Pecihitam.org<\/strong> – Kandungan Surah Al-Qashash Ayat 14-17 ini, diterangkan bahwa setelah dewasa, Allah mengaruniakan kepada Musa ilmu dan hikmah karena kepatuhannya kepada Tuhan serta kesabarannya menghadapi berbagai cobaan.<\/p>\n\n\n\n Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an <\/a>Surah Al-Qashash Ayat 14-17<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Qashash Ayat 14 Terjemahan<\/strong>: Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u0644\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627 \u0628\u064e\u0644\u064e\u063a\u064e \u0623\u064e\u0634\u064f\u062f\u0651\u064e\u0647\u064f <\/strong>(Dan setelah Musa cukup umur) telah mencapai umur tiga puluh tahun atau tiga puluh tiga tahun \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u0648\u064e\u0649<\/strong> (dan sempurna akalnya) yaitu telah mencapai umur empat puluh tahun \u0622\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u062d\u064f\u0643\u0652\u0645\u064b\u0627<\/strong> (Kami berikan kepadanya hikmah) yakni kebijaksanaan \u0648\u064e\u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u064b\u0627<\/strong> (dan ilmu) yaitu pengetahuan tentang agama sebelum ia diutus menjadi Nabi. <\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e <\/strong>(Dan demikianlah) Kami memberikan balasan kepada Musa \u0646\u064e\u062c\u0652\u0632\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) untuk diri mereka sendiri.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: Ketika Allah menceritakan awal pertama peristiwa Musa as, Dia pun mengabarkan bahwa tatkala ia telah mencapai masa dewasa, Allah memberinya hikmah dan ilmu. Mujahid berkata: \u201cYaitu kenabian.\u201d<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0646\u064e\u062c\u0652\u0632\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (\u201cDan demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.\u201d) Kemudian Allah menceritakan tentang sebab Musa mencapai ketinggian derajatnya, dengan kenabian dan diajak bicara oleh-Nya, pada saat adanya upaya dirinya membunuh seorang laki-laki Qibthi yang menjadi sebab keluarnya ia dari Mesir menuju ke Madyan.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa setelah dewasa, Allah mengaruniakan kepada Musa ilmu dan hikmah karena ketaatan dan kepatuhannya kepada Tuhan serta kesabarannya menghadapi berbagai cobaan. Sudah sewajarnyalah bila Musa mengetahui dari ibunya bagaimana ia sampai dapat tinggal di istana keluarga raja Fir’aun, padahal ia hanya anak orang biasa dari Bani Israil yang selalu dihina dan diperhamba oleh Fir’aun dan kaumnya. <\/p>\n\n\n\n Hal ini akan menimbulkan simpati Musa kepada Bani Israil walaupun Fir’aun telah berjasa mendidik dan mengasuhnya semenjak kecil sampai menjadi seorang laki-laki dewasa yang sehat wal afiat, baik fisik maupun mentalnya.<\/p>\n\n\n\n Rasa simpati kepada kerabat dan kaumnya adalah naluri yang tidak dapat dipisahkan dari jiwa seseorang, apalagi dari diri Musa yang setiap hari melihat Bani Israil ditindas dan dianiaya oleh orang-orang Qibthi penduduk negeri Mesir. Akan tetapi, berkat kesabaran yang dimilikinya, sebagai karunia Allah, ia dapat menahan hatinya sampai Allah memberikan jalan baginya untuk mengangkat kaumnya dari lembah kehinaan dan penderitaan. Karena kesabaran, kebaikan budi dan tingkah laku, serta kepatuhannya menjalankan ajaran agama, <\/p>\n\n\n\n Musa dikaruniai Allah ilmu dan hikmah sebagai persiapan untuk diangkat menjadi rasul. Ia diutus untuk menyampaikan risalah Allah kepada kaumnya dan Fir’aun yang sangat sombong, takabur, dan mengangkat dirinya sebagai tuhan.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Ketika M\u00fbs\u00e2 telah menginjak usia dewasa dan matang, Allah memberikan kepadanya ilmu dan hikmah. Dengan kebaikan seperti yang Kami berikan kepada M\u00fbs\u00e2 dan ibunya itu, Kami juga akan memberikan kebaikan pada orang-orang yang berbuat baik sebagai balasan atas kebaikan mereka.