Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":48130,"date":"2020-04-01T21:07:29","date_gmt":"2020-04-01T14:07:29","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=48130"},"modified":"2020-04-01T21:07:30","modified_gmt":"2020-04-01T14:07:30","slug":"surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","title":{"rendered":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan diturunkan untuk menyuburkan negeri-negeri atau tanah yang mati dan tandus. Dengan air hujan pula, Allah memberi minum sebagian besar makhluk-Nya, seperti binatang ternak dan manusia. <\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah Al-Furqan Ayat 48-50<\/p>\n\n\n\n

Surah Al-Furqan Ayat 48
\u0648\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0623\u064e\u0631\u0652\u0633\u064e\u0644\u064e \u0627\u0644\u0631\u0651\u0650\u064a\u064e\u0627\u062d\u064e \u0628\u064f\u0634\u0652\u0631\u064b\u0627 \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e \u064a\u064e\u062f\u064e\u064a\u0652 \u0631\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u0632\u064e\u0644\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0645\u064e\u0627\u0621\u064b \u0637\u064e\u0647\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0623\u064e\u0631\u0652\u0633\u064e\u0644\u064e \u0627\u0644\u0631\u0651\u0650\u064a\u064e\u0627\u062d\u064e <\/strong>(Dialah yang meniupkan angin) menurut qiraat yang lain lafal Ar-Riih dibaca Ar-Riyah \u0628\u064f\u0634\u0652\u0631\u064b\u0627 \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e \u064a\u064e\u062f\u064e\u064a\u0652 \u0631\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650<\/strong> (pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni dekat sebelum hujan. Lafal Nusyuran menurut suatu qiraat dibaca Nusyran, artinya secara terpisah-pisah yakni dibaca secara Takhfif supaya ringan bacaannya. <\/p>\n\n\n\n

Menurut qiraat yang lain dibaca Nasyran karena dianggap sebagai Mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dibaca Busyra, artinya sebagai pembawa kabar gembira. Bentuk tunggal bacaan pertama adalah Nusyurun, wazannya sama dengan lafal Rasulun yang bentuk jamaknya adalah Rusulun. Sedangkan bentuk tunggal dari bacaan yang kedua yaitu Busyran ialah Basyirun, artinya pembawa kabar gembira \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u0632\u064e\u0644\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0645\u064e\u0627\u0621\u064b \u0637\u064e\u0647\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (dan Kami turunkan dan langit air yang amat bersih) yaitu air yang dapat dipakai untuk bersuci, atau air yang menyucikan.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Semua ini merupakan bagian dari kekuasaan-Nya yang sempurna dan kerajaan-Nya yang besar bahwa Dia, Allah Ta\u2019ala, mengutus angin sebagai pembawa kabar gembira, yaitu datangnya awan setelahnya. Angin itu bermacam-macam dalam sifat pengerahannya. <\/p>\n\n\n\n

Di antaranya ada angin yang dapat menghamburkan awan, ada pula yang dapat membawanya, ada yang dapat menggiringnya, ada pula yang berada di hadapan awan untuk memberi kabar gembira, ada pula yang menyapu awan dan adapula yang menghalau awan agar terjadi hujan.<\/p>\n\n\n\n

Untuk itu Allah berfirman: \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u0632\u064e\u0644\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0633\u0651\u064e\u0645\u064e\u0627\u0621\u0650 \u0645\u064e\u0627\u0621\u064b \u0637\u064e\u0647\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (\u201cDan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.\u201d) yaitu sebagai alat untuk bersuci dan yang sejalan dengan itu. Inilah pendapat yang lebih shahih dalam masalah ini. wallaaHu a\u2019lam.<\/p>\n\n\n\n

