Pecihitam.org – <\/strong>Sujud adalah satu dari rukun shalat<\/a><\/strong> yang memiliki ketentuan khusus dalam melaksanakannya. Umat islam diperintahkan untuk memperhatikan terhadap tujuh anggota tubuh saat sujud. Anggota tubuh tersebut meliputi dahi, dua tangan, dua lutut dan ujung jari kedua kaki. Bagaimana apabila dahi tertutup rambut saat sujud?<\/p>\n\n\n\n

Memperhatikan tujuh anggota tubuh saat sujud adalah berdasarkan\nhadits berikut:<\/p>\n\n\n\n

\u0623\u064f\u0645\u0650\u0631\u0652\u062a\u064f \u0623\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0633\u0652\u062c\u064f\u062f\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0633\u064e\u0628\u0652\u0639\u064e\u0629\u0650 \u0623\u064e\u0639\u0652\u0638\u064f\u0645\u064d \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0628\u0652\u0647\u064e\u0629\u0650. \u0648\u064e\u0623\u064e\u0634\u064e\u0627\u0631\u064e \u0628\u0650\u064a\u064e\u062f\u0650\u0647\u0650 \u0625\u0650\u0644\u064e\u0649 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0641\u0650\u0647\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u064a\u064e\u062f\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0631\u064f\u0651\u0643\u0652\u0628\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0648\u064e\u0623\u064e\u0637\u0652\u0631\u064e\u0627\u0641\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u062f\u064e\u0645\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAku diperintahkan sujud di atas tujuh\nanggota tubuh: dahi dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung\nbeliau, dua (telapak) tangan dan ujung-ujung dua kaki.\u201d (HR. Baihaqi)<\/p>\n\n\n\n

Sebagian ulama mengartikan tentang penyebutan\n\u2018hidung\u201d dalam riwayat hadits di atas dengan memberikan hukum Sunnah untuk\ndilakukan pada saat sujud, berbeda halnya seperti anggota tubuh lain yang\ndisebutkan. Apabila hidung juga diwajibkan, maka anggota tubuh yang wajib untuk\nditempelkan di tempat salah tidak lagi tujuh, tapi menjadi delapan. (Syekh\nAbdul Hamid as-Syarwani, Hawasyi as-Syarwani<\/em>, Juz 2, Hal. 75)<\/p>\n\n\n\n

Salah satu dari beberapa anggota tubuh yang dijelaskan\ndalam hadits di atas, anggota yang penting untuk diperhatikan adalah dahi.\nRasulullah SAW memberikan perngertian khusus dalam wajibnya menempelkan dahi\npada saat sujud, hal ini dijelaskan dalam salah satu haditsnya:<\/p>\n\n\n\n

\u0625\u0630\u0627 \u0633\u062c\u062f\u062a \u0641\u0645\u0643\u0651\u0646 \u062c\u0628\u0647\u062a\u0643<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cKetika kamu sujud tetapkanlah keningmu (di\ntempat shalat).\u201d (HR. Ibnu Hibban)<\/p>\n\n\n\n

Sebagian pendapat ulama mengatakan bahwa apabila ada sebagian rambut yang menutupi dahi pada saat sujud, maka tetap tidak berpengaruh dalam keabsahan shalatnya, selama rambut yang terurai tidak sampai menutup dahi secara keseluruhan.<\/p>\n\n\n\n

Menempelnya sebagian dahi pada tempat shalat, dicontohkan misalnya ketika seseorang sujud pada benda yang tidak muat untuk meliputi seluruh dahi, seperti sujud pada tongkat, atau di dahinya terhalang oleh sebagian rambut yang menutupinya, sekiranya masih terdapat bagian dari dahi yang terbuka dan menempel pada tempat sujud. <\/p>\n\n\n\n

