Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":46823,"date":"2020-03-25T08:00:00","date_gmt":"2020-03-25T01:00:00","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=46823"},"modified":"2020-03-25T18:49:39","modified_gmt":"2020-03-25T11:49:39","slug":"istilah-wara","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/istilah-wara\/","title":{"rendered":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama"},"content":{"rendered":"

Pecihitam.org- <\/strong>Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat. Sedangkan menurut ulama sufi, wara\u2019 adalah menghindari segala yang tidak jelas antara halal dan haram.<\/p>\n

Dalam kehidupan sehari-hari, sikap wara\u2019 sudah langka disebut oleh kaum Muslimin. Bahkan, tak jarang mereka cenderung menggampangkan sikap mulia ini. Sehingga banyak yang terjerumus dalam perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.<\/p>\n

Contohnya adalah, dalam mencari rezeki jika tanpa sikap ini kita sering kali tejebak dalam riba, menipu, dusta, syahwat dunia, dan perbuatan tercela lainnya. Parahnya, perbuatan tersebut dilakukan tanpa merasa berdosa dengan dalih hanya untuk memenuhi kebutuhan keduniawian.<\/p>\n

Melihat kondisi tersebut, sikap wara saat ini perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim, agar hati kita bersih dari perbuatan tercela. Hal ini ditegaskan oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya, Al Fawaid. “Tidak sah baginya zuhud dan wara bagi yang Hatinya selalu terkait dengan syahwat.”<\/em><\/p>\n

Wara\u2019 secara sederhana berarti meninggalkan perkara haram dan syubhat (perkara samar). Jumhur ulama sering kali mengartikan wara ini dalam hal meninggalkan perkara syubhat dan perkara mubah yang berlebih-lebihan dan meninggalkan perkara yang masih samar hukumnya.<\/p>\n

Secara jelas Ibnu Taimiyah menjelaskan sikap wara dalam kitabnya Majmu’ Fatawa:<\/p>\n

“Sikap hati-hati dari perkara yang membuat terjerumusnya seseorang ke dalam perbuatan mengakibatkan bahaya, yakni yang jelas haramnya atau yang masih diragukan keharamannya. Dalam meninggalkan perkara tersebut tidak ada manfaat yang lebih besar dari mengerjakannya.”<\/em> (Majmu’ Fatawa, 10\/511).<\/p>\n

Ibnu Rajab mengutarakan pengertian wara lebih sederhana dalam bentuk saran terhadap setiap Muslim. Ia mengemukakan sebuah hadis: “Tinggalkan hal yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu.”<\/em> (HR An Nasai<\/a> dan Tirmidzi<\/a>).<\/p>\n

Pastinya tidak mudah untuk meninggalkan dosa, sehingga kita membutuhkan kesungguhan niat. Bahkan para tabiin saja dalam meninggalkan dosa membutuhkan waktu selama 40 tahun.<\/p>\n

Hal tersebut disampaikan oleh Ibnu Rajab sebagaimana yang dikatakan sebagian tabiin: Aku meninggalkan dosa selama 40 tahun lamanya. Akhirnya, aku mendapati sifat wara.<\/em>” (Fathul Bari, Ibnu Rajab, Asy Syamilah, 1: 51).<\/p>\n

Sementara, Imam Nawawi menyampaikan suatu cara dalam menyikapi keragu-raguan dalam masalah hukum, baik halal ataukah haram. Imam Nawawi berkata:<\/p>\n

Jika muncul keragu-raguan akan halal dan haramnya sesuatu, sedangkan tidak ada dalil tegas, tidak ada ijma, lalu yang punya kemampuan berijtihad, ia berijtihad dengan menggandengkan hukum pada dalil, lalu jadinya ada yang halal. Namun, jika ada yang masih tidak jelas hukumnya maka sikap wara adalah meninggalkan yang masih meragukan tersebut.”<\/em><\/p>\n

Penjelasan Imam Nawawi tersebut sangat menggambarkan sikap kehati-hatian dalam hukum Islam. Kehati-hatian merupakan tanda yang mendasar bagi orang-orang yang wara. Karena itu, setiap Muslim harus selalu berhati-hat dari sesuatu yang haram dan pernah berani untuk maju kepada sesuatu yang bisa membawa kepada yang haram.<\/p>\n

Dengan demikian, jelaslah bahwa sikap wara adalah sikap meninggalkan semua yang meragukan dan menghilangkan semua keburukan dalam diri kita. Seseorang tidak dikatakan memiliki sikap wara sampai menjauhi perkara yang masih samar hukumnya lantaran takut terjerumus dalam keharaman.<\/p>\n

Dalam kitab Shahih Bukhari dari Aisyah RA diriwayatkan bahwa Abu Bakar juga pernah memuntahkan makanan yang diberikan oleh pembantunya. Hal tersebut dilakukan setelah pembantunya memberitahu bahwa makanan tersebut berasal dari upah yang didapatkannya dari hasil meramal seseorang ketika jaman Jahiliyah.<\/p>\n

Sikap wara seperti yang dilakukan Abu Bakar tersebut dapat menjadi contoh bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat memiliki hati yang bersih dan bertemu dengan Tuhan dalam keadaan yang bersih pula.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org- Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat. Sedangkan menurut ulama sufi, wara\u2019 adalah menghindari segala yang tidak jelas antara halal dan haram. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap wara\u2019 sudah langka disebut oleh kaum Muslimin. Bahkan, tak jarang mereka cenderung menggampangkan sikap mulia ini. Sehingga […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":46891,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[10861],"yoast_head":"\nApa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-03-25T01:00:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-03-25T11:49:39+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mochamad Ari Irawan\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\"},\"headline\":\"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama\",\"datePublished\":\"2020-03-25T01:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-25T11:49:39+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\"},\"wordCount\":546,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Istilah Wara\u2019\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\",\"name\":\"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-03-25T01:00:00+00:00\",\"dateModified\":\"2020-03-25T11:49:39+00:00\",\"description\":\"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d\",\"name\":\"Mochamad Ari Irawan\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mochamad Ari Irawan\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org","description":"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org","og_description":"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-03-25T01:00:00+00:00","article_modified_time":"2020-03-25T11:49:39+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mochamad Ari Irawan","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mochamad Ari Irawan","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/"},"author":{"name":"Mochamad Ari Irawan","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d"},"headline":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama","datePublished":"2020-03-25T01:00:00+00:00","dateModified":"2020-03-25T11:49:39+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/"},"wordCount":546,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg","keywords":["Istilah Wara\u2019"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/","name":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg","datePublished":"2020-03-25T01:00:00+00:00","dateModified":"2020-03-25T11:49:39+00:00","description":"Wara\u2019 secara bahasa yaitu menghindarkan dirinya sendiri dari perbuatan dosa atau menjauhi hal-hal yang tidak baik dan subhat.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Apa-Maksud-dari-Istilah-Wara\u2019-dalam-Ilmu-Tasawuf_-Begini-Penjelasan-Para-Ulama-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/istilah-wara\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Apa Maksud dari Istilah Wara\u2019 dalam Ilmu Tasawuf? Begini Penjelasan Para Ulama"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/702a05aedb4f0983d04b8eadc79bfe6d","name":"Mochamad Ari Irawan","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/02c81e13cfd65fa31cf5f11b1ea6751b?s=96&r=g","caption":"Mochamad Ari Irawan"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Qomaruddin | Sarjana Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Perbandingan Madzhab.","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/arirawan\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/46823"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/40"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=46823"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/46823\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/46891"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=46823"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=46823"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=46823"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}