<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Qashash Ayat 15 Terjemahan<\/strong>: Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0648\u064e\u062f\u064e\u062e\u064e\u0644\u064e <\/strong>(Dan masuklah) Musa \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e\u0629\u064e<\/strong> (ke kota) yakni ke kota Firaun, yaitu kota Memphis, sesudah sekian lama ia meninggalkannya \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u062d\u0650\u064a\u0646\u0650 \u063a\u064e\u0641\u0652\u0644\u064e\u0629\u064d <\/strong>(ketika penduduknya sedang lengah) yaitu, pada saat orang-orang istirahat di siang hari \u0645\u0651\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0647\u0652\u0644\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0648\u064e\u062c\u064e\u062f\u064e \u0641\u0650\u064a\u0647\u064e\u0627 \u0631\u064e\u062c\u064f\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u064a\u064e\u0642\u0652\u062a\u064e\u062a\u0650\u0644\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646 \u0634\u0650\u064a\u0639\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 <\/strong>(maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari bangsanya) dari kalangan Bani Israel \u0648\u064e\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u0650\u0647\u0650<\/strong> (dan seorang lagi dari musuhnya) yakni, seorang bangsa Mesir. <\/p>\n\n\n\n Pada mulanya orang Mesir itu menghina warga Bani Israel itu sewaktu orang Mesir itu menyuruhnya untuk membawa kayu bakar ke dapur raja Firaun. <\/p>\n\n\n\n \u0641\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u064e\u0627\u062b\u064e\u0647\u064f \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0645\u0650\u0646 \u0634\u0650\u064a\u0639\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u0650\u0647\u0650<\/strong> (Maka orang yang dari bangsanya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya) Musa berkata kepada orang Mesir itu, “Lepaskanlah dia dan biarkan dia pergi!”. Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa orang Mesir itu berkata kepada Musa, “Sungguh aku berniat untuk menyeretnya ke hadapanmu”<\/p>\n\n\n\n \u0641\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0632\u064e\u0647\u064f \u0645\u064f\u0648\u0633\u064e <\/strong>(lalu Musa meninjunya) memukulnya dengan kepalan tangannya. Musa sangat kuat lagi keras pukulannya \u0641\u064e\u0642\u064e\u0636\u064e\u0649 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 <\/strong>(dan musuhnya itupun mati). Musa telah membunuhnya, padahal Musa tidak bermaksud untuk membunuh, lalu ia menguburnya di dalam pasir \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627<\/strong> (Musa berkata, “Ini adalah) membunuh orang ini \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0645\u064e\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u064a\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u0650 <\/strong>(perbuatan setan) yang telah menggelorakan amarahku \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u064c <\/strong>(sesungguhnya setan itu adalah musuh) bagi anak Adam \u0645\u0651\u064f\u0636\u0650\u0644\u0651\u064c<\/strong> (yang menyesatkan) dia \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064c <\/strong>(lagi nyata.”) permusuhannya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu katsir<\/strong>: \u0641\u064e\u0648\u064e\u062c\u064e\u062f\u064e \u0641\u0650\u064a\u0647\u064e\u0627 \u0631\u064e\u062c\u064f\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u064a\u064e\u0642\u0652\u062a\u064e\u062a\u0650\u0644\u064e\u0627\u0646\u0650 <\/strong>(\u201cMaka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi\u201d) yaitu yang saling memukul dan saling memarahi. \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646 \u0634\u0650\u064a\u0639\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 <\/strong>(\u201cYang seorang dari golongannya.\u201d) yaitu bani Israil. \u0648\u064e\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u0650\u0647\u0650<\/strong> (\u201cdan yang seorang lain dari musuhnya.\u201d) yaitu bangsa Qibthi.<\/p>\n\n\n\n Hal itu dikatakan oleh Ibnu \u2018Abbas, Qatadah, as-Suddi dan Muhammad bin Ishaq. Lalu laki-laki bani Israil itu meminta tolong kepada Musa as. dan Musa mendapatkan satu kesempatan yaitu di saat penduduknya sedang lengah. Maka ia menghampiri laki-laki Qibthi itu, \u0641\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0632\u064e\u0647\u064f \u0645\u064f\u0648\u0633\u064e\u0649 \u0641\u064e\u0642\u064e\u0636\u064e\u0649 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650<\/strong> (\u201cLalu meninjunya dan matilah musuhnya itu.\u201d)<\/p>\n\n\n\n Mujahid berkata: \u201c \u0641\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0632\u064e\u0647\u064f<\/strong>; yaitu meninju dengan seluruh genggaman tangannya.\u201d Qatadah berkata: \u201c \u0641\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0632\u064e\u0647\u064f<\/strong>; yaitu memukulnya dengan tongkat yang dibawanya, faqadlaa \u2018alaiHi; yaitu ia sekarat dan akhirnya mati.