Pecihitam.org<\/strong> – Ramadhan bulan suci yang paling ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Di bulan Ramadhan ini, umat Muslim di diberbagai penjuru akan menunaikan ibadah puasa serta menghindari hal-hal yang bisa membatalkan puasanya seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri disiang hari, masuknya benda ke dalam lubang tubuh, dan lain sebagainyanya.<\/p>\n\n\n\n Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Menurut keyakinan umat Muslim, puasa di bulan Ramadhan selain salah satu rukun Islam, juga ditujukan untuk memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada bulan Ramadhan.<\/p>\n\n\n\n Dalam bahasa Arab, Ramadhan berasal dari akar kata rami\u1e0da atau ar-rama\u1e0d, artinya panas yang membakar atau kekeringan. Mengapa dinamakan Ramadhan? Beberapa sejarah mengatakan, bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab, dahulu menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus).<\/p>\n\n\n\n Sehingga, bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat karena waktu siang lebih panjang dari malam harinya. Sejak pagi hingga sore hari bebatuan gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas.<\/p>\n\n\n\n Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, namun sebelum dingin sudah berjumpa lagi dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa waktu terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itulah kemudian disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menyengat dan menghanguskan.<\/p>\n\n\n\n Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis peredaran bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis Matahari, bulan Ramadhan tidak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Kemudian orang-orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadan secara metafora (kiasan).<\/p>\n\n\n\n Maknanya adalah, pada hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau dengan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadhan orang yang berpuasa kembali bersih dari dosa.<\/p>\n\n\n\n Pendapat lainnya mengatakan bahwa kata Ramadhan digunakan karena pada bulan itu, dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik seperti Matahari membakar tanah.<\/p>\n\n\n\n Lebih lanjut lagi Ramadhan dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen di bulan ini untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah laku umat Islam, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi lainnya.<\/p>\n\n\n\n Al Quran surah al Baqarah, Ayat 185, menyatakan:<\/p>\n\n\n\n \u0634\u064e\u0647\u0652\u0631\u064f \u0631\u064e\u0645\u064e\u0636\u064e\u0627\u0646\u064e \u0671\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u0649\u0653 \u0623\u064f\u0646\u0632\u0650\u0644\u064e \u0641\u0650\u064a\u0647\u0650 \u0671\u0644\u0652\u0642\u064f\u0631\u0652\u0621\u064e\u0627\u0646\u064f \u0647\u064f\u062f\u064b\u0649 \u0644\u0651\u0650\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0648\u064e\u0628\u064e\u064a\u0651\u0650\u0646\u064e\u0670\u062a\u064d \u0645\u0651\u0650\u0646\u064e \u0671\u0644\u0652\u0647\u064f\u062f\u064e\u0649\u0670 \u0648\u064e\u0671\u0644\u0652\u0641\u064f\u0631\u0652\u0642\u064e\u0627\u0646\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: “Bulan Ramadhan adalah turunnya Al Quran, Petunjuk bagi umat manusia, dan pembuktian adanya Nabi dan Rasul, sebagai tuntunan hidup, dan kriteria (benar dan salah).”<\/em><\/p>\n\n\n\n Dipercaya bahwa Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw selama bulan Ramadhan dan telah disebut sebagai “masa terbaik”. Wahyu pertama diturunkan tepat di malam Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Bahkan menurut riwayat, semua kitab suci samawi diturunkan selama bulan Ramadan. Seperti Shuhuf Ibrahim, Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran yang diturunkan masing-masing pada tanggal 1, 6, 12, 13 dan 17 Ramadan.<\/p>\n\n\n\n Selain itu di dalam Al Qur’an dijelaskan, bahwa dahulu puasa juga wajib bagi agama-agama sebelum Islam. Seperti keterangan Qur’an Al-Baqarah:183 berikut:<\/p>\n\n\n\n \u064a\u064e\u0670\u0653\u0623\u064e\u064a\u0651\u064f\u0647\u064e\u0627 \u0671\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0621\u064e\u0627\u0645\u064e\u0646\u064f\u0648\u0627\u06df \u0643\u064f\u062a\u0650\u0628\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0643\u064f\u0645\u064f \u0671\u0644\u0635\u0651\u0650\u064a\u064e\u0627\u0645\u064f \u0643\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0643\u064f\u062a\u0650\u0628\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0671\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646 \u0642\u064e\u0628\u0652\u0644\u0650\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0644\u064e\u0639\u064e\u0644\u0651\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u062a\u064e\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,<\/em><\/p>\n\n\n\n Hal ini berarti, Allah Swt menyatakan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa puasa bukanlah sebuah inovasi baru. Melainkan kewajiban yang dipraktikkan oleh orang-orang yang benar-benar mengabdi pada keesaan Allah sebelum datangnya Islam. Bahkan, orang-orang kafir Mekkah juga berpuasa, meski hanya pada hari kesepuluh Muharram untuk meredakan dosa dan menghindari kekeringan.<\/p>\n\n\n\n Abu Zanad seorang penulis dari Irak yang hidup sekitar tahun 747 M atau setelah berdirinya Islam, ia menulis bahwa setidaknya satu komunitas agama yang berada di al-Jazira (Irak utara modern) mengamati Ramadhan sebelum beralih ke agama Islam. <\/p>\n\n\n\n Adapun dalam Islam sendiri perintah ibadah puasa selama bulan Ramadan diturunkan 18 bulan setelah Hijrah Rasulullah Saw ke Madinah, yaitu pada bulan Sya’ban pada tahun kedua Hijrah atau tahun 624 Masehi.<\/p>\n\n\n\n Puasa atau Shaum (\u0635\u0648\u0645<\/strong>) artinya adalah menahan diri atau mencegah, baik dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tujuannya untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.<\/p>\n\n\n\n Karena merupakan rukun Islam, maka puasa Ramadhan hukumnya fardhu (wajib) untuk orang Muslim yang mukallaf (dewasa dan dikenai kewajiban) Kecuali bagi yang sedang mengalami halangan seperti sakit, dalam perjalanan, atau wanita yang haid dan namun tetap wajib menggantinya di hari yang lain. <\/p>\n\n\n\n Selain menahan sesuatu yang membatalkan puasa, biasanya pendekatan spiritual di bulan Ramadan juga ramai dilakukan, seperti memperbanyak shalat, sedekah dan membaca Al-Quran.<\/p>\n\n\n\n Sahur merupakan sebuah istilah yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari sebelum adzan subuh bagi yang akan menjalankan ibadah puasa. Adapun berbuka (Iftar) adalah makan malam yang dilakukan setelah seharian berpuasa. Waktu berbuka ini dimulai ketika adzan magrib berkumandang.<\/p>\n\n\n\nDefinisi dan Estimologi<\/strong> Ramadhan<\/h2>\n\n\n\n
Sejarah<\/strong> Ramadhan<\/h2>\n\n\n\n
Momen Penting di Bulan Ramadhan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Puasa Ramadan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Sahur <\/strong>dan Berbuka<\/h3>\n\n\n\n
Salat Tarawih<\/strong><\/h3>\n\n\n\n