Pecihitam.org<\/strong> – Membaca Sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah anjuran yang nilainya adalah ibadah, selain itu sholawat juga salah satu amalan yang istimewa. Sholawat banyak sekali macamnya, salah satunya yaitu Sholawat Nariyah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. <\/p>\n\n\n\n Sholawat adalah bentuk jamak dari kata shallu, dari asal kata dari shalah, maknanya berarti menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, do\u2019a, dan curahan rahmat. (Al-Khalil, Mu\u2019jam Maqayis al-Lughah, Darul Fikri: 1979, 967).<\/p>\n\n\n\n Dari makna itulah membaca shalawat merupakan salah satu bagian dari penghormatan kepada Baginda Rasulullah Saw serta sebagai lambang cinta kasih kita kepada beliau. Dengan membaca shalawat kepada Nabi, menjadikan salah satu jalan kita meningkatkan iman kita kepada Allah dan Rasul-Nya serta meraih syafaat beliau kelak di hari kiamat.<\/p>\n\n\n\n Tidak hanya manusia, bahkan Allah Swt sendiri dan para malaikat pun juga membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Swt dalam Qs. Al-Ahzab ayat ke-56 :<\/p>\n\n\n\n \u0625\u0650\u0646\u064e\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0648\u064e\u0645\u064e\u0644\u064e\u0626\u0650\u0643\u064e\u062a\u064f\u0647\u064f \u064a\u064f\u0635\u064e\u0644\u0651\u064f\u0648\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u064e \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0628\u0650\u064a\u0651\u0650 \u064a\u064e\u0623\u064e\u064a\u0651\u064f\u0647\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0621\u064e\u0627\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0635\u064e\u0644\u0651\u064f\u0648\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0633\u064e\u0644\u0651\u0650\u0645\u064f\u0648\u0627 \u062a\u064e\u0633\u0652\u0644\u0650\u064a\u0652\u0645\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. ( Qs. Al-Ahzab ayat ke-56 ).<\/em><\/p>\n\n\n\n Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa, bukan sekedar memerintahkan hambanya yang beriman untuk bersholawat, bahkan Allah sendiri dan juga para malaikat seluruhnya mencontohkan dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. <\/p>\n\n\n\n Allah bershalawat, artinya adalah Dia memberi rahmat. Jika malaikat bershalawat, artinya adalah para malaikat sedang memintakan ampunan, sedangkan jika orang-orang yang beriman bershalawat, berarti mereka berdoa kepada Allah supaya diberi rahmat dan ampunan.<\/p>\n\n\n\n Banyak sekali perbedaan pendapat mengenai asal-usul Shalawat Nariyah. Sholawat Nariyah biasa disebut juga Sholawat Tafrijiyyah (). Menurut Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa, sholawat Nariyah ini adalah karya Syekh Ibrahim at Tazy al-Maghrib, ulama\u2019 sufi asal Taza, Maroko. (Syekh Muhammad Haqqi Nazili dalam kitab Khozinatul Asrar,hal 179).<\/p>\n\n\n\n Di kalangan masyarakat Maroko, sholawat ini dinamai Nariyah dari kata Nar yang berarti api, karena kemustajabahannya yang sangat cepat. Ada pula yang menamakannya dengan shalawat Taziyah, sesuai nama kota pengarangnya.<\/p>\n\n\n\n Mereka banyak membuktikan bahwa ketika terdapat hajat yang mendesak atau sedang dalam kesulitan, para penduduk Maroko membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali dan dengan cepat keinginan mereka dikabulkan oleh Allah.<\/p>\n\n\n\n Menurut Syaikh Abdullah al-Ghummari, penamaan dengan kata Nariyah<\/em> ini karena terjadi tashif atau perubahan dari kata yang sebenarnya Taziyah<\/em>. Sebab keduanya memiliki kemiripan dalam tulisan Arab, yaitu \u0627\u0644\u0646\u0627\u0631\u064a\u0629<\/strong> dan \u0627\u0644\u062a\u0627\u0632\u064a\u0629 <\/strong>yang berbeda pada titik huruf.<\/p>\n\n\n\n Sementara dalam kitab Khazinatul Asrar, sebuah kitab yang banyak memuat ilmu tasawuf dan tarekat karya Syaikh Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili, disebutkan bahwa Syaikh Al-Qurthubi menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah (shalawat agar dilepaskan dalam kesusahan).<\/p>\n\n\n\n Demikian halnya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menyebut dengan nama shalawat At-Tafrijiyah dalam kitabnya Afdlal ash-Shalawat ala Sayidi as-Sadat pada urutan ke 63. Nama Tafrijiyah sendiri diambil dari teks yang terdapat di dalamnya yaitu (\u062a\u0646\u0641\u0631\u062c<\/strong>). <\/p>\n\n\n\n Pendapat lainnya adalah bahwa sholawat nariyah merupakan shalawat mujarrobat (shalawat yang banyak diamalkan dan memiliki banyak faedah). Syekh Muhammad Haqqi mendapat ijazah berupa sholawat nariyah ini dari Syekh Muhammad At-Tunisy, Syekh al-Maghribi, dari Syekh as-Sayyid Zain Makki, dari Syekh as-Sayyid Muhammad As-Sanusy.<\/p>\n\n\n\n Salah satu shalawat yang mustajab ialah Sholawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Sholawat Nariyah. Karena jika umat Islam mengharapkan suatu keinginan atau menolak bala, mereka kemudian berkumpul dalam satu majelis dan membaca sholawat nariyah ini sebanyak 4.444 kali, maka dengan izin Allah tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat.\u201d (Tafsir Ath-Thabari, juz X, hal. 290).<\/p>\n\n\n\n Membaca sholawat selain menjalankan perintah Allah Swt, juga sebagai bukti rasa cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Adapun membaca Sholawat Nariyah memiliki beberapa keutamaan yang tentunya sayang jika tidak diamalkan.<\/p>\n\n\n\n Sholawat Nariyah sering disebut sebagai Miftahul Kanzil Muhiith li naili muraadil \u2018abiid<\/em>, maksudnya adalah kunci perbendaharaan untuk mendapatkan apa yang diharapkan seorang hamba. <\/p>\n\n\n\n Sholawat Nariyah menjadi amalan yang dilakukan oleh para ulama apabila mereka memohon suatu hajat kepada Allah atau menolak datangnya suatu bencana. Sholawat Nariyah ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak 4.444 kali sebagaimana yang disebutkan Syekh Ibnu Hajar al-Asqalani<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\nDefinisi Sholawat<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Sejarah Sholawat Nariyah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
F<\/strong>adhilah Membaca Sholawat Nariyah<\/strong><\/h2>\n\n\n\n