>dengan suara keras tapi nyaring. Berdzikir dalam keadaan berdiri dan duduk.<\/p>\n

Fathul Arifin <\/em>melanjutkan keterangan tentang huruf \u0637 bermakna Tarekat Anfasiyah (\u0627\u0646\u0641\u0633\u064a\u0629) dengan metode Dzikir<\/em> menurut Tarekat ini, setiap tarikan Nafas menghadirkan asma <\/em>Allah SWT.<\/p>\n

Syaikh Khatib menuliskan bahwa huruf \u062c bermakna Tarekat Junaidiyah (\u062c\u0646\u064a\u062f\u064a\u0629) yang dinisbah<\/em>kan pada Syaikh Junaid Al-Baghdadi Adapaun dalam tarekat Junaidiyah tata cara berdzikirnya adalah mengucapkan; (\u0633\u0628\u062d\u0627\u0646 \u0627\u0644\u0644\u0647) sebanyak 4000 kali, (\u0627\u0644\u062d\u0645\u062f \u0644\u0644\u0647) sebanyak 4000 kali, (\u0644\u0627 \u0627\u0644\u0647 \u0627\u0644\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647) sebanyak 4000 kali, (\u0627\u0644\u0644\u0647 \u0627\u0643\u0628\u0631) sebanyak 4000 kali, (\u0644\u0627 \u062d\u0648\u0644 \u0648\u0644\u0627 \u0642\u0648\u0629 \u0627\u0644\u0627 \u0628\u0627\u0644\u0644\u0647) sebanyak 4000 kali, (\u0635\u0644\u0648\u0627\u062a) pada hari Jum\u2019at serta (\u0627\u0633\u062a\u063a\u0641\u0627\u0631) pada hari Sabtu. Tata cara ini dilakukan secara istiqamah <\/em>atau konsisten.<\/p>\n

Terakhir tentang huruf \u0645 bermakna Tarekat Muwafaqah (\u0645\u0648\u0627\u0641\u0642\u0629) atau dikenal juga dengan Tarekat Samaniyah dinisbah<\/em>kan pada Syaikh Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani.<\/p>\n

Tarekat ini bertalian erat dengan Tarekat Syadziliyah yang bernisbah<\/em> kepada Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzili. Tarekat Muwafaqah berdzikir menggunakan asma\u2019ul husna <\/em>dengan bilangan sesuai jumlahnya sebanyak 99 kali.<\/p>\n

Rumus tarekat yang ditulis dalam kitab fathul Arifin<\/em> karya Syaikh Khatib Sambas terkonfirmasi sebagai bagian dari Tarekat yang mu\u2019tabarah. <\/em>Lembaga yang mengidentifikasi sanad <\/em>tarekat sampai kepada Nabi Muhammad SAW.<\/p>\n

Prasyarat tarekat mu\u2019tabarah <\/em>pada umumnya harus memiliki ketersambungan riwayah <\/em>dan keilmuan kepad Nabi Muhammad SAW sebagai legitiminasi Tarekat yang benar sesuai ajaran Islam. Pada pokoknya, perbedaan tarekat hanya berkisar kepada perbedaan metodologi mengingat\/ dzikir<\/em> kepada Allah SWT. Jadi kurang tepat jika ada anggapan bahwa tarekat adalah perbuatan bid\u2019ah dhalalah.<\/em> Ash-shawabu minallah.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org – Khazanah pengetahuan tentang tarekat memang menarik untuk dibahas. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam tidak bisa lepas dari keberadaan dan eksistensi tarekat. Puluhan bahkan ratusan tarekat dalam skala besar maupu kecil hidup serta berkembang di bumi pertiwi ini. Tarekat dalam perjalanan sejarah penyebaran Islam di Indonesia memang sudah berlangsung sejak lama. Catatan awal […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":45788,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[10714],"yoast_head":"\nMacam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-20T04:39:11+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-20T04:39:12+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?\",\"datePublished\":\"2020-03-20T04:39:11+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-20T04:39:12+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\"},\"wordCount\":482,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Dzikir Tarekat\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\",\"name\":\"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-20T04:39:11+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-20T04:39:12+00:00\",\"description\":\"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org","description":"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org","og_description":"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-20T04:39:11+00:00","article_modified_time":"2020-03-20T04:39:12+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"2 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?","datePublished":"2020-03-20T04:39:11+00:00","dateModified":"2020-03-20T04:39:12+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/"},"wordCount":482,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg","keywords":["Dzikir Tarekat"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/","name":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah? - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-20T04:39:11+00:00","dateModified":"2020-03-20T04:39:12+00:00","description":"Kaidah dzikir dalam Tarekat Naqsyabandiyah adalah dengan diam menahan Nafas, kemudian mengucapkan\/ menghadirkan Asma Allah didalam Jantung.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Macam-Kaidah-Dzikir-dalam-Tarekat-Bagaimana-Sajakah-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/macam-kaidah-dzikir-dalam-tarekat\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Macam Kaidah Dzikir dalam Tarekat, Bagaimana Sajakah?"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45785"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=45785"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/45785\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/45788"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=45785"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=45785"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=45785"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}