Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":48566,"date":"2020-04-04T19:29:04","date_gmt":"2020-04-04T12:29:04","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=48566"},"modified":"2020-04-04T19:29:05","modified_gmt":"2020-04-04T12:29:05","slug":"surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","title":{"rendered":"Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh termasuk salah seorang keturunan dari seorang yang bernama samud. Dengan perkataan lain bahwa Nabi Saleh dengan kaum Samud sama-sama berasal dari keturunan samud.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada agama tauhid dan bertakwa kepada Allah. Semula mereka beriman kepada Allah, kemudian menjadi kafir dan menyembah berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. Untuk mengembalikan mereka kepada agama tauhid, Allah mengutus Nabi Saleh kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an<\/a> Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145<\/p>\n\n\n\n

Surah Asy-Syu’ara Ayat 141
\u0643\u064e\u0630\u0651\u064e\u0628\u064e\u062a\u0652 \u062b\u064e\u0645\u064f\u0648\u062f\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0631\u0652\u0633\u064e\u0644\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0643\u064e\u0630\u0651\u064e\u0628\u064e\u062a\u0652 \u062b\u064e\u0645\u064f\u0648\u062f\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0631\u0652\u0633\u064e\u0644\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (Kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Rasul).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Rasul<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Ayat ini menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh (al-A’raf\/7: 73-79). Nabi Saleh termasuk salah seorang keturunan dari seorang yang bernama samud. Dengan perkataan lain bahwa Nabi Saleh dengan kaum Samud sama-sama berasal dari keturunan samud. <\/p>\n\n\n\n

Menurut suatu riwayat, samud adalah anak kandung ‘ad, sedang menurut riwayat yang lain, samud adalah saudara sepupu dari ‘ad. Sekalipun ada perbedaan demikian, namun dapat ditetapkan bahwa antara kaum Samud dengan kaum ‘ad masih mempunyai hubungan yang dekat. samud adalah putra dari Aus bin Aram bin Sam bin Nuh.<\/p>\n\n\n\n

Kaum Samud bertempat tinggal di kota hijr (Mada’in salih) sampai ke Wadil Qura, yaitu tempat yang terletak antara Hejaz dan Syam, di sebelah tenggara negeri Madyan. Peninggalan mereka sampai sekarang masih terdapat di daerah ini, yang pada umumnya dapat menunjukkan bagaimana kekuasaan mereka dahulu dan betapa kemakmuran yang telah mereka capai. Periode kehidupan mereka setelah periode kaum ‘ad dan pengutusan Nabi Saleh kepada kaum Samud ini adalah sebelum pengutusan Nabi Ibrahim kepada bangsa Babilonia (lihat kosakata Samud dalam Tafsir ini).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Kabilah Tsamud telah mendustakan risalah dan dakwah Shalih untuk mengesakan Allah. Itu sama artinya dengan mendustakan seluruh rasul, karena pokok-pokok dasar risalah mereka sama.<\/p>\n\n\n\n

Surah Asy-Syu’ara Ayat 142
\u0625\u0650\u0630\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0623\u064e\u062e\u064f\u0648\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0635\u064e\u0627\u0644\u0650\u062d\u064c \u0623\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0646\u064e\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak bertakwa?<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0625\u0650\u0630\u0652 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0623\u064e\u062e\u064f\u0648\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0635\u064e\u0627\u0644\u0650\u062d\u064c \u0623\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0646\u064e<\/strong> (Ketika saudara mereka Saleh, berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidak bertakwa?).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Ketika saudara mereka Saleh berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada agama tauhid dan bertakwa kepada Allah. Semula mereka beriman kepada Allah, kemudian menjadi kafir dan menyembah berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Untuk mengembalikan mereka kepada agama tauhid, Allah mengutus Nabi Saleh kepada mereka. Nabi Saleh menyeru kaumnya agar bertakwa kepada Allah, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, serta mengakui bahwa Nabi Saleh adalah rasul yang diutus Allah kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Surah Hud diterangkan bahwa Nabi Saleh menyeru kaumnya agar beriman pada agama tauhid. Pokok dakwahnya ialah menyembah Allah dalam arti bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan patung-patung yang mereka buat. <\/p>\n\n\n\n

Untuk menguatkan dakwahnya, Nabi Saleh menyampaikan alasan bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang menciptakan mereka, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan menjadikan mereka para saudagar, gembala, pengusaha, dan pemakmur bumi, sebagaimana firman Allah:<\/p>\n\n\n\n

Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Hud\/11: 61).<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menjelaskan alasannya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan mereka dari bumi yaitu dari tanah. Ini adalah suatu hal yang nyata bagi mereka, tidak dapat mereka ingkari. Nabi Saleh juga mengatakan bawah Allah telah menjadikan mereka pemakmur bumi. Ini merupakan kenyataan juga bagi mereka. <\/p>\n\n\n\n

Mereka memang telah memakmurkan bumi dengan memanfaatkan sumber-sumber air, membangun irigasi yang berfungsi mengatur distribusi air, sampai tanah mereka menjadi subur, tanaman mereka tumbuh dan berbuah, dan ternak mereka hidup dengan baik. <\/p>\n\n\n\n

Mereka juga telah mengeluarkan logam dari dalam tanah yang bermanfaat bagi perusahaan dan perniagaan. Dengan demikian, mereka telah mengolah dan memakmurkan bumi, dan inilah suatu hal nyata yang mereka jalani setiap hari.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menerangkan bahwa dia tidak akan meminta upah sedikit pun kepada mereka. Dia hanya mengharapkan upah dari Allah yang mengutusnya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Ingatkanlah kaummu, wahai Muhammad, tatkala Shalih, saudara sebangsa dan seperanakan kabilah Tsamud, berkata kepada mereka, \u201cApakah kalian tidak takut kepada Allah sehingga kalian mengesakan-Nya dalam beribadah?<\/p>\n\n\n\n

Surah Asy-Syu’ara Ayat 143
\u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0644\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u064c \u0623\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0644\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u064c \u0623\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u064c<\/strong> (Sesungguhnya aku adalah seorang Rasu1 kepercayaan yang diutus kepada kalian).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu katsir<\/strong>: Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada agama tauhid dan bertakwa kepada Allah. Semula mereka beriman kepada Allah, kemudian menjadi kafir dan menyembah berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengembalikan mereka kepada agama tauhid, Allah mengutus Nabi Saleh kepada mereka. Nabi Saleh menyeru kaumnya agar bertakwa kepada Allah, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, serta mengakui bahwa Nabi Saleh adalah rasul yang diutus Allah kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Surah Hud diterangkan bahwa Nabi Saleh menyeru kaumnya agar beriman pada agama tauhid. Pokok dakwahnya ialah menyembah Allah dalam arti bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan patung-patung yang mereka buat. <\/p>\n\n\n\n

Untuk menguatkan dakwahnya, Nabi Saleh menyampaikan alasan bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang menciptakan mereka, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan menjadikan mereka para saudagar, gembala, pengusaha, dan pemakmur bumi, sebagaimana firman Allah:<\/p>\n\n\n\n

Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Hud\/11: 61).<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menjelaskan alasannya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan mereka dari bumi yaitu dari tanah. Ini adalah suatu hal yang nyata bagi mereka, tidak dapat mereka ingkari. Nabi Saleh juga mengatakan bawah Allah telah menjadikan mereka pemakmur bumi. Ini merupakan kenyataan juga bagi mereka. <\/p>\n\n\n\n

Mereka memang telah memakmurkan bumi dengan memanfaatkan sumber-sumber air, membangun irigasi yang berfungsi mengatur distribusi air, sampai tanah mereka menjadi subur, tanaman mereka tumbuh dan berbuah, dan ternak mereka hidup dengan baik. <\/p>\n\n\n\n

Mereka juga telah mengeluarkan logam dari dalam tanah yang bermanfaat bagi perusahaan dan perniagaan. Dengan demikian, mereka telah mengolah dan memakmurkan bumi, dan inilah suatu hal nyata yang mereka jalani setiap hari.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menerangkan bahwa dia tidak akan meminta upah sedikit pun kepada mereka. Dia hanya mengharapkan upah dari Allah yang mengutusnya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk kebahagiaan dan kebaikan kalian. Dan aku benar-benar menyampaikan risalah ini seperti yang aku terima dari Allah.<\/p>\n\n\n\n

