Pecihitam.org \u2013<\/strong> Sholat jenazah merupakan salah satu rangkaian amaliah dalam tajhiz<\/em> terhadap orang yang meninggal setelah dimandikan dan dikafani serta sebelum dikuburkan.<\/p>\n\n\n\n Karena tidak dilakukan tiap hari dan prakteknya yang berbeda dengan kaifiyah<\/em> sholat pada umumnya, maka sholat jenazah yang hukumnya fardhu kifayah ini perlu dipahami dengan benar. Karena pemahaman yang salah akan berakibat pada praktek yang salah.<\/p>\n\n\n\n Mungkin kamu pernah mendengar kisah tentang seorang cucu yang menshalati jenazah kakeknya dengan melakukan rukuk dan sujud laykanya sholat biasanya.<\/p>\n\n\n\n Ketika ditanya tentang praktik sholatnya yang tak lazim itu, ia malah ngarang-ngarang jawaban untuk menutupi kesalahan dan rasa malunya. “Karena ini kakek saya, makanya perlu ada rukuk dan sujud”, sergahnya. <\/p>\n\n\n\n Jadi begini…. Terlepas kisah ini benar atau hanya tamsil<\/em>, renungkan jika kejadian serupa dilakukan oleh anak kita pada jenazah kita. Ini bukan hal yang mustahil.<\/p>\n\n\n\n Mari merenung! Sebagai orang tua, berapa kali kita mengajak anak untuk ikut menshalatkan jenazah? Pernahkah kita mengajarkannya tentang tata cara sholat jenazah? Atau jangan-jangan kita sendiri masih belum paham sepenuhnya. <\/p>\n\n\n\n Generasi muda pun harus mau belajar tentang cara sholat jenazah. Jangan anggap remeh persoalan ini. <\/p>\n\n\n\n Coba sekarang sebutkan rukun sholat jenazah. Terus apa yang dibaca pada masing-masing setelah takbir pertama, kedua, ketiga dan keempat! Bagaimana lafadz doa yang dibaca? Terus kenapa tidak ada rukuk dan sujudnya serta amaliah lainnya seperti duduk untuk tasyahhud?<\/p>\n\n\n\n Jika untuk menanggapi pernyataan-pernyataan dan menjawab pertanyaan di atas, kamu masih mikir atau masih perlu buka kitab, atau bahkan searching<\/em> di Google<\/strong><\/a><\/em>, berarti kamu masih belum paham betul, belum akrab dengan pelaksanaan sholat jenazah.<\/p>\n\n\n\n Tapi jangan khawatir berlebihan. Karena dalam tulisan ini, saya akan sajikan semua tentang sholat jenazah. Mulai dari hukum, syarat dan rukun serta tata caranya. Mulai dari niat, takbir serta bacaan-bacaannya.<\/p>\n\n\n\n Mayoritas fuqaha<\/em> dari empat mazhab menyatakan bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah<\/strong><\/em> . Namun ada sebagian kecil dari kalangan mazhab Hanafi yang menyatakan hukumnya adalah sunnah kifayah<\/strong><\/em>. <\/p>\n\n\n\n Berpijak pada pendapat mayoritas yang menyatakan hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah<\/em>, maka jika di daerahmu ada orang meninggal dan kamu beserta sebagian penduduk kampungmu melakukan shalat atas jenazahnya, gugurlah kewajiban dari orang lain yang tidak ikut menshalatkan.<\/p>\n\n\n\n Sebaliknya, jika sama sekali tidak ada yang menshalati, maka semua penduduk kampung berdosa, termasuk kamu.<\/p>\n\n\n\n Selain itu, terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mazhab tentang apakah shalat jenazah harus dilaksanakan secara berjamaah atau bisa dengan sendirian.<\/p>\n\n\n\n Dalam hal ini mayoritas ulama dari tiga mazhab, yakni Hanafi, Syafi’i dan Hanbali menyatakan bahwa shalat jenazah tidak harus dilaksanakan secara berjamaah. <\/p>\n\n\n\n Berbeda dengan pendapat mazhab Maliki yang mensyaratkan harus dilaksanakan secara berjamaah. <\/p>\n\n\n\n Maka menurut pandangan mazhab Maliki, jika kamu mislanya sudah terlanjur melaksanakan salat jenazah sendirian, kamu harus mengulanginya lagi secara berjamaah.<\/p>\n\n\n\n Syarat dan rukun merupakan dua komponen penting yang harus ada di dalam ibadah ritual seperti shalat. Karena dua hal ini menjadi ukuran sah atau tidaknya shalat.<\/p>\n\n\n\n Syarat berkaitan dengan hal-hal yang harus dipenuhi sejak sebelum shalat dimulai dan terus berlaku hingga selesai.<\/p>\n\n\n\n Misalnya suci dari najis. Maka jika kamu hendak melakukan salat, dari awal harus suci dan harus tetap suci hingga selesai. Jika kamu tidak dalam keadaan suci, maka tidak bisa memulai salat. <\/p>\n\n\n\n Begitu juga jika saat pertengahan salat, kamu mengalami hadas atau terkena najis, maka shalatmu juga menjadi tidak sah.