PeciHitam.org –<\/strong> Corona Virus Disease (Covid-19) menjadi Wabah penyakit yang menjadi Pandemi dunia saat ini belum ditemukan Vaksin khusus untuk menangkalnya.<\/p>\n Ketakutan dunia akan wabah ini menjadikan beberapa negara maju dan berkembang melakukan isolasi diri. Metode lockdown<\/em> dilakukan untuk mencegah virus berkembang dengan pesat dan untuk menekan korban meninggal.<\/p>\n Dunia kedokteran menjadi sangat sibuk dalam menangkal dan merawat para pasien positif atau dalam pengawasan. Belum seorangpun dokter berkompeten mampu membuat resep untuk mengobati penyakit ini. Kemodernan dunia kedokteran ternyata belum bisa membuat rasa aman manusia dari wabah penyait.<\/p>\n Terkait dunia kesehatan, pada abad ke 10-11 di dunia Islam mempunyai dokter hebat dan sangat dikagumi oleh para ahli kesehatan seluruh dunia. Beliau adalah Ibnu Sina, seorang Ilmuan yang menguasai berbagai disiplin Ilmu pengetahuan.<\/p>\n Pada masa itu juga, dunia Islam berkembang pesat Ilmu pengetahuan dengan berbagai disiplin. Sebut saja Al-Kharizmi (matematikawan), Ibnu Rusyd (filsuf Islam), Ibnu Sina (Ahli Kedokteran), Al-Kindi (Filsuf Islam) dan lain sebagainya.<\/p>\n Para ahli tersebut menjadi rujukan pengetahuan modern baik di timur atau di barat. Bahkan beberapa Ilmuan Islam itu mempunyai nama dalam Tradisi Pengetahuan Barat. Salah satunya adalah Ibnu Sina atau di Barat terkenal dengan Avicenna.<\/p>\n Avicenna atau Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali Al-Husain bin Abdullah bin Sina. Nama Avicenna adalah julukan beliau dalam literasi dunia Barat. Ibnu Sina lahir pada tahun 980 M dan wafat tahun 1037, berumur sekitar 57 tahun. Beliau terkenal di dunia Islam dan Barat sebagai Bapak Kedokteran Modern.<\/p>\n Terkenalnya beliau dalam dunia kesehatan karena beliau mengarang sebuah Kitab berjudul \u201c<\/em>Al-Qanun fit Tib<\/em>\u201d<\/em> (Kaidah-kaidah Kesehatan) yang menjadi rujukan Kedokteran Modern. Sungguh karya yang biasa. Karya tersebut masih dipergunakan sebagai dasar dari penyusunan buku-buku kedokteran pada zaman ini walaupun sudah berumur 1 milenial (1000 tahun).<\/p>\n Selain menadalam keilmuan kedokteran, beliau juga seorang Filosof dan mengusai beberapa keilmuan lainnya. Dokter kelahiran Persia ini (Kota Afsyahah, dekat kota Bukhara, Uzbekistan masa sekarang) juga telah menulis sekurangnya 450 judul buku. Seorang sejarawan Eropa bahkan menyebut, Ibnu Sina sebagai Ilmuan yang paling terkenal dalam dunia Islam sampai hari ini.<\/p>\n Ibnu Sina yang lahir di daerah Afsyahnah pada masa itu merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Dinasti Samaniyah. Wilayah kekuasaannya didaerah Asia Tengah, daerah Iran sekarang dan beberapa negara sekitarnya. Beliau dimakamkan di Provinsi Hamadan Iran.<\/p>\n Pada masa itu merupakan puncak keemasan dari peradaban Islam, dengan beridirnya kerajaan-kerajaan yang sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Hampir kerajaan Islam yang muncul pasti memiliki perustakaan besar sebagai sarana ilmu pengetahuan.<\/p>\n Pusat pengetahun di Baghdad adalah wilayah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah dengan Perpustakaan kerajaan bernama \u201cBaitul Hikamah\u201d. Mercusuar pengetahuan pada kerajaan tersebut juga mebawa dampak positif dalam kompetisi pengetahuan dalam Islam.<\/p>\n Awal mula berkembangnya zaman keemasan dalam pengetahuan yaitu dimulainya penerjemahan teks-teks Yunani Kuno milik Plato<\/a>, Aristoteles dan para tokoh pengetahuan lainnya mendorong dunia Islam berkembang pengetahuannya.<\/p>\nBiografi<\/strong><\/h2>\n
Kehidupan Ibnu Sina<\/strong><\/h2>\n