Dari Abu Sa\u2019id ia berkata, beliau saw. ditanya: \u201cYa Rasulallah, apakah kami boleh berwudlu dari sumur Budha\u2019ah \u2013yaitu sebuah sumur tempat membuang kotoran dan daging-daging anjing?\u201d maka beliau saw. bersabda: \u201cSesungguhnya air itu suci mensucikan tidak dinajisi oleh sesuatu apa pun.\u201d (HR asy-Syafii\u2019i, Ahmad dalam Shahihnya, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dihasankan oleh an-Nasa\u2019i)<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Kekuasaan Allah yang ketiga ialah Dia yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira terutama bagi para petani bahwa hujan yang merupakan rahmat-Nya akan segera turun. Dia pula yang menurunkan air hujan yang amat jernih untuk membersihkan badan dan pakaian, terutama untuk minum dan keperluan lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Allahlah yang menundukkan angin untuk menggiring awan. Angin tersebut juga sebagai pertanda berita gembira datangnya hujan yang merupakan rahmat Allah untuk manusia. Sesungguhnya Kami turunkan dari langit air yang suci dan menyucikan, serta dapat menghilangkan najis dan kotoran.<\/p>\n\n\n\n

Pada ayat ini Allah memberitahukan bahwa Dia memberikan nikmat kepada manusia berupa turunnya air yang suci dari langit untuk mereka. Ayat ini menunjukkan bahwa air hujan, ketika pertama kali terbentuk, sangat bersih. Meskipun ketika turun air tersebut membawa benda-benda dan atom-atom yang ada di udara, air itu masih tetap sangat suci.<\/p>\n\n\n\n

Surah Al-Furqan Ayat 49
\u0644\u0651\u0650\u0646\u064f\u062d\u0652\u064a\u0650\u064a\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0628\u064e\u0644\u0652\u062f\u064e\u0629\u064b \u0645\u0651\u064e\u064a\u0652\u062a\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0646\u064f\u0633\u0652\u0642\u0650\u064a\u064e\u0647\u064f \u0645\u0650\u0645\u0651\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0627\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u064e\u0627\u0633\u0650\u064a\u0651\u064e \u0643\u064e\u062b\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0644\u0651\u0650\u0646\u064f\u062d\u0652\u064a\u0650\u064a\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0628\u064e\u0644\u0652\u062f\u064e\u0629\u064b \u0645\u0651\u064e\u064a\u0652\u062a\u064b\u0627 <\/strong>(Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri atau tanah yang mati) lafal Maitan dibaca Takhfif bentuk Mudzakkar dan Muannatsnya sama saja. Disebutkan dengan maksud, bahwa yang mati itu adalah tanah negeri itu \u0648\u064e\u0646\u064f\u0633\u0652\u0642\u0650\u064a\u064e\u0647\u064f \u0645\u0650\u0645\u0651\u064e\u0627<\/strong> (dan agar Kami memberi minum dengannya) dengan air itu \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0627\u0645\u064b\u0627<\/strong> (sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak) unta, sapi dan kambing,<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u064e\u0627\u0633\u0650\u064a\u0651\u064e \u0643\u064e\u062b\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627<\/strong> (dan manusia yang banyak) lafal Anaasiyyu merupakan bentuk jamak dari lafal Insaanun, bentuk asalnya adalah Anaasiinu, kemudian huruf Nun diganti menjadi Ya, lalu huruf Ya yang pertama diidgamkan kepadanya sehingga jadilah Anaasiyyu. Atau lafal Anaasiyyu ini adalah bentuk jamak dari lafal Insiyyun.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Firman Allah Ta\u2019ala: \u0644\u0651\u0650\u0646\u064f\u062d\u0652\u064a\u0650\u064a\u064e \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0628\u064e\u0644\u0652\u062f\u064e\u0629\u064b \u0645\u0651\u064e\u064a\u0652\u062a\u064b\u0627<\/strong> (\u201cAgar Kami menghidupkan dengan air itu negeri yang mati.\u201d) yaitu tanah yang telah lama menunggu hujan di saat ia gersang tanpa tumbuhan dan tidak ada apa punl. Lalu ketika datang hujan, tanah itu menjadi hidup dan menjadi rimbun dengan berbagai macam bunga dan buah, sebagaimana firman Allah Ta\u2019ala yang artinya: \u201cApabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah.\u201d (al-Hajj: 5)<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0646\u064f\u0633\u0652\u0642\u0650\u064a\u064e\u0647\u064f \u0645\u0650\u0645\u0651\u064e\u0627 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0642\u0652\u0646\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0627\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0646\u064e\u0627\u0633\u0650\u064a\u0651\u064e \u0643\u064e\u062b\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627<\/strong> (\u201cDan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.\u201d) yaitu agar hewan-hewan ternak minum dari air itu, dan juga manusia-manusia yang sangat membutuhkannya untuk minum, bercocok tanam dan menyiram buah-buahan.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan diturunkan untuk menyuburkan negeri-negeri atau tanah yang mati dan tandus. Dengan air hujan pula, Allah memberi minum sebagian besar makhluk-Nya, seperti binatang ternak dan manusia. Dalam ayat lain diterangkan:<\/p>\n\n\n\n

Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah. (al-hajj\/22: 5)<\/p>\n\n\n\n

Dan firman-Nya: Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. (ar-Rum\/30: 50) Menurut para ilmuwan, dari ayat di atas dapat dibahas dua hal, yaitu:<\/p>\n\n\n\n

  1. Mengenai terjadinya hujan<\/li>
  2. Mengenai indikasi bahwa air hujan membawa kehidupan, sehingga dapat “\u2026. menghidupkan dengannya negeri yang mati\u2026”<\/li><\/ol>\n\n\n\n

    Mengenai terjadinya hujan, kisahnya dimulai dengan air yang mengalir di sepanjang anak sungai yang akan bergabung dengan anak sungai lainnya membentuk sungai yang jauh lebih besar, yang akhirnya mengalir ke laut. Sementara air mengalir melalui anak sungai dan sungai, sebagian akan menguap karena panas sinar matahari (berubah menjadi gas) tetapi sebagian besar terus mengalir sampai ke laut. Di laut inilah proses penguapan atau evaporasi selanjutnya berlangsung.<\/p>\n\n\n\n

    Semua air yang menguap, baik yang berasal dari anak sungai, sungai, atau laut, membentuk uap air di atmosfer. Uap ini naik dan akan menjadi dingin saat mencapai atmosfer yang lebih tinggi. Jika terdapat banyak gas di atmosfer maka uap air ini akan memadat menjadi kelompok gas yang disebut awan. Jika awan tersebut ditiup angin sehingga berkumpul sesamanya, dan naik ke atas sehingga mencapai bagian yang lebih tinggi lagi di lapisan atmosfer, maka uap air akan berubah menjadi tetes-tetes es.<\/p>\n\n\n\n

    Ketika awan menjadi lebih dingin karena suhu atmosfer yang lebih rendah, air menjadi padat (es) dan jatuh, awalnya seperti tetes-tetes es yang sangat kecil, yang biasanya mencair sebelum mencapai tanah. Dengan demikian, tetes air akan jatuh ke bumi sebagai hujan. (lihat juga ar-Ra’d\/13: 17; an-Naml\/27: 60; al-‘Ankabut\/29: 63; Luqman\/31: 34; as-Sajdah\/32: 27; Fathir\/35: 27; az-Zumar\/39: 21; Qaf\/50: 9-11).<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Kami menurunkan hujan untuk menumbuhkan tanaman. Dengan hujan itu, tanah yang tadinya kering dan mati menjadi hidup. Air itu juga dapat dimanfaatkan untuk memberi minum makhluk ciptaan yang berupa binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.<\/p>\n\n\n\n

    Surah Al-Furqan Ayat 50
    \u0648\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0635\u064e\u0631\u0651\u064e\u0641\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0644\u0650\u064a\u064e\u0630\u0651\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0641\u064e\u0623\u064e\u0628\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0643\u0652\u062b\u064e\u0631\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0643\u064f\u0641\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Terjemahan<\/strong>: Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0635\u064e\u0631\u0651\u064e\u0641\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f<\/strong> (Dan sesungguhnya Kami telah menggilirnya) yakni air hujan itu \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0644\u0650\u064a\u064e\u0630\u0651\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627<\/strong> (di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran daripadanya) Yadzdzakkaruu asalnya Yatadzakkaruu, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal setelah terlebih dahulu diganti menjadi Dzal pula, sehingga jadilah Yadzdzakkaruu. Menurut suatu qiraat dibaca Liyadzkuruu, sehingga artinya menjadi: supaya mereka ingat akan nikmat Allah dengan adanya air tersebut. <\/p>\n\n\n\n