Surah Asy-Syu’ara Ayat 144
\u0641\u064e\u0627\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064e \u0648\u064e\u0623\u064e\u0637\u0650\u064a\u0639\u064f\u0648\u0646\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0641\u064e\u0627\u062a\u0651\u064e\u0642\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064e \u0648\u064e\u0623\u064e\u0637\u0650\u064a\u0639\u064f\u0648\u0646\u0650<\/strong> (Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepadaku<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada agama tauhid dan bertakwa kepada Allah. Semula mereka beriman kepada Allah, kemudian menjadi kafir dan menyembah berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengembalikan mereka kepada agama tauhid, Allah mengutus Nabi Saleh kepada mereka. Nabi Saleh menyeru kaumnya agar bertakwa kepada Allah, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, serta mengakui bahwa Nabi Saleh adalah rasul yang diutus Allah kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Surah Hud diterangkan bahwa Nabi Saleh menyeru kaumnya agar beriman pada agama tauhid. Pokok dakwahnya ialah menyembah Allah dalam arti bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan patung-patung yang mereka buat. Untuk menguatkan dakwahnya, Nabi Saleh menyampaikan alasan bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang menciptakan mereka, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan menjadikan mereka para saudagar, gembala, pengusaha, dan pemakmur bumi, sebagaimana firman Allah:<\/p>\n\n\n\n

Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Hud\/11: 61).<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menjelaskan alasannya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan mereka dari bumi yaitu dari tanah. Ini adalah suatu hal yang nyata bagi mereka, tidak dapat mereka ingkari. Nabi Saleh juga mengatakan bawah Allah telah menjadikan mereka pemakmur bumi. Ini merupakan kenyataan juga bagi mereka. <\/p>\n\n\n\n

Mereka memang telah memakmurkan bumi dengan memanfaatkan sumber-sumber air, membangun irigasi yang berfungsi mengatur distribusi air, sampai tanah mereka menjadi subur, tanaman mereka tumbuh dan berbuah, dan ternak mereka hidup dengan baik. <\/p>\n\n\n\n

Mereka juga telah mengeluarkan logam dari dalam tanah yang bermanfaat bagi perusahaan dan perniagaan. Dengan demikian, mereka telah mengolah dan memakmurkan bumi, dan inilah suatu hal nyata yang mereka jalani setiap hari.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menerangkan bahwa dia tidak akan meminta upah sedikit pun kepada mereka. Dia hanya mengharapkan upah dari Allah yang mengutusnya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Maka takutlah kalian akan siksa Allah, dan ikutilah ajakanku.<\/p>\n\n\n\n

Surah Asy-Syu’ara Ayat 145
\u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0633\u0652\u0623\u064e\u0644\u064f\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u062c\u0652\u0631\u064d \u0625\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u062c\u0652\u0631\u0650\u064a\u064e \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Terjemahan<\/strong>: Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0633\u0652\u0623\u064e\u0644\u064f\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u062c\u0652\u0631\u064d \u0625\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u062c\u0652\u0631\u0650\u064a\u064e \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 <\/strong>(Dan aku sekali-kali tidak meminta upah atas ajakan itu, tiada lain) \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (upahku hanyalah dari Rabb semesta alam).<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Dalam pembahasan terdahulu (yaitu dalam tafsir surat Al-A’raf) telah disebutkan hadis-hadis yang menceritakan tentang berlalunya Rasulullah Saw. di bekas tempat kediaman mereka pada saat beliau hendak menyerang negeri Syam. <\/p>\n\n\n\n

Beliau sampai di Tabuk, kemudian kembali lagi ke Madinah untuk melakukan persiapan guna menghadapi tujuan tersebut. Kaum Samud adalah kaum sesudah kaum ‘Ad, tetapi sebelum masa Nabi Ibrahim a.s. Nabi mereka (yaitu Saleh a.s.) menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan hendaknya mereka menaati apa yang dia sampaikan kepada mereka sebagai risalah dari Tuhannya.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, mereka menolak dan mendustakannya serta menentangnya, sekalipun dia telah menceritakan kepada mereka bahwa dia tidak meminta upah dari mereka atas seruan yang ia berikan kepada mereka; sesungguhnya ia hanya mengharapkan pahala tersebut dari Allah Swt. semata. Lalu Saleh mengingatkan kepada mereka akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Kemenag<\/strong>: Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada agama tauhid dan bertakwa kepada Allah. Semula mereka beriman kepada Allah, kemudian menjadi kafir dan menyembah berhala yang mereka persekutukan dengan-Nya. <\/p>\n\n\n\n

Untuk mengembalikan mereka kepada agama tauhid, Allah mengutus Nabi Saleh kepada mereka. Nabi Saleh menyeru kaumnya agar bertakwa kepada Allah, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, serta mengakui bahwa Nabi Saleh adalah rasul yang diutus Allah kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

