Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":46770,"date":"2020-03-25T08:12:55","date_gmt":"2020-03-25T01:12:55","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=46770"},"modified":"2020-03-25T08:12:55","modified_gmt":"2020-03-25T01:12:55","slug":"memahami-makna-kesalehan-budaya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/","title":{"rendered":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra’ Mi’raj"},"content":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0<\/strong>Kesalehan banyak diterjemahkan sebagai sikap patuh terhadap perintah tuhan yang Maha Esa. Sikap penghambaan tanpa kompromi dengan melakukan segala ritus peribadatan dengan tekun. Dimensi kesalehan adalah dimensi vertikal atntara tuhan dengan hambaNya.<\/p>\n

Saleh secara bahasa bermakna baik, menjadi baik dan bermanfaat. Serta arti budaya adalah segala hasil budi dan pemikiran manusia secara horisontal. Hasil dari budaya adalah kegiatan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.<\/p>\n

Tanggal 27 Rajab sebagai momentum Isra<\/em>‘<\/em> Miraj <\/em><\/a>Nabi Muhammad SAW diperingati dengan membuat ambengan\/ tumpengan<\/em> sebagai peringatan puncak.<\/p>\n

Seorang Ibu Hamil umur 4 bulan dibuatkan acara Ngupat <\/em>dan 7 Bulan dibuat acara Keba<\/em> atau istilah lainnya. Serta banyak sekali acara lain yang sifatnya budaya dalam Islam.<\/p>\n

Akan tetapi era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi\/\u00a0 invidual dengan kesalehan sosial yang membudaya. Kesalehan hanya bersifat individual tanpa perlu adanya sikap pembudayaan dalam masyarakat yang berbentuk sebuah acara adat.<\/p>\n

Permodelan kesalehan ini adalah tidak dianggapnya sebuah acara budaya yang penuh dengan nilai-nilai kesalehan religius, malahan dijerumuskan dan digolongkan kedalam bentuk sinkretis yang menyalahi nilai-nilai dasar agama.<\/p>\n

Bentuk seperti ini banyak ditemukan di Nusantara belakangan ini. Yang mana kesalehan budaya yang berakar dari nilai Islam dan Budaya menyatu menjadi satu terpisah karena klaim tidak benar sampai-sampai tertuduh musyrik.<\/em><\/p>\n

Penuduhan ini berasal dari ketidak-mampuan seseorang dalam memahami ekspresi beragama dengan berdasar pada sebuah prinsip mutlak. Prinsip mutlak yang keterlaluan dalam memahami dan menafsirkan. Hadits Rasulullah SAW menerangkan bahwa:<\/p>\n

\u0645\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u0634\u064e\u0628\u0651\u064e\u0647\u064e \u0628\u0650\u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064d \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652\u0647\u064f\u0645\u0652 – \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0628\u0648 \u062f\u0627\u0648\u0648\u062f<\/strong><\/p>\n

Mentahnya pemahaman beberapa golongan terhadap hadits ini menjadi sangat fatal. Karena akan menyebabkan beberapa irisan dalam budaya Islam yang berkembang besar melibihi zaman Rasulullah SAW.<\/p>\n

Kekhawatiran ini muncul sebagai reaksi beberapa ekspresi keagamaan yang ada di Nusantara dicap sebagai sinkretis atau tasyabbuh <\/em>dengan model peribadatan orang-orang musyrik<\/em> dengan dasar hadits di atas.<\/p>\n

Sebagai pembanding pada tuduhan tersebut, kita akan membahas asbabun wurud <\/em>hadits tersebut yang mana muncul sebagai reaksi terhadap penghitungan kekuatan Islam dan Non-Islam dengan membuat basis kekuatan. Basis kekuatan ini ditandai dengan identifikasi penampilan dan perilaku antar dua kubu yang berselisih, Islam dan non-Islam.<\/p>\n

Prof. Nadirsyah Hosen menjelaskan bahwa, untuk mengidentifikasi kekuatan Islam, Nabi Muhammad bersabda demikian guna mengukur sejauh mana ajaran dan kekuatan yang berada dalam pihak Nabi Muhammad SAW.<\/p>\n

Dari segi kritik sanad Hadits juga agak mempunyai permasalahan, karena terdapat perawi hadits yang lemah ingatannya saat usia senja, yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsaubban.<\/p>\n

Yang mana Imam Bukhari meriwayatkan Hadits dari beliau saat masih beringatan kuat, akan tetapi redaksi Hadits ini tidak dijumpai dalam kitab Sahih Bukhari. Hadits di atas dijumpai dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, Mushannaf Abi Syaiban dan Sunan Abu Dawud.<\/p>\n

Penuduhan dengan dalil tersebut menjadikan orang sangsi atas kebenaran dan legitiminasi ritual tersebut. Kekhawatirannya berupa ketakutan dan intimidasi yang didapat oleh orang yang melakukan ritus tersebut mendapat cap sebagai musyrik <\/em>dan ahli neraka.<\/p>\n