    \u0641\u064e\u0623\u064e\u0628\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0643\u0652\u062b\u064e\u0631\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0643\u064f\u0641\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari) nikmat Allah, karena mereka mengatakan bahwa hujan kita ini disebabkan munculnya bintang anu.<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: \u0648\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0635\u064e\u0631\u0651\u064e\u0641\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0644\u0650\u064a\u064e\u0630\u0651\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 <\/strong>(\u201cDan sesungguhnya Kami telah mengalirkan hujan itu di atas manusia agar mereka mengambil pelajaran.\u201d) yaitu Kami turunkan hujan pada tanah itu untuk hal ini, dan Kami menggiring awan melintasi tanah tersebut, dan melintasi tanah-tanah yang lain, lalu menghujaninya, mencukupinya dan menjadikannya subur. Sedangkan di balik itu, tidak ada satu tetes pun air hujan yang turun. Dalam masalah ini, Allah memiliki bukti yang kuat dan hikmah yang pasti.<\/p>\n\n\n\n

    Ibnu \u2018Abbas dan Ibnu Mas\u2019ud berkata: \u201cSatu tahun tidak lebih banyak hujannya dibanding tahun yang lain, akan tetapi Allah mengaturnya sesuai kehendak-Nya, kemudian beliau membaca ayat ini: \u0648\u064e\u0644\u064e\u0642\u064e\u062f\u0652 \u0635\u064e\u0631\u0651\u064e\u0641\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u0628\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0644\u0650\u064a\u064e\u0630\u0651\u064e\u0643\u0651\u064e\u0631\u064f\u0648\u0627 \u0641\u064e\u0623\u064e\u0628\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0643\u0652\u062b\u064e\u0631\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0643\u064f\u0641\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627 <\/strong>(\u201cDan sesungguhnya Kami telah mengalirkan hujan itu di atas manusia agar mereka mengambil pelajaran [daripadanya]; maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari [nikmat].\u201d)<\/p>\n\n\n\n

    Yaitu agar mereka menyadari tentang proses kehidupan yang Allah berikan kepada tanah yang mati, bahwa Dia adalah Mahakuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang mati dan tulang-belulang yang hancur. Atau untuk mengingatkan tentang tidak turunnya hujan disebabkan dosa yang menyelimuti mereka, sampai mereka mau mencabut dirinya dari dosa-dosa tersebut.<\/p>\n\n\n\n

    Firman Allah: \u0641\u064e\u0623\u064e\u0628\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0643\u0652\u062b\u064e\u0631\u064f \u0627\u0644\u0646\u0651\u064e\u0627\u0633\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0643\u064f\u0641\u064f\u0648\u0631\u064b\u0627<\/strong> (\u201cmaka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari [nikmat].\u201d) \u2018Ikrimah berkata: \u201cYaitu orang-orang yang mengatakan, \u2018Kami mendapatkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu.\u2019\u201d<\/p>\n\n\n\n

    Komentar yang dikatakan oleh \u2018Ikrimah ini sama seperti yang shahih dalam hadits yang dikeluarkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada para shahabat pada suatu hari yang terdapat bekas hujan yang turun pada malam harinya: \u201cApakah kalian tahu apa yang difirmankan oleh Rabb kalian?\u201d Mereka menjawab: \u201cAllah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.\u201d <\/p>\n\n\n\n