\u201d<\/p>\n\n\n\n Qaala (\u201cBerkata\u201d) Musa: \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0645\u064e\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u064a\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u064c \u0645\u0651\u064f\u0636\u0650\u0644\u0651\u064c \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064c<\/strong> (“Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada suatu hari, Musa menyelinap masuk ke kota tanpa diketahui orang banyak, ketika orang-orang sedang tidur siang hari sesudah waktu Zuhur. Di sana ia melihat dua orang sedang berkelahi, yang seorang dari kaum Bani Israil dan seorang lagi dari penduduk asli negeri Mesir yang dianggapnya sebagai musuh karena selalu menghina dan menganggap rendah golongan Bani Israil. Orang yang berasal dari Bani Israil berteriak meminta tolong untuk melepaskan diri dari kekejaman lawannya.<\/p>\n\n\n\n Didorong rasa fanatik kepada kaumnya, dengan cepat Musa memburu orang Mesir itu. Karena amarah dan tanpa memikirkan akibat perbuatannya, Musa memukul orang Mesir itu dengan sekuat tenaga. Akibat pukulan itu, orang Mesir itu roboh seketika dan mati. Sebenarnya Musa tidak berniat sama sekali hendak membunuhnya, tetapi ternyata orang itu mati hanya dengan sekali pukulan saja. <\/p>\n\n\n\n Musa amat menyesal atas ketelanjurannya dan menganggap tindakannya itu salah, tindakan yang tergopoh-gopoh. Dia berkata kepada dirinya sendiri bahwa perbuatannya adalah perbuatan setan yang selalu memperdayakan manusia agar melakukan kezaliman dan maksiat. Sesungguhnya ia telah terperosok masuk perangkap setan yang menjadi musuh manusia dan selalu berusaha untuk menyesatkannya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: M\u00fbs\u00e2 memasuki Mesir pada saat para penduduknya dalam keadaan lengah. Di sana, ia menemukan dua orang lelaki sedang berkelahi. Yang satu berasal dari kalangan Ban\u00fb Isr\u00e2’\u00eel dan yang lain adalah pengikut Fir’aun. <\/p>\n\n\n\n Orang Ban\u00fb Isr\u00e2’\u00eel itu meminta bantuan M\u00fbs\u00e2 melawan musuhnya. M\u00fbs\u00e2 pun membantunya dengan memukul pengikut Fir’aun dengan kepalan tangannya. Ia pun akhirnya mati, padahal M\u00fbs\u00e2 tidak bermaksud membunuhnya. M\u00fbs\u00e2 merasa bersalah dan mengatakan, “Keberanianku melakukan hal ini sungguh merupakan perbuatan setan. Sungguh, setan adalah musuh yang amat jelas permusuhan dan kesesatannya.”<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Qashash Ayat 16 Terjemahan<\/strong>: Musa mendoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e <\/strong>(Musa berkata,) seraya menyesal \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0638\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652\u062a\u064f \u0646\u064e\u0641\u0652\u0633\u0650\u064a<\/strong> (“Ya Rabbku! Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri) karena telah membunuh orang Mesir itu \u0641\u064e\u0627\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u0652 \u0644\u0650\u064a \u0641\u064e\u063a\u064e\u0641\u064e\u0631\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064f \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064f <\/strong>(karena itu ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). Dia bersifat demikian sejak zaman Azali dan untuk selama-lamanya.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu Katsir<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0650\u0651 \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0645\u0652\u062a\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u064e\u0651<\/strong> (\u201cIni adalah perbuatan syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya). Musa mendoa: \u201cYa Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku\u201d. <\/p>\n\n\n\n Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Musa berkata: \u201cYa Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaKu,\u201d) dimana Engkau berikan aku kehormatan, kemuliaan dan kenikmatan.<\/p>\n\n\n\n \u0641\u064e\u0644\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u0638\u064e\u0647\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627<\/strong> (\u201cAku sekali-sekali tidak akan menjadi penolong.\u201d) yaitu pendukung, \u0644\u0650\u0651\u0644\u0652\u0645\u064f\u062c\u0652\u0631\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (\u201cBagi orang-orang yang berdosa.\u201d) yaitu orang-orang yang kafir kepada-Mu dan menentang perintah-perintah-Mu.