Hadits yang selalu dibawa tersebut harus dipahami sebagai peringatan bahwa konsolidasi kekuatan islam saat nabi bebeda dengan zaman sekarang. Bahkan ritus-ritus tersebut pada era sekarang menjadi media dakwah oleh Ulama-ulama, diawali oleh para Wali Songo.<\/p>\n

Perbedaan konteks hadits dan kaitannya dengan medan dakwah menyadarkan kepada kita bahwa kegiatan dalam kasus di atas menjadi sebuah kesalehan Budaya. Perhatikan diksi dalam Al-Quran berikut ini:<\/p>\n

\u064a\u064e\u0627 \u0623\u064e\u064a\u0651\u064f\u0647\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0630\u064e\u0643\u064e\u0631\u064d \u0648\u064e\u0623\u064f\u0646\u0652\u062b\u064e\u0649 \u0648\u064e\u062c\u064e\u0639\u064e\u0644\u0652\u0646\u064e\u0627\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0634\u064f\u0639\u064f\u0648\u0628\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0642\u064e\u0628\u064e\u0627\u0626\u0650\u0644\u064e \u0644\u0650\u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0631\u064e\u0641\u064f\u0648\u0627 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0623\u064e\u0643\u0652\u0631\u064e\u0645\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0623\u064e\u062a\u0652\u0642\u064e\u0627\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064e \u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c \u062e\u064e\u0628\u0650\u064a\u0631\u064c<\/strong><\/p>\n

\u201c<\/em>Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di<\/em> antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal<\/em>.<\/em><\/p>\n

Dengan berbagai perbedaan yang ada kita dianjurkan untuk saling mengenal satu sama lain. Dengan mengenal kita baru mengetahui apa yang ada dalam ritual yang dilakukan dan bagaimana landasan filosofis dari perilaku tersebut.<\/p>\n

Sebagaimana ekspresi akan memunculkan tipikal berbeda dalam pelaksanaanya. Ini yang penulis sebut sebagai ekspresi kesalehan budaya yang membudaya.<\/p>\n

Masyarakat Nusantara dengan sadar memahami bahwa ritus-ritus tersebut adalah sebuah ritus penghambaan (ibadah). Karena isi dari ritus tersebut berupa bacaan ayat suci al-Quran dan kalimah tayyibah. <\/em><\/p>\n

Apakah sebuah kesalahan jika hanya kulit yang berbeda sedangkan isi berupa doa yang dianjurkan dalam beragama. Kiranya kebijaksanaan dakwah oleh wali songo menjadi telaah, bukan menjadi bulan-bulanan penyalahan. Ash-Shawabu Minallah<\/em>.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org –\u00a0Kesalehan banyak diterjemahkan sebagai sikap patuh terhadap perintah tuhan yang Maha Esa. Sikap penghambaan tanpa kompromi dengan melakukan segala ritus peribadatan dengan tekun. Dimensi kesalehan adalah dimensi vertikal atntara tuhan dengan hambaNya. Saleh secara bahasa bermakna baik, menjadi baik dan bermanfaat. Serta arti budaya adalah segala hasil budi dan pemikiran manusia secara horisontal. Hasil […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":46773,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[10845],"yoast_head":"\nMemahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-25T01:12:55+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mohammad Mufid Muwaffaq\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\"},\"headline\":\"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra’ Mi’raj\",\"datePublished\":\"2020-03-25T01:12:55+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-25T01:12:55+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\"},\"wordCount\":680,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Kesalehan Budaya\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\",\"name\":\"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-25T01:12:55+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-25T01:12:55+00:00\",\"description\":\"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra’ Mi’raj\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29\",\"name\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mohammad Mufid Muwaffaq\"},\"description\":\"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org","description":"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org","og_description":"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-25T01:12:55+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mohammad Mufid Muwaffaq","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mohammad Mufid Muwaffaq","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/"},"author":{"name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29"},"headline":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra’ Mi’raj","datePublished":"2020-03-25T01:12:55+00:00","dateModified":"2020-03-25T01:12:55+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/"},"wordCount":680,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg","keywords":["Kesalehan Budaya"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/","name":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-25T01:12:55+00:00","dateModified":"2020-03-25T01:12:55+00:00","description":"era modern sekarang, banyak berkembang pemikiran dan keyakinan pemisah antara kebaikan\/ kesalehan pribadi dengan kesalehan sosial dan budaya.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Memahami-Makna-Kesalehan-Budaya-dalam-Isra-Miraj-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra' Mi'raj"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/memahami-makna-kesalehan-budaya\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Memahami Makna Kesalehan Budaya dalam Isra’ Mi’raj"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/536deb93a05942d254bd50bcbc0abf29","name":"Mohammad Mufid Muwaffaq","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/c5405beb73ddd85be7f8eb16d05de2de?s=96&r=g","caption":"Mohammad Mufid Muwaffaq"},"description":"Santri Pondok Pesantren Qomaruddin, Sarjana Theologi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jjurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Mahasiswa Magister di jurusan Studi Quran Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/mufid\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/46770"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=46770"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/46770\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/46773"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=46770"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=46770"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=46770"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}