    Beliau bersabda: \u201c[Dia berfirman]: \u2018Di pagi hari hamba-Ku beriman kepada-Ku dan kafir. Adapun yang berkata: \u2018Kami mendapatkkan hujan dengan kelebihan dan rahmat Allah.\u2019 Maka berarti ia beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang. Sedangkan orang yang berkata: \u2018Kami mendapatkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu.\u2019 Maka berarti ia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang.\u2019\u201d<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Kemenag<\/strong>: Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah telah mengatur turunnya hujan secara bergiliran bagi manusia. Kadang-kadang ia turun siang atau malam, kadang-kadang ditujukan untuk menyirami tanah satu kaum yang baru melaksanakan salat Istisqa, kadang-kadang dipalingkan dari kaum yang banyak melakukan kedurhakaan dan kemaksiatan. <\/p>\n\n\n\n

    Semua itu bertujuan agar manusia mengambil pelajaran darinya, dan agar mereka mengerti bahwa Tuhanlah yang mengatur giliran hujan itu seperti mengatur peredaran bintang-bintang dan planet di angkasa luar.<\/p>\n\n\n\n

    Air hujan itu bukan hanya turunnya saja yang diatur dengan bergiliran, akan tetapi bentuk dan keadaannya juga. Kadang-kadang air itu membeku jika suhu udara jauh di bawah nol dan merupakan es batu. Kemudian jika dipanaskan berubah menjadi cair, dan jika dipanaskan berubah menjadi uap. <\/p>\n\n\n\n

    Air merupakan unsur yang terdapat dalam semua makhluk hidup, dalam tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia, seperti dalam firman Allah: Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. (al-Anbiya’\/21: 30)<\/p>\n\n\n\n

    Semua ini harus jadi bahan pemikiran bagi manusia agar dapat mensyukuri nikmat Allah. Akan tetapi, kebanyakan manusia enggan bahkan mengingkari nikmat-nikmat itu.<\/p>\n\n\n\n

    Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Sesungguhnya Alquran ini telah Kami buat ayat-ayatnya jelas dan berulang-ulang. Yang demikian itu agar manusia selalu ingat Tuhan mereka, dapat mengambil pelajaran dan melaksanakan segala konsekuensinya. Akan tetapi kebanyakan manusia enggan dan hanya menginginkan kekafiran.<\/p>\n\n\n\n

    Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan diturunkan untuk menyuburkan negeri-negeri atau tanah yang mati dan tandus. Dengan air hujan pula, Allah memberi minum sebagian besar makhluk-Nya, seperti binatang ternak dan manusia. Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Furqan Ayat […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":47979,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[10959],"yoast_head":"\nSurah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-04-01T14:07:29+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-04-01T14:07:30+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M Resky S\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M Resky S\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"9 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"author\":{\"name\":\"M Resky S\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\"},\"headline\":\"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\",\"datePublished\":\"2020-04-01T14:07:29+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-01T14:07:30+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"wordCount\":1749,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"keywords\":[\"Surah Al-Furqan\"],\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"name\":\"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-04-01T14:07:29+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-01T14:07:30+00:00\",\"description\":\"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Surah Al-Furqan Ayat 48-50\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\",\"name\":\"M Resky S\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"caption\":\"M Resky S\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","description":"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","og_description":"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-04-01T14:07:29+00:00","article_modified_time":"2020-04-01T14:07:30+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M Resky S","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M Resky S","Est. reading time":"9 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"author":{"name":"M Resky S","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803"},"headline":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an","datePublished":"2020-04-01T14:07:29+00:00","dateModified":"2020-04-01T14:07:30+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"wordCount":1749,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","keywords":["Surah Al-Furqan"],"articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","name":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","datePublished":"2020-04-01T14:07:29+00:00","dateModified":"2020-04-01T14:07:30+00:00","description":"Kandungan Surah Al-Furqan Ayat 48-50 ini, Allah masih lanjut menjelaskan tentang kekuasaan-Nya di alam. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hujan","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/03\/Surah-Al-Furqan-Ayat-48-50-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-al-furqan-ayat-48-50-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Surah Al-Furqan Ayat 48-50; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803","name":"M Resky S","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","caption":"M Resky S"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48130"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/48"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=48130"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48130\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/47979"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=48130"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=48130"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=48130"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}