Maka dalam keadaan demikian, sujudnya tetap dianggap benar dan shalatnya tetap dihukumi sah, meskipun sujud dengan cara demikian dihukumi makruh, sebab hal yang dianjurkan adalah dahi dapat menempel di tempat shalat tanpa terhalang oleh apa pun.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan di atas berdasarkan apa yang tertulis dalam\ndalam Hawasyi as-Syarwani<\/em>:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0645\u062a\u0646: (\u0645\u0628\u0627\u0634\u0631\u0629 \u0628\u0639\u0636 \u0627\u0644\u062c\u0628\u0647\u0629) \u0648\u064a\u062a\u0635\u0648\u0631 \u0627\u0644\u0633\u062c\u0648\u062f \u0628\u0627\u0644\u0628\u0639\u0636 \u0628\u0623\u0646 \u064a\u0643\u0648\u0646 \u0627\u0644\u0633\u062c\u0648\u062f \u0639\u0644\u0649 \u0639\u0648\u062f \u0645\u062b\u0644\u0627 \u0623\u0648 \u064a\u0643\u0648\u0646 \u0628\u0639\u0636\u0647\u0627 \u0645\u0633\u062a\u0648\u0631\u0627 \u0641\u064a\u0633\u062c\u062f \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0645\u0639 \u0627\u0644\u0645\u0643\u0634\u0648\u0641 \u0645\u0646\u0647\u0627 \u0639 \u0634 \u0640<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0648\u0644 \u0627\u0644\u0645\u062a\u0646: (\u0628\u0639\u0636 \u062c\u0628\u0647\u062a\u0647) \u0648\u0627\u0643\u062a\u0641\u0649 \u0628\u0628\u0639\u0636\u0647\u0627 \u0648\u0625\u0646 \u0643\u0631\u0647 \u0644\u0635\u062f\u0642 \u0627\u0633\u0645 \u0627\u0644\u0633\u062c\u0648\u062f \u0628\u0630\u0644\u0643 \u0646\u0647\u0627\u064a\u0629 \u0648\u0645\u063a\u0646\u064a<\/strong>.<\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cPerkataan kalam matan berupa \u2018menyentuhnya\nsebagian dahi\u2019 praktik demikian misalnya seperti sujud pada (potongan) kayu\natau sebagian dahi tertutup, lalu ia sujud dengan keadaan sebagian dahi\ntertutup besertaan adanya bagian yang terbuka dari dahi. Hal ini dikutip oleh\nSyekh Ali Syibromulisi\u201d<\/p>\n\n\n\n

\u201cDicukupkan dengan sujud dengan sebagian dahi meskipun\nhal tersebut makruh, sebab penamaan sujud mencakup terhadap menempelkan\nsebagian dahi seperti yang dijelaskan dalam kitab Nihayah dan Mughni.\u201d (Syekh\nAbdul Hamid as-Syarwani, Hawasyi as-Syarwani, Juz 2, Hal. 69)<\/p>\n\n\n\n

Apabila dahi tertutup rambut saat sujud, maka tetap tidak berpengaruh dalam keabsahan shalatnya, selama rambut yang terurai tidak sampai menutup dahi secara keseluruhan. Hal ini biasanya sering terjadi pada laki-laki yang shalat dengan tanpa menggunakan penutup kepala seperti kopiah, sehingga rambutnya terurai di dahinya ketika saat sedang sujud.<\/p>\n\n\n\n

Berbeda halnya ketika hal demikian terjadi pada perempuan,\nmaka ketika rambutnya dibiarkan terurai di dahi saat shalat, maka shalatnya\nmenjadi batal. Batalnya shalat ini bukan karena rambutnya menutupi dahi saat\nsujud, tapi karena bagi perempuan rambut merupakan aurat yang harus ditutupi\nketika shalat, sehingga ketika rambut terurai di dahi, maka ia dianggap tidak\nmenutup auratnya.<\/p>\n\n\n\n

Demikian penjelasannya apabila dahi tertutup rambut\nsaat sujud. Semoga bermanfaat.<\/p>\n\n\n\n

Wallahu a\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Sujud adalah satu dari rukun shalat yang memiliki ketentuan khusus dalam melaksanakannya. Umat islam diperintahkan untuk memperhatikan terhadap tujuh anggota tubuh saat sujud. Anggota tubuh tersebut meliputi dahi, dua tangan, dua lutut dan ujung jari kedua kaki. Bagaimana apabila dahi tertutup rambut saat sujud? Memperhatikan tujuh anggota tubuh saat sujud adalah berdasarkan hadits […]<\/p>\n","protected":false},"author":18,"featured_media":5170,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1695],"tags":[2971,2973,2975,2972,2974],"yoast_head":"\n