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini dijelaskan bahwa di saat menyadari kesalahannya, Musa memohon ampun kepada Tuhan, seraya berkata, “Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan melakukan pembunuhan terhadap orang yang tidak boleh dibunuh. Maka ampunilah dosaku dan janganlah Engkau siksa aku karena perbuatan yang tidak kusengaja itu.” <\/p>\n\n\n\n Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya, mengampuni kesalahan Musa. Dengan pengampunan itu, hati Musa menjadi tenteram dan bebas dari kebimbangan dan kesusahan memikirkan nasibnya karena melakukan perbuatan dosa. Sesungguhnya pengampunan itu adalah rahmat dan karunia Allah. Di antara karunia Allah kepada Musa disebutkan dalam firman-Nya:<\/p>\n\n\n\n Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat). (thaha\/20: 40)<\/p>\n\n\n\n Musa berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi dan tidak akan menjadi penolong bagi orang yang melakukan kesalahan. Apalagi pertolongan itu akan menyebabkan penganiayaan atau pembunuhan dan mencelakakan diri sendiri.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Dengan rendah diri dan penuh penyesalan, M\u00fbs\u00e2 bermohon kepada Allah, “Ya Tuhanku, aku telah berbuat kejahatan pada diriku sendiri, maka ampunilah kekeliruanku itu.” Allah mengabulkan doanya dan mengampuninya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahabesar pengampunan-Nya dan Mahaluas rahmat- Nya.”<\/p>\n\n\n\n Surah Al-Qashash Ayat 17 Terjemahan<\/strong>: Musa berkata: “Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa”.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Jalalain<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0645\u0652\u062a\u064e<\/strong> (Musa berkata, “Ya Rabbku! Demi nikmat yang telah Engkau limpahkan) \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0651\u064e <\/strong>(kepadaku) berupa ampunan, peliharalah diriku ini \u0641\u064e\u0644\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u0638\u064e\u0647\u0650\u064a\u0631\u064b <\/strong>(aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong) yakni menjadi pembantu \u0644\u0651\u0650\u0644\u0652\u0645\u064f\u062c\u0652\u0631\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong> (bagi orang-orang yang berdosa.”) yaitu orang-orang kafir sesudah peristiwa ini, jika Engkau memelihara diriku.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Ibnu katsir<\/strong>: \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0638\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652\u062a\u064f \u0646\u064e\u0641\u0652\u0633\u0650\u064a \u0641\u064e\u0627\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u0652 \u0644\u0650\u064a \u0641\u064e\u063a\u064e\u0641\u064e\u0631\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064f \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064f . \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0645\u0652\u062a\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0651\u064e <\/strong>(\u201cIni adalah perbuatan syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya). Musa mendoa: \u201cYa Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku\u201d. <\/p>\n\n\n\n Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Musa berkata: \u201cYa Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaKu,\u201d) dimana Engkau berikan aku kehormatan, kemuliaan dan kenikmatan.<\/p>\n\n\n\n \u0641\u064e\u0644\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u0638\u064e\u0647\u0650\u064a\u0631\u064b<\/strong> (\u201cAku sekali-sekali tidak akan menjadi penolong.\u201d) yaitu pendukung, \u0644\u0651\u0650\u0644\u0652\u0645\u064f\u062c\u0652\u0631\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e <\/strong>(\u201cBagi orang-orang yang berdosa.\u201d) yaitu orang-orang yang kafir kepada-Mu dan menentang perintah-perintah-Mu.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Kemenag<\/strong>: Pada ayat ini dijelaskan bahwa di saat menyadari kesalahannya, Musa memohon ampun kepada Tuhan, seraya berkata, “Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan melakukan pembunuhan terhadap orang yang tidak boleh dibunuh. <\/p>\n\n\n\n Maka ampunilah dosaku dan janganlah Engkau siksa aku karena perbuatan yang tidak kusengaja itu.” Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya, mengampuni kesalahan Musa. <\/p>\n\n\n\n Dengan pengampunan itu, hati Musa menjadi tenteram dan bebas dari kebimbangan dan kesusahan memikirkan nasibnya karena melakukan perbuatan dosa. Sesungguhnya pengampunan itu adalah rahmat dan karunia Allah. Di antara karunia Allah kepada Musa disebutkan dalam firman-Nya:<\/p>\n\n\n\n Dan engkau pernah membunuh seseorang, lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar) dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat). (thaha\/20: 40)<\/p>\n\n\n\n Musa berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi dan tidak akan menjadi penolong bagi orang yang melakukan kesalahan. Apalagi pertolongan itu akan menyebabkan penganiayaan atau pembunuhan dan mencelakakan diri sendiri.