Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":47704,"date":"2020-03-30T05:45:14","date_gmt":"2020-03-29T22:45:14","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=47704"},"modified":"2020-03-29T23:11:24","modified_gmt":"2020-03-29T16:11:24","slug":"wahdatul-wujud-dan-wahdatul-syuhud","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/wahdatul-wujud-dan-wahdatul-syuhud\/","title":{"rendered":"Perbedaan Wahdatul Wujud dan Wahdatul Syuhud dalam Tasawuf"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Tasawuf erat kaitannya dengan konsep wahdatul wujud dan wahdatul syuhud. Kedua istilah ini digunakan untuk mendefinisikan pemahaman pendekatan kepada Tuhan dengan metode yang berbeda. <\/p>\n\n\n\n

Walaupun nama keduanya hampir sama, namun konsep yang diusung antara wahdatul wujud dan wahdatul syuhud jelas berbeda. Ada sudut pandang dalam mendefinisikan kedekatan yang menjadi ciri khas masing-masing pendekatan ini. <\/p>\n\n\n\n

Wahdatul Wujud <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Wahdatul Wujud, secara sederhana diartikan kesatuan wujud. Konsep wahdatul wujud telah dikenal lama masyarakat Indonesia melalui cerita walisongo. Salah satu tokoh terkenal yang menggunakan konsep ini adalah Syekh Siti Jenar<\/a><\/strong>. Pada sejarahnya, Syekh Siti Jenar dianggap sebagai seorang yang sesat karena menyebarkan paham aneh kepada masyarakat. <\/p>\n\n\n\n

Keadaan masyarakat yang saat itu tergolong awam memahami Islam, dikhawatirkan mengalami kesesatan berpikir jika mengikuti konsep tersebut. Maka dengan segala pertimbangan Syeh Siti Jenar dijatuhi hukuman yang cukup berat karena telah menyebarkan ajaran yang belum perlu diajarkan kepada masyarakat. <\/p>\n\n\n\n

Secara bahasa Wahdatul Wujud<\/em> terdiri dari dua kata. Wahdah<\/em> yang bermakna kesatuan, sedangkan wujud bermakna ada, keberadaan, dan eksistensi. Menurut paham ini, setelah makhluk melalui tahap syariat dan menjalani tahap tariqat, maka ia dapat menemukan hakikat sejati.<\/p>\n\n\n\n

Hakikat sejati ini ditandai dengan hilangnya sifat-sifat ciptaan, dan munculnya sifat-sifat ketuhanan. Pada tahap tertinggi, makhluk sudah bisa mengendalikan dirinya, sehingga terjadi persatuan antara Tuhan dan makhluk itu sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Namun pada masanya, paham ini banyak ditolak oleh para fuqaha. Para fuqaha memandang konsep ini dapat mengganggu jalannya peribadatan seseorang yang masih dalam tahap syariat. Selain itu, konsep seperti ini dikhawatirkan dapat menggoyahkan akidah umat Islam. Al Hallaj (pengusung konsep wahdatul wujud) sampai dihukum mati para fuqaha karena ketakutan tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Ibnu Arabi<\/a><\/strong> memberikan dua konsep tambahan terhadap konsep Wahdatul Wujud<\/em>.<\/p>\n\n\n\n