Dalam Surah Hud diterangkan bahwa Nabi Saleh menyeru kaumnya agar beriman pada agama tauhid. Pokok dakwahnya ialah menyembah Allah dalam arti bahwa hanya Allah yang harus disembah, bukan patung-patung yang mereka buat. <\/p>\n\n\n\n

Untuk menguatkan dakwahnya, Nabi Saleh menyampaikan alasan bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang menciptakan mereka, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan menjadikan mereka para saudagar, gembala, pengusaha, dan pemakmur bumi, sebagaimana firman Allah:<\/p>\n\n\n\n

Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)”. (Hud\/11: 61).<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menjelaskan alasannya, yaitu bahwa Allah telah menciptakan mereka dari bumi yaitu dari tanah. Ini adalah suatu hal yang nyata bagi mereka, tidak dapat mereka ingkari. Nabi Saleh juga mengatakan bawah Allah telah menjadikan mereka pemakmur bumi. Ini merupakan kenyataan juga bagi mereka. <\/p>\n\n\n\n

Mereka memang telah memakmurkan bumi dengan memanfaatkan sumber-sumber air, membangun irigasi yang berfungsi mengatur distribusi air, sampai tanah mereka menjadi subur, tanaman mereka tumbuh dan berbuah, dan ternak mereka hidup dengan baik. <\/p>\n\n\n\n

Mereka juga telah mengeluarkan logam dari dalam tanah yang bermanfaat bagi perusahaan dan perniagaan. Dengan demikian, mereka telah mengolah dan memakmurkan bumi, dan inilah suatu hal nyata yang mereka jalani setiap hari.<\/p>\n\n\n\n

Nabi Saleh menerangkan bahwa dia tidak akan meminta upah sedikit pun kepada mereka. Dia hanya mengharapkan upah dari Allah yang mengutusnya.<\/p>\n\n\n\n

Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Dalam menyampaikan nasihat dan petunjuk ini, aku tidak sedikit pun mengharapkan imbalan kalian. Hanya Penguasa alam semesta yang akan membalasnya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kandungan Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh termasuk salah seorang keturunan dari seorang yang bernama samud. Dengan perkataan lain bahwa Nabi Saleh dengan kaum Samud sama-sama berasal dari keturunan samud. Nabi Saleh menyeru kaum Samud untuk kembali pada […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":48350,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[],"yoast_head":"\nSurah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2020-04-04T12:29:04+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2020-04-04T12:29:05+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M Resky S\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M Resky S\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"10 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"author\":{\"name\":\"M Resky S\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\"},\"headline\":\"Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\",\"datePublished\":\"2020-04-04T12:29:04+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-04T12:29:05+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"},\"wordCount\":2014,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"articleSection\":[\"Al Qur'an\"],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\",\"name\":\"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"datePublished\":\"2020-04-04T12:29:04+00:00\",\"dateModified\":\"2020-04-04T12:29:05+00:00\",\"description\":\"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\",\"name\":\"M Resky S\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"caption\":\"M Resky S\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","description":"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","og_description":"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2020-04-04T12:29:04+00:00","article_modified_time":"2020-04-04T12:29:05+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M Resky S","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M Resky S","Est. reading time":"10 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"author":{"name":"M Resky S","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803"},"headline":"Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an","datePublished":"2020-04-04T12:29:04+00:00","dateModified":"2020-04-04T12:29:05+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"},"wordCount":2014,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","articleSection":["Al Qur'an"],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/","name":"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","datePublished":"2020-04-04T12:29:04+00:00","dateModified":"2020-04-04T12:29:05+00:00","description":"Kandungan Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145 ini, menerangkan bahwa kaum Samud telah mendustakan rasul yang diutus kepada mereka, yaitu Nabi Saleh. Nabi Saleh","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#primaryimage","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/04\/Surah-Asy-Syuara-Ayat-141-145-Terjemahan-dan-Tafsir-Al-Quran-scaled.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Surah Asy-Syu'ara Ayat 141-145"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/surah-asy-syuara-ayat-141-145-terjemahan-dan-tafsir-al-quran\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Surah Asy-Syu’ara Ayat 141-145; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803","name":"M Resky S","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","caption":"M Resky S"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng","url":"https:\/\/pecihitam.org\/author\/reskys\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48566"}],"collection":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/48"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=48566"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/48566\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/48350"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=48566"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=48566"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=48566"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}