<\/p>\n\n\n\n Tafsir Quraish Shihab<\/strong>: Dengan tetap berendah diri, M\u00fbs\u00e2 berkata, “Ya Tuhan, demi ilmu dan hikmah yang telah Engkau karuniakan kepadaku, tunjukkanlah aku ke jalan yang baik dan benar. Jika Engkau berikan aku petunjuk dan perkenan-Mu, niscaya aku tidak akan menjadi pembela orang-orang kafir.”<\/p>\n\n\n\n Shadaqallahul \u2018adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama Pecihitam.org – Kandungan Surah Al-Qashash Ayat 14-17 ini, diterangkan bahwa setelah dewasa, Allah mengaruniakan kepada Musa ilmu dan hikmah karena kepatuhannya kepada Tuhan serta kesabarannya menghadapi berbagai cobaan. Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Qashash Ayat 14-17 Surah Al-Qashash Ayat 14\u0648\u064e\u0644\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627 \u0628\u064e\u0644\u064e\u063a\u064e \u0623\u064e\u0634\u064f\u062f\u0651\u064e\u0647\u064f \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u0648\u064e\u0649 \u0622\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u062d\u064f\u0643\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0646\u064e\u062c\u0652\u0632\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e Terjemahan: Dan setelah Musa cukup umur […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":49094,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6351],"tags":[11033],"yoast_head":"\n
\u0648\u064e\u0644\u064e\u0645\u0651\u064e\u0627 \u0628\u064e\u0644\u064e\u063a\u064e \u0623\u064e\u0634\u064f\u062f\u0651\u064e\u0647\u064f \u0648\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u0648\u064e\u0649 \u0622\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u064e\u0627\u0647\u064f \u062d\u064f\u0643\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0639\u0650\u0644\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0648\u064e\u0643\u064e\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0646\u064e\u062c\u0652\u0632\u0650\u064a \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0648\u064e\u062f\u064e\u062e\u064e\u0644\u064e \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u062f\u0650\u064a\u0646\u064e\u0629\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u062d\u0650\u064a\u0646\u0650 \u063a\u064e\u0641\u0652\u0644\u064e\u0629\u064d \u0645\u0651\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0647\u0652\u0644\u0650\u0647\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0648\u064e\u062c\u064e\u062f\u064e \u0641\u0650\u064a\u0647\u064e\u0627 \u0631\u064e\u062c\u064f\u0644\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u064a\u064e\u0642\u0652\u062a\u064e\u062a\u0650\u0644\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646 \u0634\u0650\u064a\u0639\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0627\u0633\u0652\u062a\u064e\u063a\u064e\u0627\u062b\u064e\u0647\u064f \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0645\u0650\u0646 \u0634\u0650\u064a\u0639\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0651\u064e\u0630\u0650\u064a \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u0650\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0648\u064e\u0643\u064e\u0632\u064e\u0647\u064f \u0645\u064f\u0648\u0633\u064e\u0649 \u0641\u064e\u0642\u064e\u0636\u064e\u0649 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0639\u064e\u0645\u064e\u0644\u0650 \u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u064a\u0652\u0637\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u062f\u064f\u0648\u0651\u064c \u0645\u0651\u064f\u0636\u0650\u0644\u0651\u064c \u0645\u0651\u064f\u0628\u0650\u064a\u0646\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0625\u0650\u0646\u0651\u0650\u064a \u0638\u064e\u0644\u064e\u0645\u0652\u062a\u064f \u0646\u064e\u0641\u0652\u0633\u0650\u064a \u0641\u064e\u0627\u063a\u0652\u0641\u0650\u0631\u0652 \u0644\u0650\u064a \u0641\u064e\u063a\u064e\u0641\u064e\u0631\u064e \u0644\u064e\u0647\u064f \u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0647\u064f\u0648\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064f \u0627\u0644\u0631\u0651\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064f<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0628\u0651\u0650 \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0639\u064e\u0645\u0652\u062a\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0651\u064e \u0641\u064e\u0644\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064e \u0638\u064e\u0647\u0650\u064a\u0631\u064b\u0627 \u0644\u0651\u0650\u0644\u0652\u0645\u064f\u062c\u0652\u0631\u0650\u0645\u0650\u064a\u0646\u064e<\/strong><\/p>\n\n\n\n
kandungan Surah Al-Qashash Ayat 14-17 berdasarkan Tafsir Jalalain<\/a>, Tafsir Ibnu Katsir<\/a>, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"