<\/p>\n\n\n\n Adapun rukun merupakan komponen yang harus ada dalam shalat dan harus dibaca atau dilakukan pada tempatnya masing-masing. <\/p>\n\n\n\n Misalnya membaca Surat Al-Fatihah<\/strong><\/a> ketika kamu shalat Isya’. Jika kamu tidak membaca Surat Al-Fatihah, maka shalatmu batal. Atau kamu membaca Fatihah tetapi pada saat rukuk, itu juga batal shalatmu.<\/p>\n\n\n\n Nah, ini rincian syarat dan rukun dalam shalat jenazah yang harus kamu pahami.<\/p>\n\n\n\n Syarat yang berlaku dalam pelaksanaan salat jenazah secara umum sama dengan yang ditetapkan pada shalat biasanya. Seperti suci dari hadas dan najis baik yang ‘ainiyah<\/em> maupun yang hukmiyah<\/em>. Baik pada badan, pakaian dan tempat. Kemduian menutup aurat dan menghadap kiblat.<\/p>\n\n\n\n Hanya perbedaannya di sini, kalau dalam salat biasanya terdapat syarat harus dilaksanakan saat masuknya waktu. Sementara dalam shalat jenazah tidak terikat dengan ketentuan masuknya waktu.<\/p>\n\n\n\n Penjelasan tentang syarat-syarat di atas, salah satunya bisa kamu temukan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah<\/em> pada juz 16 halaman 18<\/p>\n\n\n\n \u064a\u0634\u062a\u0631\u0637 \u0644\u0635\u062d\u0629 \u0635\u0644\u0627\u0629 \u0627\u0644\u062c\u0646\u0627\u0632\u0629 \u0645\u0627 \u064a\u0634\u062a\u0631\u0637 \u0644\u0628\u0642\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0635\u0644\u0648\u0627\u062a \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0637\u0647\u0627\u0631\u0629 \u0627\u0644\u062d\u0642\u064a\u0642\u064a\u0629 \u0628\u062f\u0646\u0627 \u0648\u062b\u0648\u0628\u0627 \u0648\u0645\u0643\u0627\u0646\u0627\u060c \u0648\u0627\u0644\u062d\u0643\u0645\u064a\u0629\u060c \u0648\u0633\u062a\u0631 \u0627\u0644\u0639\u0648\u0631\u0629\u060c \u0648\u0627\u0633\u062a\u0642\u0628\u0627\u0644 \u0627\u0644\u0642\u0628\u0644\u0629\u060c \u0648\u0627\u0644\u0646\u064a\u0629\u060c \u0633\u0648\u0649 \u0627\u0644\u0648\u0642\u062a<\/strong><\/p>\n\n\n\n Disyaratkan untuk sahnya salat jenazah apa yang menjadi syarat bagi shalat-shalat lainnya, mulai dari suci secara hakikat pada badan, pakaian maupun tempat, dan suci secara hukum, menutup aurat menghadap kiblat, niat, selain masuknya waktu (dalam shalat jenazah tidak ada sayarat masuknya waktu)<\/em><\/p>\n\n\n\n Maka inilah lima syarat lengkap dalam sholat jenazah<\/p>\n\n\n\n Adapun rukun shalat jenazah yang harus kamu lakukan ada 7, yakni:<\/p>\n\n\n\n Sebelum menjelaskan lebih praktis tentang langkah-langkah dalam tata cara pelaksanaan shalat jenazah, hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui adalah tentang posisi mayat ketika dishalatkan. Karena berbeda posisinya antara jenazah laki-laki dengan jenazah perempuan atau waria. <\/p>\n\n\n\n Ini penting untuk kamu ketahui. Karena biasanya di sebagian masyarakat masih terjadi kesalahan dalam hal ini.<\/p>\n\n\n\n Posisi imam ketika menshalati jenazah laki-laki adalah di sebelah kiri. Maka orang Indonesia yang kiblatnya condong ke arah Barat, posisi mayat laki-laki ketika hendak dishalatkan adalah dengan kepala menghadap ke arah Selatan.<\/p>\n\n\n\n Sedangkan untuk jenazah perempuan, maka posisi imam berada lurus dengan perut jenazah, sedangkan posisi badan jenazah dihadapkan ke arah Utara.<\/p>\n\n\n\n Mengenai ketentuan posisi jenazah ini dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman Al-Bujairimi dalam salah satu kitabnya<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u062a\u064f\u0648\u0636\u064e\u0639\u064f \u0631\u064e\u0623\u0652\u0633\u064f \u0627\u0644\u0630\u064e\u0651\u0643\u064e\u0631\u0650 \u0644\u0650\u062c\u0650\u0647\u064e\u0629\u0650 \u064a\u064e\u0633\u064e\u0627\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0645\u064e\u0627\u0645\u0650 \u0648\u064e\u064a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f \u063a\u064e\u0627\u0644\u0650\u0628\u064f\u0647\u064f \u0644\u0650\u062c\u0650\u0647\u064e\u0629\u0650 \u064a\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u0650\u0647\u0650 \u062e\u0650\u0644\u064e\u0627\u0641\u064e \u0645\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0639\u064e\u0645\u064e\u0644\u064f \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0627\u0633\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0622\u0646\u064e\u060c \u0623\u064e\u0645\u064e\u0651\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0623\u064f\u0646\u0652\u062b\u064e\u0649 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u062e\u064f\u0646\u0652\u062b\u064e\u0649 \u0641\u064e\u064a\u064e\u0642\u0650\u0641\u064f \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0645\u064e\u0627\u0645\u064f \u0639\u0650\u0646\u0652\u062f\u064e \u0639\u064e\u062c\u0650\u064a\u0632\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0648\u064e\u064a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f \u0631\u064e\u0623\u0652\u0633\u064f\u0647\u064f\u0645\u064e\u0627 \u0644\u0650\u062c\u0650\u0647\u064e\u0629\u0650 \u064a\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u0650\u0647\u0650 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0646\u064e\u0651\u0627\u0633\u064f \u0627\u0644\u0652\u0622\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Kepala jenazah laki-laki diletakaan di sebelah kiri imam \u2014 kaprahnya di sebelah kanan imam \u2014 berbeda dengan pengamalan orang saat ini. Adapun mayit perempuan dan khuntsa (waria), maka imam berdiri di sisi pantatnya sedangkan kepalanya ada di sebelah kanan imam sebagaimana pengamalan orang saat ini. <\/em>(Hasyiy\u00e2h al-Bujairami \u2018al al-Khath\u00eeb<\/a><\/em> jilid II, halaman 536<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n Selain tentang posisi jenazah, yang tak kalah penting adalah tentang niat dalam sholat jenazah. Karena setiap amal tergantung pada niat<\/strong><\/em> dalam sah dan batalnya.<\/p>\n\n\n\n Yang saya tulis di sini adalah niat ketika kamu jadi makmum baik untuk jenazah laki-laki ataupun perempuan. Karena kalau imam, biasanya sudah paham betul tentang hal ini, maka tidak perlu saya cantumkan lagi.<\/p>\n\n\n\n \u0627\u064f\u0635\u064e\u0644\u0650\u0651\u0649 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627\u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0650\u0651\u062a\u0650 \u0627\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0639\u064e \u062a\u064e\u0643\u0652\u0628\u0650\u0631\u064e\u0627\u062a\u064d \u0641\u064e\u0631\u0652\u0636\u064e \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u0641\u064e\u0627\u064a\u064e\u0629\u0650 \u0645\u064e\u0623\u0652\u0645\u064f\u0648\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0650\u0644\u0644\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cUshalli\u2019ala hadzal mayyiti arba\u2019a takbiraatin fardlal kifaayati ma\u2019muuman lillahit ta\u2019aala\u201d<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cAku niat sholat atas mayit ini dengan empat takbir fardlu kirayah, sebagai makmum karena Allah taala.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n \u0627\u064f\u0635\u064e\u0644\u0650\u0651\u0649 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0647\u064e\u0630\u0650\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0650\u0651\u062a\u064e\u0629\u0650 \u0627\u064e\u0631\u0652\u0628\u064e\u0639\u064e \u062a\u064e\u0643\u0652\u0628\u0650\u0631\u064e\u0627\u062a\u064d \u0641\u064e\u0631\u0652\u0636\u064e \u0627\u0644\u0652\u0643\u0650\u0641\u064e\u0627\u064a\u064e\u0629\u0650 \u0645\u064e\u0623\u0652\u0645\u064f\u0648\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0650\u0644\u0644\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong><\/p>\n\n\n\nHukum Sholat Jenazah <\/h2>\n\n\n\n
Syarat & Rukun Sholat Jenazah<\/h2>\n\n\n\n
Syarat Sholat Jenazah<\/h3>\n\n\n\n
Rukun Sholat Jenazah<\/h3>\n\n\n\n
Posisi Jenazah yang Dishalatkan <\/h2>\n\n\n\n
Posisi Jenazah Laki-laki<\/h3>\n\n\n\n
Posisi Jenazah Perempuan<\/h3>\n\n\n\n
Niat Sholat Jenazah<\/h2>\n\n\n\n
Niat Sholat Jenazah Laki-Laki<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Niat Sholat Jenazah Perempuan<\/h3>\n\n\n\n